"Dari Jungkook."
Tanpa kalimat pembuka V tiba-tiba saja menyodorkan sebuah map coklat besar yang diikat tali itu pada sang ayah yang duduk tenang dengan buku bacaan dalam tampahan tangan, kacamata terjepit di antara belahan atas telinga. Buku parenting bagaimana cara mengasuh anak dari semenjak bayi sampai merangkak dewasa. Entah apa yang dibacanya ini bisa diterapkan pada dia atau tidak, paling tidak Taehyung harus membekali diri untuk meraup ilmu mengasuh sebanyak-banyaknya saat kesempatan datang di mana dia diizinkan ikut mengasuh bayinya yang jauh.
"Apa?" Taehyung menutup buku tebal nan besar itu kesamping dan mengambil apa yang V berikan. Isinya tipis dan terasa seperti kertas yang dicetak kuat. Memang agak keras saat ditekan.
"Kemarin mereka pergi pemeriksaan, dokter bilang apa mau dilihat sekarang adek jenis kelaminnya apa. Itu hasil usgnya adek." V memberitahu membuat kebingungan ayahnya hilang. Pantas saja ternyata cetakan hasil Jungie.
"Kamu dan yang lain sudah tahu?" tanya Taehyung masih belum berniat membuka isi map itu.
"Nggak," jawab V membuat Taehyung diam di tempat.
Taehyung mendongak menatap langsung anaknya mencari kejelasan. Apanya yang tidak pikirnya. "Maksudmu dengan tidak? Kamu dan yang lain masa tidak diberitahu."
"Selain dokter, dia sendiri, sama nenek yang ikut temenin nggak ada yang dikasih tahu. Nanti Jungkook sendiri yang bilang apa kalau ayah juga ikut lihat. Jungkook mau ayah nggak keduluan yang lain."
"Begitu ya," lirihnya merasa hangat. Jungkook masih menghargai dirinya dengan caranya sendiri sebagai ayah dari si bayi. Senang, tentu saja Taehyung merasa sangat senang sekarang. Tidak mau ia keduluan orang katanya, sama seperti saat pemberitaan Jungie pertama ada Jungkook juga mengatakan orang yang harus dia beritahu adalah dirinya.
"Karena salinannya sudah aku kasih ke ayah dan ayah terima, kemungkinan nanti malam atau besoknya keluarga sama kerabat di sana Jungkook kasih tahu. Makanya ayah lihat sekarang biar Jungkook nggak ngerasa ngingkar janjinya. Dia begitu ngehargain ayah karena ayahnya adek, coba kalau ayah yang anterin dia ke sana. Mungkin ayah sudah tahu dari kemarin."
Pengandaian bukan suatu opsi bijak di sini. Andai mereka tidak bercerai dan andai mereka tidak berpisah. Semua itu tak perlu karena sudah terjadi, karena pun mereka sudah berpisah Taehyung juga menghargai pilihan Jungkook untuk periksa tanpa mengikut sertakannya. Dia juga pasti akan canggung dan ketakutan saat mereka bertemu langsung.
Mas Kim, bayi kita perempuan^^
Deretan tulis tangan dibalik lembar monokrom hasil gambaran Jungie mereka. Meski tak terlalu nampak tapi bentukan sesuatu yang tak lama lagi menjadi bayi yang sempurna sudah terlihat. Taehyung mengusap permukaan lembar itu dengan sapuan telunjuknya sayang. Dalam bentuk gambar saja rasa sayangnya sudah membuncah sebegini gila apalagi saat dia berhasil menyentuh kulitnya langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Date Your Father [COMPLETED]
Fanfiction"Karena sudah menikah jangan panggil saya lagi dengan oom," katanya berbisik halus ditenga membuat tubuh dengan impulsif bergidik. "Kalau begitu apa dong oom-eh. Aduh, maaf keceplosan. Oom ada saran?" "Panggilnya mas aja." Dengan satu alasan konyol...