Chapter : XL

1.9K 218 9
                                    

Renjun mendudukkan dirinya di samping batu berkilauan berwarna putih itu.

Wajahnya yang masam terlihat mengatakan dengan jelas bahwa ia sedang kesal.

Bagaimana tidak!?

Renjun melihat dengan kedua mata kepalanya sendiri bahwa Darllius dan Fu Yen...

Sudahlah

Renjun kesal.

Apa ini yang Winwin rasakan?

Eh?

"Winwin kemana ya?" Renjun mendadak teringat Winwin.

Pria mes— Wiznya itu menghilang tanpa kabar.

Apa mungkin Winwin juga tewas?

Ah benar juga, Winwin pernah mengatakan jika sampai Renjun tewas maka dirinya juga ikut tewas.

Renjun menghela napasnya gusar. Sepi dan membosankan.

"Apa kau tidak salah jalan?"

Lamunan Renjun buyar seketika saat segerombolan pemuda muncul dengan tas gendong mereka.

"Eh? Apa itu?" Tunjuk salah satu dari mereka kepada pohon berdaun emas.

Mereka yang penasaran lantas mendekat.

"Wah.. siapa ini? Manis sekali"

Renjun membelalak saat melihat tubuhnya yang dengan seenaknya di sentuh oleh dua orang pemuda.

Tiba-tiba lolongan serigala terdengar membuat fokus mereka teralihkan.

Muncullah segerombolan serigala yang nampak siap menyerang.

Bukan hanya serigala, sang raja hutan juga muncul membuat para pemuda itu lari tunggang langgang karena takut.

"Mereka selalu muncul untuk melindungi mu"

Renjun menoleh dan terlihat seorang wanita yang diketahui adalah dewi Xi Yang.

"Meskipun jiwamu sudah tidak lagi bersama ragamu.. mereka senantiasa menghormati mu"

Renjun tertegun saat melihat banyak kupu-kupu beterbangan dan juga beberapa hewan lain.

"Hewan-hewan ini selalu datang setiap hari"

Renjun terdiam.

"Begitu juga kekasihmu itu"

Renjun menatap Xi Yang dengan wajah tak percaya.

"B-benarkah itu?"

Xi Yang mengangguk. Tangannya bergerak dan seketika angin berhembus membuat daun-daun di pohon itu berguguran dan berjatuhan di tanah dan juga tubuh Renjun.

Daun berwarna emas itu mengeluarkan cahaya sebelum akhirnya berubah menjadi serbuk berwarna emas.

Seketika semuanya menjadi gelap.

Renjun tak dapat melihat apapun sekarang ini.

Tiba-tiba serbuk dari daun berwarna emas itu berkilauan membuat Renjun dapat melihat sosok tubuhnya dan juga tanah yang terkena serbuknya.

"Bunuh dia!!"

Renjun berbalik, matanya menangkap banyak bayangan yang tengah berteriak menuntut.

Netranya menangkap bayangan seorang pria yang tengah mengayunkan pedang ke arah seseorang yang ia kenal..

"Itu.."

Ya..

Ini adalah bayangan dimana hari eksekusi ibunya terjadi.
Saat itu Renjun memang masih bayi, jadi ia juga tidak dapat mengingat atau melihat dengan jelas semuanya.

My Pretty PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang