Ketiganya duduk bertiga dimeja makan sekitar jam sembilan, jadi ini makan merangkap sarapan. Tidak harus dengan makanan ringan yang mudah dicerna lambung tapi masakan yang sengaja disajikan juga berbagai macam dari pembuka, daging juga puding-puding kenyal yang turut ikut dihidangkan. Tentu ini bukan Jungkook sendiri yang masak karena ia baru turun bersamaan dengan Taehyung mengecek apakah orang-orang yang sudah datang sekitar jam lima pagi itu sudah selesai memasak saat Taehyung pergi tinggal tidur dan tentu mandi. Tak ada yang berlebihan meski ini sekali lagi hanya akan disantap oleh penghuni rumah, habis atau tidaknya akan jadi urusan belakang. Untuk menegaskan bahwa makan bersama ini berbeda dengan yang kemarin maka dari itu menu yang disajikan juga berbeda dan banyak.
"Pada rapi begini pada mau ke mana," ucap V setelah mendudukan diri dikursi sebelah kanan. Tentu sang ayah ada berada diujung dan bagian kiri ada Jungkook yang diam. Ia hanya akan diam sampai memang dirinya harus turun suara jika diperlukan. Ini topik sensitif dan memungkinkan membuat V tersinggung, pengucapan Taehyung akan jauh lebih dimengerti dibanding dirinya yang blak-blakan. "Ini juga banyak bener cuma buat makan dong, ada acara apa emangnya? Ayah ulang tahun?"
"Kami tidak akan ke mana-mana. Dan untuk makanan ini anggap saja memang ada perayaan, tapi bukan ulang tahu ayah tapi sesuatu yang jauh lebih besar. Ayah pastikan kamu akan senang. Benarkan begitu Jung." Taehyung menoleh kesamping dan Jungkook mengangguk. Semoga saja V memang senang dengan berita ini.
"Apa? Perayaan apa? Ayah mau nikah lagi?" V tak sabaran. Dia tak suka dibuat menunggu-nunggu seperti ini. Mereka bisa memberitahunya lebih cepat agar ia tak diburu penasaran. Raut wajah mereka, pakaian yang bagus dan acara makan yang besar ini pasti sesuatu yang membahagiakan mereka kan. Tapi apa juga bahagia untuknya saat ia tahu dan mendengar.
Taehyung tertawa renyah menanggapi sendiri. V dan Jungkook masih bungkam karena memang tidak ada sesuatu yang memang lucu untuk ditertawakan. "Menurutmu apa ayah ada keinginan untuk menambah pasangan sedang ayah pun sudah memiliki satu yang dapat memenuhi kebutuhan ayah semuanya. Ayah tak kekurangan karena Jungkookie cukupkan."
"Yaudah apa, jangan setengah-setengah gini kalau kasih tahu. Bikin orang penasaran aja heran." nada ketusnya sudah kembali keluar karena merasa dipermainkan.
Jungkook yang tak mau dialog antar ayah dan anak itu memanjang cepat mengambil tindak dengan berdiri membuka piring V lebih dulu dan bantu menyiukkan apa yang akan V makan sekarang. "V makan dulu ya. Ada baiknya kita bicarakan itu saat perutmu kenyang. Aku udah minta dibuatin banyak masakan kesukaanmu, kamu pasti suka." Jungkook menaruh piring yang sudah penuh itu di meja dan mengusak rambut V sekilas mencoba mencairkan perasaannya yang panas. Ini masih terlalu dini untuk meledak. "Makan yang banyak. Kamu harus sehat."
Setelah V tentu Jungkook bantu menyiukkan makan untuk ayahnya V, baru dia mengambil makan untuk dirinya makan sendiri. Ketiganya makan dalam diam mulanya, hanya ketukan sendok pada piring dan kunyahan mulut samar yang terdengar. Dalam wujud tenangnya V menunggu apa yang ingin diberitahukan sang ayah sedang Jungkook pun ikut menghitung kapan lelaki tua yang masih sibuk mengunyah itu bisa segera kembali bicara dan memulai. Lebih cepat lebih baik kan, daripada mengulur waktu terlalu lama. Jika pun V harus marah bukankah dia akhirnya bisa cepat mereda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Date Your Father [COMPLETED]
Fanfiction"Karena sudah menikah jangan panggil saya lagi dengan oom," katanya berbisik halus ditenga membuat tubuh dengan impulsif bergidik. "Kalau begitu apa dong oom-eh. Aduh, maaf keceplosan. Oom ada saran?" "Panggilnya mas aja." Dengan satu alasan konyol...