Rio sibuk membangun toko mainan di rumah mertua nya, meski di bantu oleh ahli bangunan tentu nya, jadi karena ini ia lupa bahwa Rio punya istri yang belum sempat di jamah setelah menikah.
Dan toko pun jadi setelah hampir setengah bulan proses pembangunan nya, Rio pun kini mengangkut beberapa mainan untuk mengisi toko baru nya.
"Mau di bawa kemana boy?" Tanya Taeyeon yang melihat Rio tak biasa membawa mainan malam-malam begini
"Appa, Rio lupa untuk bercerita"
"Soal apa?"
"Toko mainan baru milik Rio appa"
"Dimana?"
"Di rumah appa Cho, Rio membangun toko mainan di depan rumah appa Cho" beritahu nya pada sang ayah.
"Wah, semoga sukses boy" bangga Taeyeon, dengan pemikiran Rio yang tak hanya selalu ingin maju tapi juga memikirkan orang-orang di sekitar nya, karena Taeyeon tahu, Rio pasti ingin memberi pekerjaan secara tidak langsung pada mertua nya.
"Gumawo appa" balas nya sebelum melajukan mobil nya.
Keluarga Cho membantu Rio menata mainan di toko baru nya, Sullyoon dan Miyeon tentu senang dengan hal baru ini, tapi tatapan sang istri berubah sendu pada Rio.
"Oppa, apa aku tak menarik untuk mu? Sampai-sampai kamu enggan untuk menyentuh istri mu ini? Lalu jika benar begitu, kenapa oppa mengajak ku menikah?" Batin Miyeon bertanya, meski ia polos dan lugu, bukan berarti ia tak tahu tentang hubungan suami istri jika diatas ranjang, kewajiban akan hal itu, tentu Miyeon tahu.
"Miyeon-ie, aku haus" adu Rio menoleh pada sang istri.
"Ah, ne oppa, tunggu sebentar" Miyeon mengambil gelas milik Rio yang sudah kosong untuk di isi air putih lagi, sifat manja nya ini yang Miyeon sukai, karena ia jadi merasa jika Rio membutuhkan nya, tapi urusan bercinta, Miyeon tak tahu apa kekurangan nya yang membuat Rio belum melakukan nya.
"Ini oppa" Miyeon menyodorkan gelas nya pada Rio, tapi ia tak menerima nya dan malah meminum langsung dari tangan sang istri, Sullyoon yang melihat itu pun jadi malu sendiri, terkikik lucu dengan tingkah kakak perempuan dan oppa ipar nya itu.
Toko pun siap, hampir tengah malam selesai, Sullyoon sudah lebih dulu tidur karena besok ia harus sekolah, Rio, Miyeon, Appa dan Eomma Cho pun menatap puas dan takjub pada toko mainan baru milik Rio.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ayo kita pulang" ajak Rio pada sang istri.
"Appa, eomma kami pulang dulu, ini kunci toko appa pegang satu ne" appa Cho pun menerima nya
"Hati-hati ne" pesan nya
Sesampai di rumah, Rio dan Miyeon pun memasuki kamar mereka.
"Oppa mandi saja dulu, biar aku siapkan baju ganti nya" ujar Miyeon pada sang suami
"Baiklah" Rio membuka baju nya di depan sang istri, Miyeon langsung terdiam menatap tubuh suami nya yang hanya bercelana pendek, mungkin saking lelah nya, Rio sampai tak sadar, padahal ia biasanya malu pada sang istri.
Tapi, selesai mandi, Rio tak bisa langsung beristirahat, ia masih harus mengechek barang pesanan pelanggan nya, menghitung uang yang masuk, agar tahu berapa keuntungan nya, Miyeon kembali dari kamar mandi sudah dengan memakai piyama tidur nya, melihat sang suami masih sibuk di meja kerja nya, ia pun ke dapur, mengambilkan segelas air putih.
"Minum nya oppa" ucap Miyeon pada Rio, yang langsung mendongak menatap nya.
"Gumawo Miyeon-ie" balas Rio, ia meneguk nya, dan kemudian membongkar tas ransel nya, mengambil beberapa lembar uang untuk ia serahkan pada sang istri.
"Ini untuk mu" kata Rio, Miyeon tertegun.
"Untuk apa oppa?" Bingung nya.
"Terserah, itu milik mu sekarang, dari ku, karena kamu adalah istri ku" jawab Rio, Miyeon tersenyum dengan wajah merona.
"Gumawo oppa" ucap nya malu-malu, ia lantas memasukan uang pemberian suami nya itu ke dalam dompet dan menyimpan nya, Rio kembali melanjutkan pekerjaan nya, sampai sejam kemudian ia selesai, berdiri dari kursi nya, dan membawa gelas berisi air tadi untuk ia taruh di nakas samping tempat tidur nya, ia terkejut karena Miyeon ternyata belum tidur.
"Kenapa belum tidur?" Tanya Rio, ia meletakan gelas nya di nakas samping tempat tidur.
"Baiklah, ayo tidur" Rio kemudian naik ke atas ranjang, ia menarik selimut dan Miyeon langsung memeluk dan bersandar manja seperti biasa nya.
Keesokan hari nya, Miyeon mandi lebih dulu setelah membantu sang mertua dan kakak ipar nya memasak sarapan, ia berdandan ketika Rio masih di kamar mandi.
"Oppa, menurut mu aku cantik tidak?" Tanya Miyeon, Rio langsung gelagapan ditanya sang istri demikian, yang menunggu jawaban suami nya, Rio menatap mata Miyeon.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"C-cantik, kamu terlalu cantik" puji nya jujur, juga gugup karena tatapan sang istri, Miyeon menggigit bibir bawah nya, dan ini berhasil membuat Rio mati-matian menahan hasrat ingin mencium nya.
"Baju ku mana?" Tanya Rio guna mengalihkan pikiran kotor nya.
"Tunggu sebentar oppa" Miyeon berdiri untuk membuka lemari baju mereka.
"Damn" rutuk Rio dalam hati melihat bentuk tubuh sang istri dari belakang, ia pun berlahan mendekat, dan berdiri tepat di belakang nya, tanpa sepengetahuan Miyeon, Rio mengendus tengkuk sang istri, menghirup nya dalam-dalam aroma tubuh pasangan nya itu.
"O-oppa" kaget Miyeon yang ketika membalikan tubuh nya, tiba-tiba sang suami sudah berada tepat di hadapan nya, Rio menatap kedua mata sang istri yang langsung gugup dan membuang tatapan nya dari sang suami.
Cup
Rio mengecup singkat bibir Miyeon yang sudah mengganggu nya sejak tadi.
Sret
Lalu ia berbalik dan mengambil baju nya dari tangan sang istri yang masih membeku karena ciuman suami nya itu.
Miyeon keluar dari kamar untuk menyiapkan sarapan sambil senyum-senyum salah tingkah, hati nya berbunga-bunga dan dia sangat bahagia pagi ini karena tingkah Rio yang seperti nya mulai berani pada istri nya.
