Part 11

5.2K 510 61
                                    

Saat ini, Gracia sedang berada di ruang kerja rumahnya. Sibuk membuka tutup beberapa map yang tertumpuk di meja kerja, sesekali napasnya keluar dengan iringan decak kesal saat laporan pemeriksaan tak sesuai dengan apa yang dia inginkan. Fokusnya teralih saat suara pintu ruangan terdengar, spontan menyunggingkan senyumnya saat tahu siapa yang mengganggu pekerjaannya.

"Sibuk banget nih, aku ke sini cuman mau ngasih tahu kamu kalau besok sekolah Zee sama Kitty bakal ngadain perlombaan antar siswa. Sebagai perwakilan, kita diutus buat menghadiri acara itu sebagai keluarga dan kamu sebagai pemilik sekolah diutus memberi kata sambutan sebagai awal acara"

Gracia menyimak dengan baik apa yang Shani jelaskan, sesekali mengangguk setuju dengan saran yang diberikan perempuan berparas indah dan sempurna itu. "Jadi, kamu mau gimana?"

Shani mengernyit bingung, bukankah sudah dia jelaskan semuanya kepada Gracia? "Aku nanya kamu ge, kamu mau aku atau kamu yang jadi perwakilan Zee sama Kitty? kalau kamu gak nyaman, yaudah kamu aja yang jadi perwakilan adik-adik kita"

Gantian giliran Gracia lah yang menatap Shani bingung, apa manusia yang terkenal akan kepekaannya yang tinggi itu tidak mengerti maksud ucapannya? memikirkan itu membuatnya mencebik kesal, menghela napas untuk menjernihkan pikirannya lalu kembali menatap sosok yang menunggu jawaban darinya.

"Terserah kamu, antara kamu sama aku itu juga sama aja" jawabnya sebagai akhir pembicaran mengenai keputusan siapa yang ikut andil di acara besok.

"Oke, kalau gitu kamu aja yang pergi. Yaudah selamat bekerja ge, aku bakal bilang ini sama Zee dan Kitty"

Setelah mengatakan itu, si tinggi yang parasnya bak bidadari menurut banyak manusia itu melenggang pergi meninggalkan ruangan kerja Gracia, dia tak sadar akan perubahan wajah si gingsul saat dia memutuskan siapa yang pergi. Gracia menghela napas panjang, tangannya memukul pelan meja sebagai bentuk rasa kesalnya saat ini kepada Shani.

"Katanya paling peka, dikodein sama gue kok gak ngerti sih? freak human.." cibirnya, dia kerjakan kembali pekerjaannya dengan hati yang terus mengumpat kepada Shani.

Sementara si pelaku yang membuat Gracia kesal kini berjalan menuju kamar Zee dan Christy, dia buka pintu kamar Zee dan tersenyum melihat sang adik sedang melakukan olahraga malam. Dia tutup kamar lalu berjalan menghampiri Zee yang telah mematikan suara musiknya, senyum tersungging begitu manis saat Shani melebarkan tangannya meminta pelukan. Zee berlari kecil lalu memeluk sosok penuh kasih itu dengan sejuta sayang, senyumnya semakin lebar saat Shani mengusap lembut kepalanya serta memberikan beberapa kecupan kecil di surai hitamnya.

"Sini duduk dulu" Shani tarik pelan tangan Zee lalu duduk di kasur, dia benahi anak rambut sang adik yang tampak berantakan membuat Zee tersipu malu.

Setelah selesai, pandangan Shani seutuhnya fokus menatap Zee membuat lawan bicaranya semakin merona. Shani tersenyum tipis, dia berikan satu kecupan tipis di pipi yang membuat Zee sepenuhnya melting.

"Aaaaaaaaa" jeritnya tertahan karena ulah si sulung.

"Zee, cici mau nanya boleh?" Zee mengangguk, dia tata duduknya agar lebih baik lalu menatap Shani yang juga menatapnya dengan serius.

"Nanya apa, ci?"

"Kenapa gak bilang kalau besok kalian ada acara lomba dan keluarga diwajibkan untuk datang?"

Zee terpaku saat Shani semakin menatap lurus matanya, jujur saja dia juga tak tahu harus berkata apa jika kakak pertamanya sudah menatapnya se datar itu. Zee membuka mulutnya dan tak lama dia tutup kembali, Zee bahkan tak sadar sudah melukai jari tangannya saking gugupnya saat ini.

"Kenapa kamu gak bilang sejak cici keluar rumah sakit seminggu yang lalu padahal hari itu kalian udah dikasih tahu jadwal lombanya? bukankah cici berhak tahu sebagai kakak kalian? cici tanya kamu karena kamu kakaknya Kitty, kamu yang harus lebih tahu apa yang mau kamu ucapkan karena ke depannya kamu yang bakal jagain Kitty kalau dia lagi dalam masalah. Apa kalian mulai main rahasia sama cici dan ci Gre?"

Bersama Selamanya [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang