Say if you break my heart
I go date your fada
You gonna be my son
You go call me your mother
No, you go call me your papah.***
Malam minggu.
Memangnya ada apa dengan malam minggu, apa sebetulnya yang membedakan malam ini begitu special dibanding malam yang lain hingga orang yang memutuskan diam di rumah untuk beristirahat dan memenuhi kesenangan apapun dalam hunian dianggap bukan golongan orang yang tidak asyik. Mungkin begitu bagi kebanyakan orang.
Malam minggu itu seharusnya dipakai dan diisi untuk pergi keluar, bersama teman dan terkhusus berjalan-jalan berduaan bersama yang tersayang. Setelah seminggu kebelakang dipakai aktivitas kerja, menjelang besok hari libur ada baiknya dihabiskan untuk bersenang-senang. Tanpa ada gangguan pekerjaan atau tuntutan urusan yang lain.
Pun begitu. Seperti malam minggu yang sudah dilalui dipekan-pekan yang lalu Jungkook kini berencana menghabiskan waktu berdua dengan kekasihnya yang tadi siang juga sudah ancang-ancang mengabarkan bahwa mereka akan kembali pergi. Lelaki jangkung berusia 23 tahun itu akan datang menjemput ke pintu flat kecilnya dengan kesan mahal yang biasa lelaki itu pamerkan. Agak angkuh memang, tapi memang begitulah dia biasa hidup dan berpakaian. Untung saja lelaki ini tak seangkuh dan sepongah penampilan, dia bersikap jauh lebih baik dibanding dugaan. Manis juga perhatian.
Jungkook baru saja menaruh sisir setelah membereskan rambutnya yang kini terlihat rapi, hitam, dan sehat itu. Bagian polesan wajah dan bajunya juga sudah ia ganti. Jam tujuh tepat di malam minggu ini, Jungkook sudah akan menghitung butuh berapa menit lagi bagi kekasihnya untuk mengetuk pintu dan mengajaknya bermalam di luar.
Jungkook melepas kabel charger pada isi ponselnya yang belum sempurna, mengecek applikasi perpesanan untuk melihat adakah kabar yang dikirimkan kekasihnya yang memberitahu bahwa dia sudah dijalan.
Penghuni mars👽: 3 new messages
"Sudah didepan kah?" tanpa membuka roomchat itu Jungkook beralih kedepan dan membuka pintu, bisa saja lelaki itu kini siap berdiri dibaliknya dengan harum bau parfum yang pekat akan ia suguhkan.
Tapi zonk. Betul, hanya sapuan angin malam yang seperti biasa selalu menghantarkan dingin meski jaket tebal yang membalut tubuh keseluruhan.
Penghuni mars👽: Jung, aku sudah ingin mengatakan ini padamu dari lama. Tapi kupikir saat ini adalah waktu yang tepat aku katakan padamu.
Penghuni mars👽: Ayo putus.
Penghuni mars👽: Jika kau tanya alasannya apa kupikir kita sudah tak sejalan. Kau lebih suka makan bubur diaduk sedang aku tidak. Terimakasih untuk 2 tahun ini sayang. Aku sudah memiliki penggantimu untuk mengisi malam minggu sekarang. Kau juga carilah. Goodbye🫂👋
Jungkook hanya bisa terdiam bagaimana pesan konyol yang baru saja lelaki yang baru saja dipikirkannya itu barusan. Apa-apaan dengan maksud ucapannya itu. Hanya karena perbedaan cara makan bubur dia dengan mudah memutuskan hubungan yang terjalin lama lebih dari 2 tahun? Yang benar saja.
"AHH SIALAN KAU V!" teriak Jungkook lantang didalam isi flatnya hingga suara yang dikeluarkan tembus pada kamar disamping dan bawahnya. "SEHARUSNYA KAU KATAKAN LEBIH CEPAT SEJAK SORE TADI AGAR AKU TAK USAH MANDI! MEREPOTKAN!"
Jungkook melempar ponsel asal, berganti baju dengan pakaian tidur dan menghapus sisa make-up yang masih terpoles diwajahnya.
"Kau pikir hanya kau saja yang mudah mencari penggantiku hah. Lihat saja bagaimana besok kau akan melihat aku tinggal di rumahmu setiap hari sampai kau bosan dan memilih pergi. Lihat saja V, aku akan nikahi ayahmu dan kau akan memanggilku sebagai papah. Akan kubuat sisa hidupmu sengsara dibawah pengasuhanku." cerocos Jungkook panjang. "Arrgh bajingan sial!"
Dan Jungkook benar-benar tak main-main dengan apa yang dia ucapkan. Karena V pun serius dengan pernyataan bodohnya dengan mereka yang putus, dia bahkan sudah memiliki lelaki lain dalam gandengan yang kabarnya makan bubur secara langsung tanpa harus diaduk lebih dulu. Jungkook pun demikian, karena V hanya tinggal berdua bersama ayahnya Jungkook akan mendekati lelaki yang dulu ia anggap sebagai mertua kini akan ia kejar sebagai calon suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Date Your Father [COMPLETED]
Fanfic"Karena sudah menikah jangan panggil saya lagi dengan oom," katanya berbisik halus ditenga membuat tubuh dengan impulsif bergidik. "Kalau begitu apa dong oom-eh. Aduh, maaf keceplosan. Oom ada saran?" "Panggilnya mas aja." Dengan satu alasan konyol...