Chapter : XXXII

1.7K 215 65
                                    

Ready?🌚

Cklek

Renjun menoleh, padahal ia barusaja mau pergi ke kamar mandi untuk mencari cara agar rangsangan di tubuhnya segera mereda.

Kenapa hyung datang disaat yang tidak tepat!?

Renjun memaksakan sebuah senyuman kepada Taeyong yang kini berjalan ke arahnya.

"Baby? Kenapa kau berkeringat banyak seperti ini?" Taeyong menyentuh kening Renjun.

"Kau tidak demam—tunggu sebentar, aku akan memanggil DUKUN kerajaan"

"Tidak" Renjun menahan Taeyong yang hendak pergi.

"Kenapa?"

"Tidak usah.. eum.. a-aku baik-baik saja.."

"Tidak baby, kau berkeringat dan bernapas terengah-engah seperti itu.. mana mungkin kau baik-baik saja?"

"Hyung.. keluarlah"

"Apa?"

"Eumhh aku ingin sendiri"

"Aku tidak bisa meninggalkanmu sendirian, bagaimana jika terjadi sesuatu?"

"Hyunghh"

"Ada apa? Kenapa? Katakan kepadaku, Renjun"

"A.. aku.. nghh pulang.."

"Hah?"

"Aku ingin pulang sekarang"

"Apa maksudmu? Kau masih—"

"Aku mohon hyung. Aku tidak tahan, aku—ahh!"

Renjun mencengkram tangan Taeyong.

"Kumohon..."

><><

"Eumhh" Renjun menggeliat seperti cacing kepanasan di kasurnya.

Taeyong yang melihatnya bingung dan panik tentu saja.

Sekarang apa yang terjadi kepada Renjun?
Kenapa anak itu tidak bisa hidup dengan tenang?

"H-hyung~" Renjun menatap Taeyong dengan memelas.

"A-apa baby? Kenapa?" Taeyong berusaha menepis semua pikirannya, apalagi bocah dengan rambut pirang itu sudah melepaskan bajunya sedari tadi.
Lalu sekarang apa?
Kenapa Renjun menatapnya dengan wajah memohon?

Ah..
Sebenarnya Taeyong tau apa maksudnya.

Mata Renjun berubah menjadi coklat, ia lalu beranjak masih dengan napas memburu.

Taeyong terkejut saat ada asap hitam di sekeliling tubuhnya.
Bukan!
Ia bukan terkejut karena asap itu berwarna hitam.
Tapi ia terkejut karena asap itu melilit tubuhnya sampai ia benar-benar tidak bisa bergerak.

Secara tiba-tiba, Renjun menarik tengkuk Taeyong dan mencium bibirnya dengan berantakan.

Ah iya juga
Ini ciuman pertama Renjun

Taeyong yang gemas dengan pergerakan berantakan dari benda kenyal itu lantas membalasnya dan mendominasi ciumannya.

"Mmhh" asap itu menghilang, dan Taeyong segera menarik pinggang Renjun membuat Renjun reflek memeluk leher Taeyong.

Keduanya melepas tautan, lalu saling menatap selama beberapa detik.

"Renjun, jangan buat aku merasa bersalah karena telah mengotorimu"

"Kalau begitu.. hyung akan membiarkan aku kesakitan sepanjang malam?" Renjun memandang sayu Taeyong.

"Renjun"

My Pretty PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang