Chapter : VIII

2.8K 348 23
                                    


WINWIN!!

"Hai tuan, apa kau merindukanku?"

Kenapa kau baru muncul sekarang?!

"Hehehe.. aku menunggu responmu"

Renjun menatap sebal Winwin, ia memalingkan wajahnya ke arah pintu saat Jeno datang dengan botol susu di tangannya.

"Wah.. kau terlihat seperti bayi sungguhan"

Renjun menoleh dengan tatapan tajam.

"Kenapa Renjun?"

Renjun tersenyum ke arah Jeno sambil menyedot botol susu nya.

"Renjun!!"

Renjun hampir tersedak karena terkejut.

Haechan dan Jaemin datang bersamaan ke kamarnya.

"Kau menggemaskan sekali~" ujar Jaemin sambil menopang dagunya di pagar pembatas ranjang bayi Renjun.

"Kira-kira kalau dia sudah besar, dia seperti apa ya?" Haechan ikut menopang dagu seperti yang dilakukan oleh Jaemin.

"Dia pasti cantik" Jeno juga melakukan hal yang sama.

Hah..

"Jangan bilang, dia akan menyukai orang lain saat besar nanti?" Jeno dan Jaemin lantas menoleh ke arah Haechan.

"Kurasa itu terbalik, orang lain yang akan menyukainya" ujar Jeno dibalas anggukan oleh Jaemin.

"Masih bayi saja semanis ini, apalagi sudah besar? Bisa-bisa kolesterol" ucap Jaemin.

"Bukankah namanya diabetes?" Haechan menatap bingung Jaemin.

"Entahlah, aku tidak tahu penyakit yang diderita manusia"

"Renjunnie~ jika kau sudah besar, kau harus tetap bersama kami ya" reflek Renjun menoleh ke arah Jeno

"Hm?"

"Waaakk! Aku ingin menggigit pipinya!" Haechan melompat-lompat gemas.

"Unga nyanyabababa hung! Hung!"

"Cepatlah belajar bicara agar kami bisa mengerti"

"Jajaja mama jaja bababuba" Renjun menunjuk-nunjuk mereka sambil berekspresi cemberut.

"Unga! Jaja! Unga unga!"

"Renjun"

"Ung?"

"Apa kau dapat mengerti dengan ucapan kami?" Tanya Jaemin tiba-tiba.

"Ung?"

"Bukankah tidak normal saat bayi yang bahkan belum menginjak 1 tahun tapi dapat mengerti ucapan kita?"

"Kenapa kau tiba-tiba berkesimpulan seperti itu?" Tanya Haechan yang bingung.

"Aku tidak tahu apa kalian melihatnya atau tidak, tapi semenjak kejadian tangan ku yang menghitam waktu itu, aku sering melihat Renjun dikelilingi asap hitam"

"Apa?" Jeno dan Haechan tentu terkejut mendengarnya.

"Lalu, apa menurutmu, raja Darllius mengirim siluman untuk menempel pada Renjun?" Tanya Haechan lagi.

"Tidak, yang aku rasakan.. asap itu melekat kuat. Bahkan aku merasa bahwa asap itu merupakan bagian darinya"

"Tidak mungkin Jaem, dia berasal dari kerajaan Vieqee, kerajaan Cahaya, mana mungkin dia memiliki hubungan dengan asap hitam" sangkal Jeno, "kau tau kan, asap hitam hanyalah diperuntukkan untuk siluman, hantu dan iblis yang berasal dari hutan Dardellius" lanjut Jeno membuat Jaemin langsung menghela napasnya.

My Pretty PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang