8. Distance

467 97 15
                                    

Rio sedang menonton tablet nya di dalam toko, sambil memangku satu kantong besar kripik kentang, serta satu botol soda dingin ukuran sedang, ia menonton film kartun kesukaan nya, Rio yang mesum, Rio yang mata keranjang, Rio yang dewasa, ternyata masih menyukai film anak-anak, Irene terus menatap wajah serius sang kekasih.

"Maaf jika aku terlalu posesif dan pencemburu, itu karena aku takut kehilangan kamu" batin nya sendu.

"Aku mau beli makan siang ya" pamit Rio, ia meletakan kantong kripik nya di sofa, lalu bersiap untuk keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mau beli makan siang ya" pamit Rio, ia meletakan kantong kripik nya di sofa, lalu bersiap untuk keluar.

"Tidak perlu, aku akan memesan nya lewat online, kamu tunggu saja disini" jawab Irene, ia lalu mengambil ponsel nya, dan mulai mengetik memesan makan siang untuk nya dan Rio.

"Mau kemana lagi?"

"Toilet"

Rio berdiri dan keluar menuju ke tempat yang ia sebutkan pada Irene tadi, di dalam toko mereka memang tidak ada toilet, jadi mereka harus menggunakan toilet umum, Irene mengikuti keluar dan mengawasi Rio dari luar toko.

Rio memasuki toilet namja, dan segera menyelesaikan urusan nya, saat ia keluar, ia berpapasan dengan Miyeon, senyum Rio langsung mengembang.

"Hi Miyeon-ie, lama aku tak melihat mu, dan semakin cantik saja rupa nya" goda Rio, padahal hanya beberapa hari saja, karena Rio tak membuka toko nya, dan seperti biasa, gadis itu membuang muka dengan wajah masam, tapi tidak dengan Rio, wajah nya langsung berseri-seri, setidak nya ia sedikit lupa dengan rasa bosan nya yang hanya di dalam toko bersama Irene, tapi begitu ia keluar toilet, wajah nya kembali serius.

Rupanya makan siang Rio sudah tiba, Irene pun menyiapkan nya, dan Rio langsung duduk manis, menyantap nya tanpa banyak bicara.

"Bisa tidak kamu berhenti menggoda wanita?" Ujar Irene

"Astaga, wanita mana lagi?" Rio meluruhkan bahu nya putus asa.

"Di dalam toilet tadi"

"Aku di toilet najma Irene-ahh" kesal Rio sedikit menaikan intonasi suara nya.

"Tapi pintu nya? Tak mungkin kamu tak bertemu dengan yeoja di dalam sana"

"Lalu aku harus bagaimana? Memejamkan mata setiap akan ke toilet atau kemana pun? Kenapa kamu tadi tidak sekalian ikut dan masuk ke toilet namja" hilang sudah selera makan Rio, ia baru memakan nya beberapa suap, tapi rasa lapar nya menguap begitu saja sekarang, ia meletakan nasi dan sumpit nya, dan memilih duduk di depan toko sambil menonton tablet nya.

Sean dan Krystal berdiri di depan toko baju sang gadis, menatap iba pada Rio yang seperti tertekan, menjadi pendiam dan tak asyik lagi.

"Lucu melihat oppa yang jadi lebih jinak seperti sekarang" kekeh Yeri menatap Rio yang sedang menopangkan dagu nya diatas lutut, sedangkan tangan nya yang lain mengutak atik gadjed nya dengan bosan.

"Dia pasti sangat tersiksa" imbuh Joy

"Aku rindu jahil nya, mesum nya, tawa nya saat ia ketahuan akan berbuat nakal" Wendy ikut iba menatap Rio.

"Kamu tidak bisa membantu nya oppa?" Tanya Yeri.

"Membantu apa?" Bingung Sean

"Mengembalikan Rio oppa seperti biasa nya"

"Jika kamu bisa mengusir Irene, itu akan sangat membantu Yeri" ucap Sean.

"Andai aku bisa aku tak akan meminta bantuan mu oppa" kesal Yeri, para pegawai Krystal juga merasa tak suka pada Irene yang angkuh, sombong dan posesif, meski hanya Krystal yang di cemburui tapi melihat dia yang tak mau bicara selain dengan Rio dan Sean pun mereka jadi ikut jengah, bahkan dengan Sean saja respon nya masih dingin.

Suatu hari, Sean duduk dan Krystal menopangkan dagu nya di bahu Sean dari belakang, sambil memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang.

"Apa dia tipe mu?" Tanya Krystal saat ada seorang gadis lewat, Sean memperhatikan nya.

"Apa dia tipe mu?" Tanya Krystal saat ada seorang gadis lewat, Sean memperhatikan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukan" jawab Sean yakin

"Dia hot, bukan kah namja suka dengan yeoja seksi?"

"Sexy tidak harus dengan pakaian yang terbuka bukan?"

"Bagaimana dengan yang ini? Dada dan pantat nya wow. . ."

Sean memejamkan kedua mata nya sambil meringis lebar, tak mau menatap gadis yang lewat di hadapan nya itu, Krystal terkikik lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean memejamkan kedua mata nya sambil meringis lebar, tak mau menatap gadis yang lewat di hadapan nya itu, Krystal terkikik lucu.

"Lalu yang seperti apa type ideal mu?"

"Yang seperti nona ini" jawab Sean menatap wanita dewasa yang tengah berjalan ke arah mereka.

"Yak itu unnie ku!" Kesal Krystal memukul bahu Sean, entah apakah itu sinyal dari Sean atau dia hanya bercanda, Rio menatap Sean dan Krystal yang tengah bercanda, dari balik kaca toko nya, jujur ia rindu bercanda dengan Sean, Krystal dan yang lain...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yak itu unnie ku!" Kesal Krystal memukul bahu Sean, entah apakah itu sinyal dari Sean atau dia hanya bercanda, Rio menatap Sean dan Krystal yang tengah bercanda, dari balik kaca toko nya, jujur ia rindu bercanda dengan Sean, Krystal dan yang lain, tapi itu tak mungkin sekarang, karena ada Irene yang setiap hari ikut menjaga toko.

"Pergi saja jika kamu ingin ikut bergabung dengan mereka" sindir Irene yang menangkap basah Rio sedang menatap ke arah Sean dan Krystal, Rio tak menyahut, ia duduk di samping Irene dan menutupi wajah nya dengan hoodie milik nya.

Jarak mereka begitu dekat, tapi terasa jauh karena ada Irene, Rio juga hanya bisa membiarkan Miyeon lewat dengan aman tanpa gangguan nya, karena tak ingin mencari masalah dengan sang kekasih.



#TBC

Hati HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang