Chapter : XII

2.4K 352 56
                                    

"Hung?" Renjun menatap Mark yang terlihat sibuk dengan buku-buku tebal.
Karena merasa terabaikan, Renjun berjalan ke arah Jaehyun yang berada di dapur.

"Hung"

"Renjun? Ada apa? Kau lapar?"

"Hu'um" Renjun mengangguk-angguk lucu.

Baiklah, usia Renjun sudah menginjak  2 tahun sekarang ini. Bicaranya sudah mulai agak bisa dipahami meskipun berantakan.

"Cucu" Renjun menunjuk susu formula di atas meja.

Jaehyun mendudukkan Renjun di kursi khusus untuknya lalu menyeduhkan susu.

"Ini dia.."

Renjun mengambil botol susunya dan langsung meminumnya.

"Ung?" Matanya berbinar ketika melihat sebuah kue di atas meja.

"Hung! Cue!"

"Kau mau kue nya?"

Renjun mengangguk antusias.

"Tunggu sebentar"

Renjun mengamati Jaehyun yang tengah mengambil pisau dan sebuah piring kecil.

"Nah, ini"

Renjun tersenyum senang dan memakan kue itu, namun karena jari-jarinya masih terasa kaku dan belum bisa memegang sendok. Ia menyuapkan kue itu langsung dengan tangannya.

"Ya ampun, berantakan sekali" Jaehyun mengelap kedua tangan Renjun beserta mulut Renjun yang terdapat krim dari kue yang dimakan Renjun.

Jaehyun berada di dapur sebenarnya bukan tanpa alasan.
Taeyong kembali sibuk di kerajaan Vieqee dan Doyoung ada sebuah urusan yang harus diurus.

Satu-satunya orang yang bisa memasak di rumah itu adalah Jaehyun. Sebenarnya Jaemin pun bisa, hanya ia terlalu rajin sampai-sampai sulit untuk beranjak dari kasurnya.

Sebenarnya mereka tidak biasa makan makanan manusia. Tapi semakin lama, mereka harus membiasakan diri karena mereka tinggal di lingkungan manusia. Dan ternyata makanan manusia tidak terlalu buruk, setidaknya bisa memberikan sedikit energi untuk mereka.

"Hung! Njun! Appo*!" (*Sakit)

Jaehyun yang sedang berfokus pada masakannya lantas menoleh dan melihat Renjun yang tengah memegangi pipi kanannya dengan bibir bergetar.

"Apa kau memakan permen secara diam-diam?"

Renjun menggeleng.

"Yakin?"

Renjun mengangguk.

"Renjun, kau tau aku tidak suka orang yang berbohong"

"Hiks.." Renjun menunduk.

"Kau makan permen tanpa sepengetahuan ku?"

Renjun mengangguk dengan isakan kecil.

"Kau dapat darimana permennya?"

"Echan Hung" balas Renjun dengan suara bergetar.

Sebenarnya Jaehyun tidak memarahi atau membentaknya, tapi tetap saja Renjun takut, apalagi ia tau wujud dan sifat asli dari seorang Jaehyun.

Jaehyun menggendong Renjun yang masih menangis karena giginya sakit.
Lalu, ia mencampurkan air hangat dengan garam dan menyuruh Renjun berkumur dengan air itu.

"Muntahkan airnya"

"Hiks.. celtelan hiks" balas Renjun dengan polosnya, tanpa sengaja ia menelan air garam itu lantaran masih sesenggukan karena menangis.

My Pretty PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang