Chapter : END

2.8K 213 37
                                    

"Selamat malam tu—"

Renjun menatap bingung pria di hadapannya itu.

"—an.."

"Hyung?"

"Renjun?"

"Hyung!!" Renjun langsung memeluk Taeyong erat sambil terisak.

Taeyong menepuk-nepuk pundak Renjun pelan.

"H-hyung ingat aku?" Tanya Renjun masih dengan isakannya.

"Tentu saja baby, bagaimana mungkin aku lupa?"

"Huaaaa" Renjun kembali memeluk Taeyong.

Taeyong terkekeh gemas lalu menangkup pipi Renjun.

"Kenapa kau menangis begini? Harusnya kau senang bisa bertemu aku"

"Aku senang tapi.. tapi hyung yang lain tidak mengenaliku huaaa"

"Ah.. ya.. aku bisa menjelaskan itu"

"Eum?"

"Kalian mendapatkan keistimewaan atas kesetiaan kalian"

Ketujuh iblis—ralat

Ketujuh manusia terpilih itu saling terdiam beberapa detik sebelum akhirnya Haechan angkat bicara.

"Yang Mulia, saya ingin menemui Putra Mahkota Qiuren"

Jaemin dan Jeno saling pandang lalu mengangkat tangannya.

"Saya juga"

Disusul oleh Mark dan Jaehyun. Dan berakhirlah Doyoung juga Taeyong ikut mengangkat tangannya.

"Tapi.. tentu saja ada resikonya. Salah satunya, mereka tidak mengingatmu karena kau tau sendiri kalau reinkarnasi bukan hal sepele yang melibatkan antara kelahiran dan kematian saja" jelas Taeyong.

"Lalu, kenapa hyung ingat padaku?"

"Entahlah, itu keajaiban"

"Lalu, apa mereka tidak akan pernah mengingatku?"

"Tidak, tapi mungkin kau bisa mengingatkan mereka kembali"

"Bagaimana caranya?"

"Hanya kau yang tau" balas Taeyong.

Renjun yang mendengarnya jadi sebal sendiri. Memang bagaimana caranya?

Renjun menghela napasnya.

"Coba temui mereka"

~~

"Jen, semalam aku bermimpi"

"Mimpi?"

"Ya"

"Aku didatangi seorang laki-laki cantik"

"Aku juga"

"Serius?"

Jaemin mengangguk menjawab pertanyaan dari Haechan.

"Apa laki-laki ini yang kalian maksud?" Jeno menunjukkan layar ponselnya kepada mereka yang membuat mereka serentak mengangguk.

My Pretty PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang