Rio mengantar Irene sampai ke parkiran, setelah gadis itu menguras isi kantong kekasih nya, Sean menunggu di depan toko baju milik Krystal, dan wanita itu sedang memainkan tangan Sean, sesekali ia menggigit gemas bagian bawah ibu jari Sean.
"Krys!" Sean terjengkit kaget, lalu menarik tangan kanan nya dari genggaman Krystal, yang malah terkekeh tanpa dosa, Sean mengusap-usap bekas gigitan Krystal untuk menghilangkan sakit nya, Rio acuh mendekati gadis itu dan berdiri di depan nya.
"Sexi nya pantat yeoja ini" gumam Rio menatap gadis yang melewati nya itu.
"Ah pasti enak saat di goyang" otak mesum Rio mulai berimajinasi, Sean dan Krystal pun ikut menatap ke arah pantat perempuan tadi.
"Goyang?" Polos Krystal tak mengerti.
"Seperti ini" Rio kemudian mempraktekan gaya dogy style pada wanita tadi.
"Memang berani?"
"Kamu meremehkan ku?"
"Tidak"
"Noona" seru Sean, wajah Rio langsung pucat, menoleh mencari keberadaan Irene, tapi nihil karena Sean hanya menjahili nya saja, Krystal dan Sean pun terpingkal, karena Rio sangat takut pada Irene.
Keesokan hari nya, Rio datang terlambat, ia buru-buru berjalan menuju ke toko nya.
Hap
"Astaga Krystal" kaget nya, karena gadis itu tiba-tiba melompat ke pungggung nya.
"Kamu juga terlambat?" Tanya Rio yang tak keberatan menggendong Krystal.
"Tidak, sajangnim memanggil ku tadi, kamu kenapa terlambat?" Krystal melingkarkan lengan nya di leher Rio.
"Aku mabuk semalam" cerita Rio
"Dengan kekasih mu?"
"Ya begitulah"
"Kalian melakukan apa?"
"Tidak ada"
"Tidak bercinta?"
"Astaga Krystal, pikiran mu kotor sekali"
"Aku kan hanya bertanya, ah aku lupa, kalian pasti sudah pernah melakukan nya" Rio menggeleng tak mengerti dengan ucpan Krystal yang memang kadang konyol, gadis itu melompat turun dari punggung Rio karena sudah sampai di toko nya, ia menoleh ke toko baju Sean, dan melihat pria itu sedang menelpon seseorang.
Rio mempercepat pekerjaan nya, karena sebentar lagi Miyeon akan melewati toko nya menuju toilet, dan benar, gadis itu langsung memasang wajah angkuh nya begitu melihat Rio, yang sudah tersenyum sangat manis, tapi menurut Miyeon, senyum Rio itu menjijikan karena terkesan meyebalkan.
"Hi Miyeon-ie" seperti biasa Rio memotong jalan gadis itu, Sean pun segera keluar dari toko nya melihat Rio mulai beraksi.
"Toko mu ramai tidak hari ini?" Tanya Rio lagi sambil melangkah pelan di samping Miyeon dan menggaruk kepala nya yang tak gatal.
"Bukan urusanmu" ketus Miyeon
"Akan menjadi urusan ku jika itu melibatkan mu" Miyeon membuang muka nya acuh, ia menjauh dari Rio dan tepat melewati Sean yang berdiri di depan toko nya.
"Oppa" sapa Miyeon mengangguk hormat, Sean pun tersenyum membalas sapaan Miyeon.
"Aku heran, kenapa wanita-wanita ini menjadi sangat manis pada Sean, padahal aku yang berusaha untuk menyapa mereka lebih dulu" kesal Rio putus asa, Krystal hanya terkekeh, Yeri, Joy dan Wendy pun jadi menatap penasaran ke arah Sean yang masih menatap punggung Miyeon.
"SEAN!" Seru Rio, yang dipanggil langsung menoleh pada nya, para pegawai Krystal pun berhamburan masuk ke dalam toko, takut tertangkap basah oleh Sean jika mereka sedang memperhatikan nya.
"Kamu sebenar nya juga tak kalah dengan Sean, andai kamu bisa menghilangkan sifat mesum mu itu" tutur Krystal, ia merapikan rambut Rio yang sedikit berantakan.
"Tidak bisa Krys, sex adalah bagian terpenting dalam hidup ku, aku tak bisa bertahan tanpa sex"
Pluk
"Aww" Rio langsung mengaduh karena Krystal memukul mulut nya.
"Tangan mu kenapa?"
"Ini?" Tunjuk Rio, Krystal mengangguk
"Irene kadang berubah menjadi zombie, dan suka menggigit" cerita Rio, Krystal melirik Joy yang tengah menghampiri Sean, menyerahkan ponsel pemuda itu, lalu kembali ke toko nya, Krystal yang curiga pun menghampiri Sean, diikuti Rio di belakang nya.
"Kenapa ponsel mu bisa ada pada Joy?" Selidik Krystal.
"'Dia meminjam nya untuk mendengarkan musik, Joy tak punya aplikasi nya" jawab Sean polos, Krystal tak percaya pada pegawai nya itu.
"Jika aku yang meminjam nya?" Ia menengadahkan telapak tangan kanan nya pada Sean, pria itu pun langsung menyerahkan ponsel nya, Krystal langsung duduk di sofa dan mulai mengutak-atik ponsel Sean, Rio yang penasaran pun duduk di samping Krystal, ikut mengintip, tak salah lagi, Joy mentransfer file film dewasa ke ponsel Sean.
"Jangan di hapus, kita tonton dulu" Rio menahan jari Krystal yang hendak menghapus film tadi.
"Kamu tidak lelah dari tadi berdiri terus Sean?" Tanya Rio, merasa tak enak, Sean pun duduk di samping Krystal yang memegang ponsel milik nya, kaki kanan gadis itu berada diatas pangkuan Rio, Sean ikut menonton film itu, tidak seperti Rio yang gelisah, Sean jauh lebih tenang, meski tak ada yang tahu dengan apa yang Sean rasakan.
"Ah sial, milik ku" Rio menunduk menatap selangkangan nya sendiri, Krystal menaruh asal ponsel Sean dipangkuan pemilik nya itu, ia lalu berlari keluar dari toko Sean menuju ke toilet, Rio terbahak.
"Dia pasti basah" tebak nya, Sean pun menghapus film yang belum selesai mereka tonton, Rio pun dengan santai nya melangkah menuju toilet, karena sudah tak tahan lagi, kantong kemih nya full dan harus di buang
"Ciri-ciri jika seseorang mulai terangsang saat menonton film dewasa" kekeh Sean melihat Krystal dan Rio yang langsung kabur ke toilet.
#TBC