Chapter : XXIX

1.6K 235 17
                                    

"Mama, kenapa mama tidak langsung saja menemui aku dari pada bersikap seperti orang jahat yang mengincarku"

"Tidak semudah itu sayang"

Renjun menatap wajah Darllius yang masih mengelus-elus rambutnya.

"Semua orang sudah menganggapku sebagai orang yang ingin menculikmu"

Renjun menghela napas.

"Orang-orang gila itu! Aku akan menghukum mereka semua!"

"Renjun, jangan terlalu larut dalam dendam"

"Kenapa?"

"Jika sampai kau melewati batasmu, semuanya akan hancur"

"Maksud mama?"

Darllius hanya tersenyum.

"Mereka sudah menunggumu, bangunlah"

"Tunggu tunggu tunggu! Aku masih ingin bersama mama!"

"Aku akan menemuimu lagi nanti malam, sekarang bangunlah"

"Tapi..."

"Sayang, aku selalu bersamamu dimanapun kau berada"

Renjun menatap Darllius dengan sedih. Lalu akhirnya ia bangun dari posisi tidurnya.

Darllius mengecup kening Renjun singkat, lalu tersenyum.

"Sana, temui mereka"

Renjun mengangguk, ia lalu melepaskan tangan Darllius.

"Sampai nanti mama" Renjun melambaikan tangannya.

Darllius ikut melambai lalu..
Seketika semuanya menjadi gelap

..

"Eumhh" Renjun membuka matanya, ia mendengar Mark yang memanggil-manggil namanya untuk membangunkannya.

"Bangun Renjun, ini sudah pagi"

"Hoamm...iya" balas Renjun sambil mengucek matanya.

"Kau tidak sakit lagi kan?" Mark menyentuh kening Renjun untuk memastikan kalau Renjun tidak demam.

Pasalnya, anak itu belakangan ini sering demam dengan tiba-tiba.
Jika dilihat dari sudut pandang medis, Joy mengatakan kalau Renjun baik-baik saja.
Sedangkan dilihat sudut pandang DUKUN, tubuh Renjun kewalahan untuk menerima kekuatannya yang semakin besar dari waktu ke waktu.

Renjun segera mandi dan memakai seragamnya.

"Hyung, aku penasaran, kenapa kalian membenci raja Darllius? Apa karena rumor? Tapi, apa rumor itu memang benar adanya? Kan itu hanya rumor"

Mark menatap Renjun heran. Yang ditatap hanya mengedip-ngedip polos.

"Aku tidak tau, tapi Taeyong Hyung bilang, dia sudah menghianati kepercayaan kami. Aku tidak tau 'menghianati' dalam bentuk apa yang ia maksud. Karena selama ini, aku merasa tidak ada masalah apapun dengan raja Darllius" jawab Mark seadanya.

Memang benar, Taeyong tidak mengatakan apa-apa tentang 'penghianatan' itu.

Renjun mengangguk-angguk.

"Ayo keluar, kita sarapan"

Renjun dan Mark keluar bersamaan, dan disana hanya ada Doyoung yang tengah mencuci piring.

"Hyung yang lain kemana?"

"Mereka sudah berangkat"

"Berangkat?"

"Ya"

"Ish menyebalkan! Mereka pergi tanpa berpamitan kepada ku!" Renjun menghentakkan kaki kanannya.

My Pretty PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang