[[evil mafia scenario]]
19+ Elisa tak pernah setuju ibunya menikah lagi, bukan karena pria itu miskin atau mata duitan melainkan calon ayahnya itu adalah seorang mafia arogan yang begitu kejam.
Demi batalnya pernikahan, terbentuk lah misi get rid of...
"Bolehkah aku egois, menginginkan mu dan juga dia??"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gadis itu kini termenung pikirannya cukup kacau, ibunya kini koma dan ia tak bisa lakukan apa-apa selain mendoakannya.
Elisa dengan 3 sahabatnya duduk di ruang tunggu rumah sakit. Tatapan gadis itu kosong dengan mata sembab, dan di pelukan Agam ada El yang sedang tertidur setelah semalaman bergadang menunggu hasil dari dokter.
Elisa kembali kesal saat Juan muncul dengan dua orang berjalan di belakangnya. Pria itu sudah Elisa usir kemarin malam tapi ia tetap datang.
Bukan Juan yang membuat Adel seperti ini, ya memang...
Tapi karena Juan Adel bisa begini, dia dan Adel gak memiliki musuh, semua menyayangi ibunya. Hanya Juan alasan yang bisa di percaya kenapa semuanya ini bisa terjadi.
Ia tau ia jahat, Juan telah menolong ibunya, Juan berani datang sendirian hanya untuk menyelamatkan Adel. Tapi apa yang bisa Elisa katakan, dia masih tak terima akan yang terjadi sekarang.
"Elisa.." pria itu memangil.
Jennie menghalangi saat pria itu mencoba mendekati Elisa dia katakan dengan mimik serius "gue ingin bicara dengan lo.."
Juan pun mengikuti langkah gadis bermata sipit itu mereka berhenti di salah satu lorong yang cukup sepi, lorong yang Juan ingat cukup jelas.
"Kau ingat tempat ini??" Jennie berujar dengan lantang.
Juan hanya diam dengan tatapan tajam.
"Di tempat ini seorang dokter pernah di tembak mati, oleh pria berpakaian hitam, orang berpakaian hitam itu orang yang Lo suruh karena gak becus menyelamatkan Elisa.." Jennie membuang napas berat, ia tunjuk wajah Juan dengan prustasi. "Sahabat gue gak pernah nangis histeris sebelum itu bahkan saat ayahnya meninggal dan karena Lo bangsat Elisa melihat hal yang harusnya gak ia lihat."
Jennie melotot dengan smirt marah "Lo pikir lo kenal baik sama Elisa, dia diam selama ini, dia tampak baik-baik saja. Tuan Damián asal Lo tau, dia bukan iblis seperti Lo, dia bukan sikopat dia merasakan sakit dan takut saat orang-orang mati tepat di depan matanya dengan cara mengenaskan."
"Jika benar Lo cinta sama Elisa harusnya lo sadar iblis seperti lo gak layak untuk manusia!!" Teriak Jennie dengan lantang.
Juan mulai kesal, ia mencekik Jennie hingga tubuh mungil itu melayang. Gadis itu coba memberontak tapi Juan malah melotot tajam.
"Lo akan menyesal jika Elisa tau ini!!" Kata Jennie dengan napas sesak.
Juan lepaskan cengkeramannya, Jennie terjatuh kelantai ia batuk sambil mengelus-elus lehernya yang sakit.
"Gue tau kejadian mama Elisa bukan elo pelakunya, dan jika boleh gue beri saran Lo dateng kemari kalau cuman bawa bunga mending gak usah."
Jennie berjalan menjauh dan Juan berujar setengah teriak "lalu apa yang harus ku bawakan??"