"Aku jadi suka mainin ininya mas Kim. Masa aku pegang gini aja cepet banget kasih responnya. Lihat ya." Jungkook mendongak keatas melihat langsung suaminya yang hanya memasang ekspresi datar. Tak merasa peduli, Jungkook mulai mengangkat ujung celana bahan itu ke atas dan mengintip sesuatu yang daritadi lemas ia mainkan dari balik kain celana. "Hahaha kelihatan makin hidup setelah kita itu ya," gelakan Jungkook menguar kencang.
Sejak malam dan pagi mereka melakukan penyatuan, sekarang mereka sudah mulai berani untuk terus melakukan hubungan. Biasanya saat jam malam di atas angka sepuluh, sekali dua kali lalu saat Jungkook sudah lelah mereka akan langsung memutuskan tidur dengan tubuh mereka yang telanjang dan cairan lengket yang masih pekat mengotori ranjang dan tubuh keduanya. Mereka sudah mulai biasa tidur dengan cum seperti itu.
Sekarang Taehyung full ada di rumah karena tentu ini adalah akhir pekan jadi dia tak bekerja, semingguan ini mereka hanya berdua di rumah karena V pergi entah ke mana. Dia jarang pulang, pulang pun dia hanya seperti menumpang tidur lalu setelah itu pergi kembali keluar. Taehyung sudah terbiasa dengan itu jadi tak merasa aneh, sedang Jungkook yang tidak mau tahu urusan pun berlaku tak peduli. Ada Taehyung menemani jadi dia tak merasa bosan dan merasa ia tinggal sendiri di rumah besar seperti tanpa penghuni.
Jungkook duduk bersampingan bersama Taehyung disofa ruang tv, dia agak merendah dengan kepala yang disandar mesra pada bahu dan Taehyung yang menyelipkan tangan pada bagian pinggangnya mesra. Sesekali ciuman pada pucuk kepala dan ujung dahi akan Jungkook rasakan. Jungkook tak terganggu bahkan dia lebih bebas dengan memberi izin apa saja yang Taehyung ingin lakukan padanya. Jungkook sudah tak takut.
Disela menikmati tayangan tv Jungkook hanya iseng merajah tangannya tak beraturan. Tadinya hanya menggaruk paha suami, menepuk-nepuk lutut tapi sekarang seperti yang dilihat dia malah senang meremas selangkangan. Ditangkup dan pijat manja dengan satu tangan.
"Aneh kamu sayang," seru Taehyung mencoba tenang karena tangan itu kembali pada kegiatannya meremas-remas. Tapi bukan lagi dari balik celana ini sudah bersentuhan langsung dengan kulit, telapak tangan yang berkeringat itu juga Taehyung rasakan melingkupi miliknya erat.
"Anehnya?" Jungkook polos.
"Masa hobi kamu mainin kepemilikan suami, tidak ada hobi yang lain," seru Taehyung dengan nada yang masih datar. Berbeda dengan pertahanan dirinya yang mulai terguncang karena permainan tangan itu. Dia merasa nikmat dan mulai terpancing gairahnya.
"Yakan yang dimainin suami sendiri mas Kim, bukan suami orang. Emang mas ngizinin aku manjain kepemilikan punya orang." Jungkook seolah menantang. Dia yang tadinya bersandar memlih untuk menyamping, mengangkat satu kaki untuk ia tumpukan pada atas lutut dan menaruh dahi pada bahu. Pergerakan tangannya ia percepat dan terus membuat tarikan karena sesuatu yang ia genggam terasa mulai membekah besar.
"Bukan marah lagi, saya mungkin bakalan murka dan mengurung kamu agar tidak ke mana-mana dan diam di kamar. Sebulan kalau perlu." Taehyung serius. Betul, dia bisa saja menjadi sosok yang menyeramkan jika Jungkook berulah dengan yang lain. Tapi pada akhirnya sosok ini Jungkook lihat saat tanpa kesengajaannya dia memancing perasaan cemburu suami karena dinilai terlalu dekat anak sambung. Padahal saat itu Jungkook sudah jatuh suka. Ini baik meski belum pada tahap jatuh cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Date Your Father [COMPLETED]
Fanfic"Karena sudah menikah jangan panggil saya lagi dengan oom," katanya berbisik halus ditenga membuat tubuh dengan impulsif bergidik. "Kalau begitu apa dong oom-eh. Aduh, maaf keceplosan. Oom ada saran?" "Panggilnya mas aja." Dengan satu alasan konyol...