Tempat yang menjadi tujuan utama empat bersaudara tu adalah Tokyo Disneyland, tempat yang penuh dengan permainan dan berbagai hal lucu lainnya. Zee melompat kegirangan, tak menyangka bisa menginjakkan kaki ke negara permainan ini. Tanpa menunggu waktu lama, segera ditariknya tangan Christy dan berlari meninggalkan Shani dan Gracia yang hanya menggelengkan kepala.
Zee berlari ke sana ke mari, mengajak Christy ke wahana yang mudah dijalani sampai yang sangat ekstrim. Dirinya seperti melupakan masalah yang terjadi di antara mereka, fokusnya saat ini hanyalah kebahagiaan, iya kebahagiaan bagi mereka berdua.
Sementara yang ditarik hanya bisa pasrah, mencoba menahan sudut bibirnya yang ingin melengkung tetapi tak berhasil saat tahu Zee sangat bahagia. Hatinya menghangat, Christy merasa bahagia hanya dengan melihat Zee yang tersenyum sumringah. "Bagus deh kamu seneng, setidaknya ini yang bisa aku lakuin untuk buat kamu seneng lagi" ucapnya dalam hati.
Percayalah, menyiksa Zee dengan diamnya juga sama menyiksa dirinya sendiri. Tak semua orang tahu semua isi hatinya, meski terus menerus meminta waktu tapi ketahuilah hatinya selalu bersedih saat Zee menampilkan wajah melasnya. Kakaknya sudah berusaha membuatnya tersenyum meski tak dapat balasan yang setimpal, Zee terlalu berusaha sampai melupakan keadaan hatinya yang masih berbentuk puing-puing.
Gadis yang tampak bersemangat itu menghentikan langkahnya saat usapan lembut di lengannya, membuat buluk kuduknya naik seketika. Zee membalikkan tubuhnya, menatap Christy yang juga menatapnya dengan tatapan yang tak dapat Zee mengerti.
"Gak usah lari-lari, gak ada yang ngejar kita" ucapan itu meski terdengar ketus bagi sebagian orang tetapi bagi Zee itu susunan frasa yang sangat indah untuk di dengar. Bagaimana tidak? beberapa hari ini usahanya selalu diacuhkan bahkan senyumannya dibalas tatapan datar oleh sang adik.
"I-iya, Zee gak b-bakal lari lagi" belum cukup sampai di situ saja, dengan santainya Christy menampilkan senyum manis yang semakin membuat Zee dalam keadaan lemah jantung. Jantungnya yang berdetak hebat malah menghantarkan rasa hangat di netra legamnya membuat Zee menengadahkan wajahnya ke atas, menahan cairan bening yang ingin memberi jejak di pipinya.
Interaksi manis itu tak lepas dari pandangan dua kakaknya yang melihat mereka dari kejauhan, Gracia sengaja menahan Shani yang ingin menyusul Zee dan Christy. Keyakinannya begitu kuat bahwa kedua adiknya akan berdamai dan lihatlah, semuanya kembali normal dan dirinya tak lagi melihat rasa canggung di antara Zee dan Christy.
"Apa aku bilang, mereka pasti bakal baikan" Shani menganggukkan kepala, sama dengan Gracia dirinya juga merasa begitu lega setelah melihat hal itu.
Shani menarik Gracia untuk mendekati mereka berdua, meletakkan tangannya di pinggang sang adik membuat tak ada ruang di antara mereka berdua. Gadis manis itu pun meletakkan kepalanya di bahu sang kakak, mencari kenyamanan di tengah keramaian manusia yang membuatnya jenuh. Untung ada Shani, dia bisa berlindung dibalik punggung sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersama Selamanya [End]
FanfictionMenceritakan empat bersaudara di mana kakak pertamanya tidak akrab dengan kakak biologis mereka, Shani dan Gracia. Kejadian beberapa tahun yang membuat kedua kakak yang dulunya selalu berdua kini bagaikan air dan minyak yang tak bisa bersatu.