Chapter : XXIV

1.8K 247 41
                                    

"Hentikan dia!!!"

Pria itu berlari berusaha menghindari kejaran para prajurit kerajaan.

"Tangkap dia bagaimanapun caranya!!"

Pria dengan rambut pirang itu nampak berdiri menyaksikan kejadian di depannya.

"Dong-ho..." Senyuman smirk muncul di wajahnya, "maafkan aku, sayangku"

Sementara itu, pria dengan rambut hitam legam dengan warna mata coklat cerah menyala itu nampak berlari panik.

Sekali lagi, ia menoleh dan ternyata para prajurit kerajaan cahaya masih mengejarnya.

Tiba-tiba sebuah asap hitam muncul di depannya. Dan aneh sekali karena ia melihat asap itu masuk ke gua di seberang sungai yang deras.

Tanpa mau berbasa-basi, takut jika ia tertangkap. Ia langsung masuk ke dalam gua itu dengan susah payah karena derasnya arus sungai.

Pria itu meringkuk sembari memegangi perutnya.

"A..ahh..." Perutnya terasa perih..

Pria itu tengah mengandung saat ini.

"Eumh.." pria itu menahan ringisannya.

"Aah..." Pria itu tak dapat lagi menahannya, ia tau jika ini sudah saatnya baginya untuk melahirkan bayi di dalam kandungannya.

"Nghhh....!!" Air matanya mengalir dengan deras diiringi dengan ringisan yang ia tahan mati-matian.

Jika ia terus menahannya, sudah dapat dipastikan bahwa bayinya maupun dirinya tidak akan selamat.

Dengan perasaan yang campur aduk, tidak tau harus bagaimana.. pria itu memutuskan untuk melahirkan bayinya disana, saat itu juga.

"Ahh! Ngh! Hah.. akhh!! Mhh!" Sakit dan perih luar biasa, tapi yang membuat ia semakin kesakitan adalah.. ia harus menahan jeritan yang ingin keluar dari belah bibirnya.

Tiba-tiba sebuah asap hitam muncul dan menyelimutinya.

"Hah... Hah... Hah..." Pria itu bernapas terengah-engah, aneh.. tiba-tiba ia tak merasakan apapun saat asap hitam itu muncul.

Ia memperhatikan bayi berambut pirang yang tengah menangis.
Senyuman penuh kepedihan terukir diwajahnya yang penuh keringat.

"Sayangku.. putraku.."  pria itu menggendong bayi itu sembari mencium keningnya, bayi bermata coklat itu tidak menangis lagi setelahnya dan justru tertidur.

"Disana!!"

Pria itu membelalakkan matanya saat mendengar suara seseorang yang ia kenali.

Dengan panik dan tergesa-gesa, ia merobek jubahnya lalu menyelimuti bayinya itu dengan jubahnya lalu menyembunyikannya di belakang batu besar yang berada di seberang telaga yang entah kenapa bisa ada telaga di dalam gua.

Satu kecupan terakhir ia daratkan di kening putranya.

Dengan terpincang, ia keluar dari dalam gua dan berlari membuat orang-orang itu langsung mengejarnya.

Darah mengucur membuat jejaknya gampang untuk ditemukan.

Karena lemas apalagi ia juga baru selesai melahirkan, kakinya tak mampu menopang beratnya dan akhirnya ia jatuh.

Sialnya, karena itu, ia jadi tertangkap oleh prajurit kerajaan cahaya itu.
Mau tak mau, ia diseret oleh banyak sekelompok orang.

My Pretty PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang