Chapter : II

6.5K 696 90
                                    

"Ngaa...!" (Aku lapar)

Renjun menggerakkan tangannya sambil menoleh ke kanan.
Ada Jaehyun dan Doyoung disana.
Lebih tepatnya, mereka sedang duduk di sofa sambil..

Bermain kartu

"Ya!! Nya!! Mam!!"

Aish kenapa kosataka ku sedikit sekali ya?

"Nyanyanya!"

Tidak tidak
Coba yang baru

"Ta? Tatata!"

Renjun kembali menoleh, tapi mereka tidak beranjak sedikitpun.

Parah!
Aku diabaikan!

"Taa!!" (Aku lapar!)

Renjun diam, perutnya terasa sangat sakit saat lapar.
Itukah yang dirasakan bayi saat ia lapar?

"Maaa!!!" (Perutku sakit! Aku ingin makan! Apapun itu!)

Renjun terisak.

Tidak ada cara lain

"Ng..aaaaaa"

Barulah mereka beranjak menghampirinya.

"Ada apa bayi?" Doyoung menggendongnya dengan hati-hati.

"Nga!" (Aku lapar)

"Apa kau bosan?" Doyoung menimangnya. Tapi Renjun malah menangis semakin kencang membuatnya makin bingung.

"Jaehyun, dia ini kenapa?"

"Mana aku tau?"

"Lakukan sesuatu"

"Apa yang harus kulakukan?"

"Lakukan apa saja"

Jaehyun berbaring di sofa.

"Kenapa kau malah tiduran seperti itu!?"

"Kau bilang lakukan apa saja"

"Maksudku lakukan apa pun agar bayi ini berhenti menangis bodoh!"

"Harusnya kau bilang tadi"

Doyoung ingin sekali menenggelamkan dirinya saat itu juga.

Aku lapar

Tak lama setelahnya, Taeyong dan Mark datang bersamaan. Mereka terlihat membawa masing-masing paper bag entah apa isinya.

"Kenapa dia menangis?" Taeyong mendekat dan mengambil alih Renjun.

"Aku tidak tau Hyung, sejak tadi dia menangis kencang" jawab Doyoung.

"Kalian sudah memberinya makan?"

...

Taeyong menatap mereka datar, "jadi kalian tidak memberinya makan?"

Mereka hanya tersenyum lebar tanpa dosa.

"Buatkan susu!" Pekiknya yang lagi-lagi membuat Renjun terkejut dengan telinganya yang berdengung.

Doyoung ke dapur dan tak butuh waktu lama, ia datang dengan botol susu ditangannya.

"Ini dia"

Renjun menyedot botol susu itu, setelahnya ia menggeleng dan menangis dengan kencang.

Lidahku membeku!!

"Apa kau memberinya air panas lagi!?"

"Tidak!"

"Lalu kenapa dia menangis?!"

"Aku tidak tau!"

"Lalu apa kau pikir dia menangis kencang karena menangisi kebodohanmu!? Dia menangis pasti ada alasannya!"

My Pretty PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang