Part 24

2.9K 375 62
                                    

Kehadiran Anin di tengah keluarga Harlan memang cukup berdampak besar bagi masyarakat yang ada dalam bangunan besar itu, semuanya terasa hambar bahkan teriakan riang yang diperbuat dua bungsu itu pun tak lagi dapat di dengar. Terhitung dari hari ini sudah genap seminggu Anin ada di mansion itu bersama sang mama, Shafira.

Gracia serta Zee dan Christy sedari awal menolak keras saat tahu Anin beserta mamanya akan bersatu tempat tinggal bersama mereka. Mereka bertiga tahu jika kedua manusia bermulut iblis itu ada di tengah keluarga mereka, sudah pasti kakak sulung kesayangan mereka akan jadi bulan-bulanan dan mendapatkan siksaan lewat omongan ibu dan anak itu.

Tetapi semua tentangan dan sikap tidak setuju itu diabaikan oleh Shani selaku kepala keluarga, Shani dengan tangan terbuka mengizinkan Anin dan Shafira untuk menginap alih-alih mendengarkan protes ketiga adiknya. Si cantik yang memiliki mata sipit itu hanya tak ingin ketiga adiknya di cap sebagai manusia pembangkang, apalagi darah mereka mengalir darah yang sama dengan Shafira. Shani hanya tak mau adiknya di cap yang tidak-tidak, untuk masalah hati, Shani sudah mempersiapkan dengan lebih matang lagi sejak kedatangan Anin waktu itu.

Seperti saat ini, mereka semua sedang melakukan sarapan bersama dengan Shani yang masih duduk di kursi utama. Gracia yang berada di sampingnya terlihat risih saat Anin, manusia centil itu terus-terusan menggelayut di lengannya. Bukan hanya risih, Gracia juga takut akan tatapan Shani yang begitu datar saat mata mereka bertemu.

Sejak Anin berada di tengah-tengah mereka, sikap Shani sedikit berubah dan Gracia sadar akan hal itu. Shani sedikit menghindar saat dirinya ingin berdekatan, Shani lebih banyak meluangkan waktu dengan pekerjaannya serta Zee dan Christy. Jangankan berbicara, menatapnya saja Shani seperti enggan. Kakaknya itu seakan memberi akses yang begitu lapang untuk Anin masuk ke dalam hidupnya dan Gracia tak menyukai itu, Gracia tidak menyukai Shani yang pasrah melihat dirinya bersama orang lain.

"Ci Shani, Zee sama Kitty udah selesai makan. Ayo kita berangkat, udah mau telat juga nih" Shani mengangguk patuh, menyelesaikan sarapannya kemudian bangkit dan berjalan mendekati tempat Zee dan Christy duduk. Mengambil tas sandang mereka dan diletakkan di dua bahunya.

Tanpa permisi, Zee dan Christy menarik tangan Shani meninggalkan ruang makan bahkan mereka lupa masih ada Gracia yang sedari tadi duduk dan menatap mereka dengan sendu. Gracia tahu hubungan Zee dan Christy dengan keluarga besar mereka sangat tidak baik, sejak Zee dan Christy tahu bahkan melihat langsung perlakuan keluarga Harlan kepada Shani, sejak itulah Zee dan Christy berkomitmen tidak akan pernah mau dekat lagi dengan keluarga besar Harlan.

Mereka bahkan terang-terangan menentang saat si putri sulung hendak menceramahi mereka berdua, bagi Zee dan Christy, Shani adalah tonggak terkuat di keluarga mereka. Keduanya benar-benar menghormati Shani sebagai kakak sekaligus pengganti orang tua mereka, mereka bahkan terang-terangan mengatakan bahwa Shani jauh lebih penting daripada orang tua mereka dan juga Gracia karena apa? karena semasa hidup kedua orang tua tiga bersaudara kandung itu sibuk bekerja dan Shani lah yang menggarap peran sebagai kakak dan juga pemberi arahan kebaikan bagi ketiga adiknya.

"Cih, mereka berdua sama aja kayak Shani. Gak ada sopannya, jelas-jelas loh ada tante di sini mereka malah pergi gitu aja" Gracia berdecak pelan mendengar komentar yang ditujukan kepada kedua adik serta kakak sulungnya. Dengan sedikit kasar dia bangkit lalu menatap dua hama di ruang makan tersebut.

"Jangan pernah menghina keluarga aku jika kalian masih mau tinggal di sini, aku setuju kalian di sini juga karena Shani. Jika bukan karena dia, udah ku tendang kalian dari mansion Harlan, aku selesai" ucap Gracia sembari memandang tajam anak dan ibu itu, hatinya sangat panas mendengar celaan yang dikeluarkan Shafira untuk keluarga kecilnya.

Gracia berlalu meninggalkan ruang makan yang tampak hening, sibuk mencari keberadaan Shani dan kedua adiknya yang Gracia yakini masih berada di area rumah. Zee dan Christy tidak mungkin melupakannya, keduanya hanya enggan melihat wajah dua manusia yang telah membuat kakak sulung mereka menjadi bulan-bulanan orang lain.

Bersama Selamanya [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang