Chapter : XXVI

1.7K 236 32
                                    

"Oke.. jangan tenang Renjun.. jangan tenang.. semakin kau tenang semakin lama kau berada disini.. jadi, ayo panik dan cari jalan keluar—AAAAAAKKKK!!!"

"Kenapa?"

"Kau mengagetkanku bodoh!!"

Winwin hanya tersenyum lebar menanggapinya.

"Apa kau tersesat tuan?"

"Tidak, aku sedang piknik"

"Oh.. jadi kau tersesat"

"Kalau tau jawabannya kenapa tanya?"

"Hanya memastikan.."

"Winwin"

"Ya?"

"Bisakah kau menjadi budak yang baik?"

"Aku kan memang baik"

"Kalau begitu, bagaimana caranya agar aku bisa keluar dari hutan ini?"

"Tuan"

"Apa?"

"Ada.."

"Ada apa?"

"Itu" Winwin menunjuk ke arah belakang Renjun.

"HUWAAAAA!!"

Renjun berlari secepatnya, diikuti Winwin.

"KENAPA KAU TIDAK BILANG!?"

"Aku sudah bilang barusan"

"Tidak begitu maksudku bodoh!"

Renjun masih berlari dengan panik.

"Tuan"

"Apa lagi!?" Renjun sudah lelah dan emosi sehingga tidak dapat berpikir cara meloloskan diri dari siluman itu. Apalagi, kiko nya sudah habis :v

"Kenapa kita berlari?"

"Karena kita sedang berlomba bersama mereka"

"Apa?"

"Hish! Tentu saja untuk menyelamatkan diri dari mereka"

"Tapi.. anda kan memiliki kekuatan.."

"Hah?" Renjun menghentikan langkahnya.

"Benar juga ya" Renjun berbalik matanya berubah keseluruhan menjadi warna biru. Tubuh Renjun mengeluarkan cahaya silau yang membuat para siluman itu merasakan perih pada matanya.

Seketika, siluman itu terbakar dan menjadi abu yang beterbangan.

"Woah..." Renjun terpaku dengan kekuatan nya barusan. Ini pertama kalinya dari 200 kali kegagalan percobaan kekuatan cahaya suci yang dimilikinya berhasil dilakukan.

"Tapi.. bagaimana aku kembali..?"

Tanpa aba-aba, Winwin berubah menjadi asap dan mengitari tubuh Renjun.

"Hey! Kau ini kenap—eh?" Renjun bingung karena ia sudah berada di kamarnya.

"Bagaimana bisa?"

Winwin mengangkat bahunya dengan sorot mata tajam.

"Kenapa.. kau melihatku seperti itu?"

Secara tiba-tiba Winwin membungkukkan badannya dan menghilang dari pandangan Renjun.

"Hey Winwin! Kau kemana?!"

"Renjun"

Renjun menoleh dan mendapati..

"S-siapa.. kau?"

Seorang pria dengan tatapan tajam dan dingin.

"M-mundur!" Renjun sudah berancang-ancang ingin menyerang sosok dihadapannya itu.

My Pretty PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang