"Mama!" Renjun merentangkan tangannya menyambut ketiga bocah kembar yang berlari ke arahnya.
"Haejun, Yejun dan Sejun belajar dengan benar kan?"
Ketiganya mengangguk dengan semangat.
"Ayo pulang, Daddy Mark, Daddy Jae dan Tae appa pulang hari ini"
~~
"Wah, anak-anak daddy semakin tampan ya" ujar Mark sembari menciumi pipi ketiga putranya satu persatu.
"Tentu saja tampan, mereka kan terlahir dengan benih ku" ucap Haechan sembari menatap penuh bangga ketiga putranya yang tengah berada dalam pelukan Mark, dan jangan lupakan batita laki-laki yang ada dalam gendongannya juga.
"Benihku juga ya" kejar Jeno dan Jaemin.
"Hentikan pertengkaran bodoh kalian. Bantu aku mengurus Haera dan Haena" Doyoung kewalahan dengan dua anak perempuan yang saat ini tengah menangis memperebutkan mainan.
Berbeda dengan mereka yang kini kewalahan mengurus anak-anak. Renjun justru kewalahan oleh dua suaminya.
"Eumhh" Renjun melenguh saat tangan Jaehyun mulai menggerayangi tubuhnya.
"Ahh hyung" Renjun menggeleng dengan wajah yang memerah.
Taeyong yang memeluk Renjun dari belakang tanpa henti memberikan ciuman pada lehernya, sementara Jaehyun mencumbu dadanya.
"Nghh apa kalian belum puas dengan 6 anak?" gumam Renjun membuat Jaehyun mendadak tertawa mendengarnya.
"Kenapa tertawa?" Renjun menatap aneh Jaehyun.
"Itu nanggung sekali"
"Nanggung bagaimana?"
"Genap kan saja"
"6 kan genap"
"Iya juga"
Renjun menatap datar Jaehyun sementara Taeyong terkekeh geli melihat wajah blank Jaehyun.
"Intinya baby.." Taeyong memutar tubuh Renjun hingga kini Renjun berhadapan dengannya. "Aku merindukanmu" lanjutnya sembari mencium bibir Renjun.
Renjun mulai terlarut dalam ciuman lembut itu. Hingga ia tak menyadari bahwa celananya telah hilang entah kemana. Padahal, sebelumnya ia hanya bertelanjang dada.
Taeyong menggigit bibir bawah Renjun, membuat bibirnya secara reflek terbuka. Renjun dapat merasakan sesuatu yang kenyal dan basah tengah bermain-main di dalam mulutnya.
"Ngh!" Renjun meremat pundak Taeyong saat merasakan sesuatu yang keras tengah berusaha menerobos lubangnya.
Taeyong melepaskan ciumannya hingga benang saliva tercipta diantara keduanya.
Renjun memejamkan matanya. Meskipun sudah sering melakukannya, tapi tetap saja rasanya sakit.
Taeyong beralih memberikan kecupan di leher Renjun bagian kanan, sementara Jaehyun di bagian kiri.
"Ahh" Renjun memejamkan matanya, mulai melupakan rasa sakitnya.
"Ahh..ah..hng..ah..ah..jae..ah.. hyung..ngh" Jaehyun memeluk pinggang Renjun sedikit menariknya ke belakang. Sementara Taeyong kini beralih menjilati bibir bawah dan atas Renjun secara bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pretty Prince
FanfictionDia adalah pangeran kecil yang hidupnya dikelilingi para iblis karena kutukan leluhur keluarganya. Tak ada yang mempercayainya, dan malah menganggapnya gila. Hingga ia tiba-tiba terjebak di dunia lain yang memaksanya tinggal bersama para iblis itu. ...