BAB 17

2.9K 296 17
                                        


#17
Melewati batas

"Bukan salahku jika aku mencintaimu dengan cara ku.."

Seriusan ini untuk 17+ / 18+ yah... : )
Untuk para bocil bisa skip bab ini atau udahan aja..

 : )Untuk para bocil bisa skip bab ini atau udahan aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tik.. tok..

Tik.. tok...

Hanya suara jam dan suara angin yang terdengar dan dirasa. Sekujur tubuhnya sudah di tutup selimut, biasanya dia mudah untuk tidur di manapun.

Tapi kali ini Elisa masih terjaga dengan mata sulit mengatup, dia tak pernah takut pada hantu atau hal bodoh semacamnya. Namun ucapan Juan beberapa waktu lalu masih menggentanyangi pikirannya, bagaimana kalau arwah orang-orang yang baru mati tadi datang padanya??

Yang biasanya tidur dengan lampu redup kini terang benderang, Elisa nyalakan seluruh lampu di kamar itu. Tapi tetap saja tak menghilangkan ketakutannya.

"Anjing!! Cowok kampret!! Gara-gara dia gue gak bisa tidur," gerutu Elisa dengan raut kesal.

Brak!!!

"Anjrit!!" Elisa langsung duduk di tempatnya menatap seluruh celah kamar tidur.

"Apaan tuh!? Sial, ini kamar kenapa besar banget, kan jadi serem!!"

Ini bukan film horor, bodoh jika Elisa mencari asal suara, dia hanya diam, menyalakan handphonenya membuka aplikasi tiktok untuk menenangkan diri.

Brak!!

Suara itu terdengar lagi tidak seperti benda jatuh, namun seperti ikan nyemplung ke sungai tapi ini ikan sebesar mobil Avanza. Gimana ya jelasinnya, intinya suara itu aneh dan menyeramkan terdengar dari luar jendela.

Pikirannya saat ini bermacam-macam, bagaimana kalau di luar jendela ada zombie dari orang yang baru tiada, atau bagaimana kalau di luar ada malaikat maut yang sedang menunggu untuk menjemput ajalnya.

Dia sudah tak tahan lagi, jika begini terus dia akan mati ketakutan, dia cari nomor Juan dari ponselnya dia berdecak, sial!! ia tak memiliki kontak Juan.

Elisa putuskan keluar kamar dengan langkah seribu, tak hanya kamarnya setiap tempat di tempat itu sangat luas.

"Ini rumah besar banget sih!! Juann... Bibi.. wahai manusia penunggu rumah.." Elisa berujar apapun yang ia pikirkan.

Suara langkah terdengar mendekat Elisa meneguk salivanya susah payah, ia teringat kata-kata Juan jangan menengok jika mendengar orang berjalan.

"Kau di sini.." seorang pria terdengar berbisik di telinganya membuat Elisa refleks menjerit dan berbalik.

Tuk!
Elisa kejedot tubuh seorang pria yang kelihatan absnya. Saat ia mengataskan pandangannya ia refleks mundur.

"Anjing!! Anak jin!!"

Lollipop 1 [[TERBIT]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang