Rio menunggu Sean yang datang, ia sengaja hanya mengundang sahabat nya itu tanpa Krystal, Rio nampak gelisah, dan dia sendirian, sepuluh menit kemudian, Sean memarkirkan sepeda motor nya, lalu menggandeng tangan kiri sang istri sambil menggendong putri nya, Rio terkejut bukan main, seolah tak percaya menatap Sean yang berjalan ke arah nya.
"Tidak mungkin" batin nya, mengingat usia Sean baru seumuran diri nya, jadi yang bersama nya itu pasti bukan keluarga nya, tapi Rio tahu siapa kakak kandung Sean, dan bukan wanita yang datang bersama nya itu.
"Sorry Rio, putri ku ingin ikut, jadi aku harus menunggu nya berganti baju tadi" Rio terbengong mendengar Sean menyebut gadis di gendongan nya adalah putri nya.
"T-tidak masalah Sean" Rio masih tak habis pikir.
"Kenalkan, mantan ku, Jeon Somi, dan putri ku, Evelyn" ujar Sean.
"Mantan?" Bingung Rio
"Iya, yang aku ceritakan pada mu dulu" Sean terkekeh lucu melihat wajah kebingungan Rio, ia ingat Sean pernah bercerita jika ia dulu bercinta dengan mantan nya.
"Mantan kekasih, karena sudah menjadi istri" Sean menjawab kebingungan Rio.
"Astaga, pikiran ku tak sampai kesana" gumam Rio, Somi tersenyum lucu dengan reaksi sahabat suami nya itu.
"Aku Rio" ia lalu mengulurkan tangan kanan nya menjabat tangan Somi.
"Aku Somi, oppa" balas nya.
"Hi Evelyn, senang bertemu dengan mu"
"Hi juga uncle, terima kasih" balas sang bocah.
"Ayo duduk, kita pesan makanan sekarang ne" ujar Rio.
"Evelyn mau makan apa?" Tanya Rio
"Sama dengan daddy saja uncle" jawab nya malu-malu.
Mereka pun lalu makan bersama.
"Pantas Sean begitu pendiam saat di toko" ucap Rio pada Somi.
"Benarkah oppa? Mengejutkan sekali, dia tak bisa diam kalau di rumah" Somi tak percaya jika suami nya menjadi pendiam diluar.
"Iya, aku bahkan tak tahu jika dia sudah punya pasangan dan seorang putri"
"Kamu tidak bertanya, lain kali tanya agar tahu" sahut Sean
"Kamu juga tak perlu bertanya tapi aku cerita pada mu" balas Rio, mereka pun bercanda akrab.
"Daddy daddy ayo antar Evelyn beli itu" rengek sang putri menunjuk penjual yogurt sambil menarik-narik tangan kanan sang ayah.
"Evelyn pergi dengan mommy ne, jangan ganggu daddy dulu" Somi langsung berdiri, memberi pengertian sang putri, lalu membawa nya menjauh dari sang ayah, dan Evelyn pun menurut.
"Istri mu cantik Sean, pantas saja kamu tidak tertarik dengan gadis-gadis di tempat kita bekerja" ujar Rio melirik Somi dan Evelyn, Sean terkekeh.
"Ya aku beruntung bisa memilikinya" balas Sean.
"Apa dia juga pencemburu?"
"Tidak, kami saling percaya satu sama lain"
"Bagus lah, jangan seperti ku" ucap Rio
"Aku masih belum yakin sebenarnya, tapi Irene mengajak ku menikah tahun ini" beritahu Rio pada Sean.
"Apa yang membuat mu tidak yakin?" Tanya Sean
"Sifat cemburuan nya, kadang aku berpikir jika lebih baik aku mendua saja dari pada hanya di tuduh padahal aku tak melakukan nya" keluh Rio.
"Aku akan menutup toko ku Sean, jangan kata kan apa-apa pada Krystal sebelum aku pergi" pinta Rio
"Kenapa? Kamu tega pergi begitu saja tanpa berpamitan pada nya?"
"Kamu saja yang memberitahu dia, tapi setelah toko ku tutup nanti"
"Kapan?"
"Besok"
"Kamu gila Rio?"
"Jika kamu masih ragu, jangan mengambil keputusan yang gegabah"
"Aku lelah Sean, setiap kali bertengkar, selalu tentang rasa cemburu nya pada Krystal, mungkin dengan menikahi nya, ia tak akan lagi mengungkit tentang Krystal"
"Kamu sudah dewasa Rio, tahu mana yang terbaik untuk mu" Sean tak berani berkomentar banyak, karena masalah hati, kita tidak bisa mendikte nya.
Dan keesokan hari nya, Rio datang ke toko nya bersama Irene, Seohyun dan Tiffany eomma, ibu kandung Rio, mengemas mainan nya karena ia tak memperpanjang kontrak sewa toko nya, Krystal tak tahu akan hal itu, ia memilih menghindar karena tahu jika Rio tadi datang bersama Irene.
"Eomma, noona" sapa Sean pada Seohyun, Irene dan Tiffany.
"Sean" balas Tiffany dan Seohyun, Sean lalu mendekati Rio yang mulai memasukan satu per satu mainan nya yang masih baru ke dalam kardus, Yoong datang menyusul dengan mobil pick up nya bersama Taeyeon sang ayah yang akan membantu mengangkut mainan sang putra.
"Hyung, appa" sapa nya.
"Hi Sean, maaf merepotkan mu" balas Taeyeon mengusap kepala Sean.
"Tidak appa, Sean hanya sedikit membantu"
Siang nya, semua beres, dan diangkut mobil milik Yoong, Sean berdiri di depan toko Rio yang sudah tutup, melepas kepergian sahabat nya itu.
"Oppa, Rio oppa mau kemana? Kenapa dia menutup toko nya?" Tanya Yeri menghampiri Sean.
"Rio tidak memperpanjang sewa toko nya, dan dia juga akan menikah dengan Irene" beritahu Sean, Yeri pun terbelalak, ia lalu memasuki toko nya, dan memberitahu Krystal, gadis itu berlari keluar mengejar Rio, tapi hanya sampai di depan toko nya saja, karena pria itu berjalan ke parkiran bersama Irene, Krystal hanya bisa menatap punggung nya dari jauh, bibir nya gemetar menahan tangis, Sean menoleh, lalu mendekat, karena tahu perasaan Krystal saat ini, ia pun langsung memeluk nya, dan tangis gadis itu pun pecah.
Sean tak mengatakan apa-apa, di saat seperti ini, hanya pelukan lah yang mampu menenangkan perasaan Krystal, yang tak menyangka jika Rio akan pergi, ia tak curiga jika diam nya Rio selama beberapa hari ini akan berakhir tanpa pamit.
#TBC