4. Makan Bersama

581 102 8
                                    

Rio dan Irene saling mendiamkan, untuk beberapa hari ini, sang ibu lah yang mengirimi Rio makan siang.

Di tengah kegalauan nya, Rio pun jalan-jalan sendiri untuk mencari makan, setelah memarkirkan motor nya, Rio pun mulai melangkah mencari kedai makan yang cocok dengan selera nya, tapi, yang ia temukan justru adalah Krystal yang tengah makan malam bersama dengan seorang namja, tanpa pikir panjang, Rio pun langsung mendekati nya.

Di tengah kegalauan nya, Rio pun jalan-jalan sendiri untuk mencari makan, setelah memarkirkan motor nya, Rio pun mulai melangkah mencari kedai makan yang cocok dengan selera nya, tapi, yang ia temukan justru adalah Krystal yang tengah makan malam ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Krys"

"Hm?" Krystal menatap Rio lega, meski kaget, tapi kedatangan Rio membuat hati nya senang.

"Jongin, kenalkan, dia Rio" ujar Krystal, Rio dan pria bernama Jongin itu hanya saling bertatapan dingin, sambil berjabat tangan singkat.

"Dari mana?" Tanya Krystal pada Rio yang dengan acuh nya duduk di samping gadis itu sambil memainkan ponsel nya.

"Mencari mu" jawab Rio tanpa menatap ke arah Krystal karena dia masih sibuk dengan ponsel nya.

"Untuk apa mencari ku?"

"Mengajak mu makan malam, apa lagi?" Tak sampai lima belas menit.

"Kalian belum pesan apa-apa?" Sean tiba-tiba datang, rupa nya Rio yang sedari tadi bermain ponsel mengirim pesan pada Sean untuk menyusul nya, Jongin di buat mati kutu karena kini Krystal bersama dua namja yang ia tak tahu mana kekasih nya mana sahabat nya, sebab setahu Jongin, Krystal masih sendiri.

"Kamu saja yang pesan" ujar Rio, Sean lantas mendatangi meja kasir untuk memesan makan malam, Rio menopangkan dagu nya diatas meja sambil melirik Krystal, Sean kembali, ia mengambil tisu untuk mengelap meja bekas Jongin makan, pria itu kesal karena Krystal tadi menolak makan, tapi sekarang justru dua pria ini datang dan tiba-tiba memesan makanan tanpa ada penolakan dari Krystal.

"Aku pergi, gym ku sebentar lagi tutup" pamit Jongin menahan amarah.

"Oh, ya hati-hati" pesan Krystal, gadis itu menghela nafas

"Sungguh pria membosankan, aku senang kamu datang" ucap Krystal lega, ia menyandarkan kepala nya di punggung Rio.

"Lalu kenapa kamu mau diajak dia keluar?"

"Aku terpaksa"

"Yang tegas, tolak jika memang tak suka, jangan memberi harapan seperti ini" omel Rio.

"Dia cemburu" beritahu Sean pada Krystal, gadis itu malah terkekeh.

"Benarkah? Kenapa dia tak mengatakan nya langsung pada ku" Krystal menatap wajah Rio yang langsung membuang muka nya.

Pesanan pun datang, mereka mengambil mangkuk berisi nasi putih milik masing-masing lalu mulai menyantap nya bersama, Krystal menyodorkan sepotong daging pada Sean, dan ia pun menerima nya.

"Buat ku?" Protes Rio yang ingin di suapi Krystal juga.

"'Ini" Krystal mendorong piring berisi daging lada hitam ke arah Rio, yang memasang wajah tak percaya, tapi juga ingin marah, Krystal sengaja menggoda nya, Sean sendiri menahan tawa sambil pura-pura melanjutkan makan nya.

Rio merajuk, ia meletakan sumpit dan mangkuk nya karena candaan Krystal benar-benar membuat mood nya hancur, wanita itu pun tersenyum lucu, lalu mulai menyuapi Rio yang membuka mulut nya dengan berat hati.

"Masih marah?" Selidik Krystal

"Yaa begitu lah" jawab Rio malas, ia menyandarkan punggung nya ke tubuh depan Krystal dan gadis itu menopangkan dagu nya di bahu kanan Rio, Sean sendiri sesekali meminum soju nya langsung dari botol.

"Coba ajak dia belanja, wanita biasanya suka jika diajak membeli baju" ide Sean.

"Toko mu kapan datang baju baru?" Tanya Rio pada Krystal yang memang lebih banyak menjual baju perempuan.

"'Besok pagi, mungkin sore baru siap" jawab Krystal

"Aku bawa dia ke toko mu ya?"

"Kenapa harus ijin pada ku? Kamu pembeli bebas mau datang membawa siapa kapan saja asal toko buka" heran Krystal.

"'Iya juga ya" Rio tertawa menyadari kekonyolan nya.

"Ayo aku antar pulang" ajak Rio

"'Tidak, aku mau diantar Sean saja"

"Apa beda nya?"

"Aku masih ingin hidup , kekasih mu menakutkan saat dia cemburu" alasan Krystal kenapa ia memilih diantar Sean, karena takut Irene akan memergoki nya.

Keesokan hari nya, Rio sudah berbaikan dengan Irene, ia membawa sang kekasih ke toko baju milik Krystal, sang manajer memilih menghindar dengan mengurung diri di ruangan nya, Rio menghampiri Sean dan membiarkan Irene memilih baju yang ia mau.

"Habis uang ku Sean" adu Rio, dengan langkah gontai, Sean terkekeh lucu.

"Tidak setiap hari bukan, dan kapan lagi noona bisa merampok mu" balas Sean, Rio memang terkenal pelit dan perhitungan, tapi tidak pada kekasih nya.

"Kamu kan tahu aku sedang menyiapkan dana untuk pernikahan kami" putus asa Rio, Sean hanya tersenyum.

Sean mencari keberadaan Krystal, ia tahu gadis itu di lantai atas.

"Yeri" tahan Sean.

"Milik Krystal?" Tanya Sean karena Yeri menenteng sesuatu ditangan nya dan hendak naik ke ruangan sang manajer.

"Uhum" yang ditanya mengangguk.

"Biar aku yang memberikan nya, kamu tolong awasi toko ku ne"

"Ya oppa"

"Gumawo"

Sean lalu membawa makanan pesanan Krystal ke dalam ruangan nya.

Tok. . . Tok. . .

Ceklek

Senyum Krystal langsung mengembang melihat Sean masuk.

"Dari mana kamu tahu aku disini?"

"Lalu di mana lagi? Tak mungkin di toko Rio kan?"

Plak

"Aww. . ."

"Menyebalkan" sungut Krystal lagi.

"Ayo makan, aku sudah lapar"

"Bukan nya itu milik ku ya? Aku meminta Yeri untuk membelikan nasi ayam Hainan tadi" polos Krystal

"Ya memang ini milik mu"

"Lalu kenapa kamu yang membuka nya?" Protes Krystal

"Kalau tidak di buka bagaimana makan nya?"

"Ish. . . Aarrgghh. . ."

"Ya ya ya Krystal!" Teriak Sean karena gadis itu menggigit lengan nya.

#TBC

Hati HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang