Chapter : X

2.7K 346 45
                                    

"Hung! Njun! Cu! Cu!" Renjun menunjuk-nunjuk botol susu yang berada di atas meja makan.

Jaehyun yang sedang duduk santai di kursi sofa sambil membaca buku lantas menoleh dan baru menyadari kalau Renjun sudah berada di dapur.

Jaehyun beranjak dan menggendong Renjun lalu membuatkan susu untuknya.

"Hung! Hung!" Renjun memegang botol susunya antusias.

Jaehyun membawanya duduk di sofa, disana ada Mark yang juga tengah membaca beberapa buku.

Renjun bosan sekali karena sejak tadi hanya diam memandangi kedua iblis tampan itu.

"Ung?" Matanya menatap sebuah buku tebal berwarna coklat yang berada di lantai.

Ia yang penasaran kemudian menaruh botol susunya lalu turun perlahan dari sofa dan mendekati buku itu.

"Eum?"

Sejarah Kerajaan Vieqee dan Hutan Dardellius?

Renjun membuka buku tebal itu.

1000 tahun yang lalu, seorang malaikat telah dikucilkan dan dibuang ke sebuah hutan yang dihuni oleh banyak siluman.
Ia bernama Dong-ho, awalnya ia terlibat cinta dengan seorang manusia. Entah bagaimana, ia melanggar janjinya dan membuat kekuatan suci yang dimilikinya telah ternodai. Ternyata, Dong-ho dimanfaatkan oleh manusia itu, kekuatannya dirampas oleh manusia itu membuat Langit marah dan mengutuk serta mengusirnya.
Tinggallah Dong-ho di sebuah hutan yang dihuni oleh banyak siluman dan iblis.
Karena rasa dendam dan marahnya, sebuah kekuatan tersembunyi di hutan itu telah terbuka dan masuk ke tubuhnya.
Tanpa sepengetahuan siapapun, Dong-ho telah melahirkan seorang putra.

Renjun mengernyit bingung.
Ia membuka halaman selanjutnya tapi tiba-tiba Mark menggendongnya membuat ia jadi tidak sempat membaca buku itu.

"Hung! Nyanya! Njun! Bubu!"

"Ini waktunya tidur siang"

"Jaaa! Hung! Hung!" Renjun memukul-mukul kepala Mark membuat Mark mengaduh karena Renjun terus memukulnya.

"Sudah sudah.. buku itu tidak cocok untuk bayi—ah ini saja, lihat.. kisah putri duyung"

Renjun cemberut dan melemparkan bantal kecilnya ke kepala Mark.

"Hey, kau tidak boleh begitu"

"Hng..." Renjun menunduk takut saat Mark menatapnya tajam.

"Hung hiks njun bubu jajaja unga hiks bibubu ungaa hiks"

Mark menghela napasnya lalu menggendong Renjun.

"Maaf, aku tidak bermaksud menakutimu"

"Unga unga jajajaja bubu"

"Kau bicara apa?"

"Hiks bubububu Hung hiks"

Mark mengernyit heran saat Renjun menangis sambil memukul-mukul dadanya.

"Hyung, kenapa Renjun menangis?"

Mark menoleh dan mendapati Jaemin dan Haechan yang berdiri di ambang pintu.

"Entahlah, mungkin karena aku menyuruhnya tidur siang"

"Aigoo~ karena itu kau menangis?" Haechan mendekati Renjun dan mencolek-colek pipi tembam Renjun.

"Ungaaaaaa! Jajajaja!" Renjun menangis semakin kencang karenanya.

"Eh eh, Renjun sayang, jangan menangis seperti itu" Jaemin mendekat dan mengelus-elus pipi Renjun.

"Hung~" Renjun mengulurkan tangannya ke arah Jaemin.

"Kenapa?"

"Hiks... Unga hiks jaja bibubu" oceh Renjun dengan suara bergetar.

My Pretty PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang