Chapter : XXVIII

1.7K 243 54
                                    

"Jangan berlari-lari seperti itu baby nanti kau jatuh" ujar Taeyong.

Renjun hanya tersenyum menanggapinya. Ia sangat senang karena akhirnya bisa menghirup udara segar.

Tidak

Sebenarnya ada yang ingin Renjun lakukan disini.

"Hyung!! Ada ikan disana!" Renjun menunjuk ke dalam genangan air sungai.

"Mana?" Mark, Jeno dan Haechan datang bersamaan memperhatikan Renjun yang tengah bermain air.

"Ikan, apa boleh aku memakanmu?"

Haechan tertawa, "mana ada ikan yang mau dimakan kecuali memang tertangkap— apa!?" Haechan membelalakan matanya melihat ribuan ikan berkumpul seolah ingin dimakan oleh Renjun.

"Dasar ikan gila!—AAAK!!" Haechan memekik kaget saat salah satu ikan melompat dari air dan mengenai wajah tampannya.

"Ikan sialan!!—Kamchagi!!" Dua buah ekor ikan kembali melompat dan mengenai perutnya.

Mark dan Jeno tertawa puas melihat Haechan yang terlihat emosi.

"Terimakasih! Aku akan memakannya dengan baik! Sampai jumpa ikan!" Renjun tersenyum sembari melambaikan tangannya dan setelah itu, para ikan mulai berpencar ke berbagai arah.

"Ayo hyung kita makan ikan!" Renjun dengan antusias nya langsung membawa dua buah ikan.

Mark dan Jeno yang masih tertawa-tawa itu lantas mengambil masing-masing satu buah ikan.

Tiba-tiba ikan di tangan Mark memberontak, Mark yang terkejut langsung tergelincir.

"HAHAHAHA!!" Haechan tertawa melihat Mark yang jatuh ke sungai. Tapi ia tak jatuh sendirian, karena saat tergelincir, Mark menarik Jeno hingga keduanya jatuh bersamaan.

"Hyung! Hyung! Hyung! Aku dapat ikan!" Renjun memperlihatkan 2 buah ikan yang ia bawa.

"Darimana kau dapat?"

"Sungai tentu saja!"

Doyoung terkekeh melihat mata Renjun yang berbinar-binar.

"Baiklah, ayo kita bersihkan ikannya dulu"

"Ayo!"

Sementara Jaemin dan Jaehyun tengah disibukkan dengan tenda yang mereka bawa.

"Hyung, menurutmu, apa benar Dewa Fu Yen dibuang dari langit?" Tanya Jaemin tiba-tiba.

"Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu?"

"Hanya penasaran"

"Entahlah, kalau mau tau tanyakan saja kepada raja Darllius"

Jaehyun beralih mengambil tenda kedua. Jaemin yang melihatnya segera membantunya.

Lalu dimana Taeyong?

Srak

"Selesai" Taeyong menepuk-nepuk kedua tangannya sambil menatap puas beberapa ranting kayu di depannya.

Sshhhhhh

Taeyong memunculkan asap merahnya, matanya menyorot mencari keberadaan sosok yang membuatnya terusik.

Matanya melirik ke arah kanan dan menangkap sesosok bayangan hitam tengah berdiri di dekat pohon.
Sosok itu sepertinya menyadari bahwa Taeyong telah menemukan keberadaannya dan berlari.

Taeyong mengejarnya dengan kecepatan seperti angin. Bahkan nyaris tidak terlihat pergerakannya saking cepatnya.

Srek!

Bruk

Taeyong mendekati sosok itu dengan membawa pedang merah yang entah sejak kapan berada ditangannya.

My Pretty PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang