Rio sedang berburu mainan untuk mengisi gudang nya, jadi ia tak di rumah, dan biasanya, Miyeon sangat jarang mengambil libur, tapi setelah ia dan Rio lamaran, ia mengambil jatah cuti nya seminggu sekali, ia mengunjungi rumah keluarga Kim, membawa telur ayam hasil peternakan sang appa yang hanya beberapa ekor saja.
"Miyeon-ie" sambut Taeyeon yang membuka kan pintu gerbang untuk calon menantu nya.
"Ne tuan Kim" Miyeon membungkuk menyapa Taeyeon.
"Kamu masih memanggil tuan pada calon appa mu" protes Taeyeon, Miyeon tertawa salah tingkah.
"Ayo masuk lah, eomma mu sedang sibuk" ajak Taeyeon.
"Ne a-appa" lirih nya ragu karena belum terbiasa.
"E-eomma" sapa Miyeon begitu memasuki rumah.
"Miyeon-ie, dengan siapa sayang?" Balas Tiffany yang sedang membersihkan kulkas.
"Sendiri eomma, Sullyoon ke sekolah, ada yang bisa Miyeon bantu eomma?"
"Iya, tolong buang ini ke depan ne" Tiffany menyerahkan kantong plastik berisi sampah.
"Ne eomma"
"Itu apa yang kamu bawa?"
"Telur eomma"
"Nanti kamu taruh telur nya di keranjang ini ne" Tiffany menujuk keranjang kecil di atas meja dapur.
"Ne eomma" Miyeon membantu Tiffany berberes, Taeyeon sendiri juga nampak menata mainan Rio di gudang, karena tahu jika si bungsu pulang nanti, pasti butuh tempat untuk menaruh mainan baru nya, keluarga Kim jarang ada yang bersantai, ada saja yang mereka kerjakan setiap hari nya, seperti keluarga pada umum nya, dan Miyeon senang saja membantu, karena ia juga terbiasa bekerja dan tak bisa diam.
"Miyeon-ie, minum teh nya dulu sayang" panggil Tiffany, sang calon menantu sedang mengganti seprei di kamar calon suami nya.
"Ne eomma" sahut nya
"Tolong panggil appa mu ne" perintah Tiffany, Miyeon pun ke gudang untuk memanggil Taeyeon, mereka bertiga duduk di meja makan sambil meminum teh, dan menikmati cookies coklat buatan Tiffany.
Di tempat lain, Rio melewati COEX mall, ia pun membelokan mobil nya, karena Jisoo meminta Rio untuk datang, ia melangkah santai dan tahu jika calon istri nya libur, jadi Rio melewati toko parfum Kang begitu saja, menuju ke toko Jisoo yang membuka jasa kurir untuk Sean, begitu tiba, Rio mematung menatap sahabat nya itu sudah datang dari Australia, bersama Somi dan Evelyn.
"Sean" kaget Rio tak percaya, ia berjalan cepat menghampiri sahabat nya itu, lalu memeluk nya.
"Kenapa pulang ke Australia, aku tidak punya sahabat di sini selain kamu" kesal Rio pura-pura meninju perut Sean yang malah terkekeh lucu.
"Somi-ahh" Rio memeluk istri Sean itu.
"Oppa" balas Somi.
"Hey Evelyn" Rio mengusap rambut si kecil yang sekarang sudah berusia delapan tahun.