Chapter : XXII

2.1K 284 51
                                    

Sebenarnya apa yang terjadi?!
Katakan kepadaku!

Winwin hanya dapat menggeleng dengan helaan napas panjang.

Ayolah!
Jangan bermain rahasia denganku!

"Aku tidak bermain rahasia denganmu, tapi aku benar-benar tidak ingat tuan! Jadi berhentilah mendesakku"

Renjun menghela napasnya. Sungguh, ia benar-benar bingung dengan semua ini.

Krak

Winwin dan Renjun menoleh bersamaan ke arah jendela.

Seketika itu juga, Winwin berdiri di depan Renjun dengan wujudnya yang sudah menjadi asap, bahkan wajahnya pun sudah tidak terlihat karena benar-benar menjadi asap.

"Beri aku perintah"

A-apa?

Renjun tidak tau dan tidak mengerti harus apa. Melihat Winwin yang sudah dalam keadaan siap bertarung..

Usir dia

Asap hitam berbentuk manusia itu dengan gerakan secepat kilat langsung membelit sesosok manusia dengan kepala banteng di luar jendela tadi.

Renjun membelalakkan matanya, saat perkelahian antara siluman dan Winwin terjadi.

Tunggu

Tiba-tiba ia teringat dengan ucapan dari ratu Ryn mengenai Wiz.

Jika Wiz ku sudah bisa menerima perintahku dan bahkan sudah dapat mengalahkan lawan..

Renjun beranjak lalu menarik kursi dan naik ke kursi itu untuk melihat perkelahian di depannya.

Itu berarti..
Aku tidak perlu susah-susah mengatur dan mengendalikannya

[][]

"Kapan Taeyong hyung pulang?"

Jaehyun menunduk, menatap Renjun yang kini tengah menatapnya dengan tatapan sayu.

Baiklah, ia mengerti. Renjun merindukan hyung tertuanya yang sudah lebih dari 2 tahun menghilang tanpa kabar.

Mark yang sebelumnya menyusul Taeyong, kembali tanpa membawa kabar apapun.

Raja Ji, ratu Ryn bahkan Suho juga tidak mengetahui bagaimana kabar dari si pemilik energi A itu.

Jaehyun menggendong Renjun yang masih menggunakan piyamanya.

"Dia baik-baik saja, tidak perlu cemas"

"Tapi kapan dia pulang?"

"Sebentar lagi"

Renjun menghela napasnya. Jaehyun yang melihatnya malah mencubit hidungnya saking gemasnya. Setelah itu, ia menurunkan Renjun.

"Sana, temui Mark untuk bersiap ke sekolah"

Renjun menurut, ia segera berjalan ke arah kamarnya dan dilihatnya Mark yang tengah menyiapkan seragam sekolahnya.

"Oh, hey, aku tidak menyadari kehadiran mu—kemari"

Renjun berlari kecil ke arah Mark dan saat itu juga, Mark langsung menggendongnya.

[~]

"Renjun, apa kau tidak lapar?"

"Kau mau makan dirumahku tidak?"

My Pretty PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang