Krystal tertidur berbantalkan lengan Rio, diatas karung tempat biasa mereka menonton film dewasa, toko mereka sepi, jadi bisa sedikit bersantai, Sean sendirian di depan toko nya, karena ia juga harus mengawasi toko mainan milik Rio, tanpa Sean tahu, Miyeon muncul dari toilet, tapi kali ini tanpa ember kecil ditangan nya.
"Oppa" sapa nya, karena pegawai Krystal tak ada yang di luar, Miyeon memberanikan diri menyapa Sean lebih dulu.
"Miyeon-ie, ember mu kemana?" Tanya Sean bercanda, Miyeon tersenyum malu.
Gadis itu mengintip isi toko baju Sean dari ambang pintu.
"Masuk saja" kata Sean.
"Tidak oppa, aku hanya ingin melihat saja"
"Melihat ke dalam juga tak harus membayar Miyeon-ie" gadis itu tersenyum menoleh ke arah Sean, yang mengangguk, Miyeon pun masuk, Sean menoleh ke arah toko Kang.
"Seulgi oppa tidak di toko, di sana juga sudah ada Vic unnie, jadi aku bisa bersantai sejenak" jelas Miyeon yang seolah tahu kekhawatiran Sean, pria itu tertegun, kaget dengan tingkah Miyeon yang tak seperti dugaan nya.
"Kemeja ini bagus ya oppa" dia memegang sebuah kemeja berwarna putih bersih
"Ya, itu model unisex, bisa dipakai namja atau yeoja" jelas Sean, kini ia ikut memasuki toko nya, dan menemani Miyeon melihat-lihat baju nya, di seberang, Krystal yang sudah lebih dulu bangun menatap Sean, ia sedang berbincang dengan Miyeon.
"Hi" Krystal tiba-tiba menyapa Sean dan Miyeon.
"Aku pergi dulu oppa, sebelum oppa Kang datang" alasan Miyeon.
"Ya" Sean mengangguk cepat.
"Kenapa buru-buru, kita bahkan belum berbincang Miyeon-ie" tahan Krystal.
"Maaf unnie, aku sudah terlalu lama meninggalkan toko ku" Miyeon segera keluar dari toko Sean, bertepatan dengan Rio yang baru keluar dari toko Krystal.
"Miyeon?" Batin nya bertanya, ia menatap kearah toko Sean, dan mendapati Krystal juga disana, Rio pun pulang ke toko nya, menyeduh susu coklat, dan mengambil cookies sebagai camilan nya.
"Suami mu sudah bangun" beritahu Sean pada Krystal.
Plak
Krystal memukul punggung Sean sambil menggigit bibir bawah nya.
"Aww. . ." Erang Sean sambil mengusap-usap punggung nya bekas pukulan Krystal, gadis itu keluar dan melihat Rio duduk di depan toko nya sendiri sambil meminum susu coklat nya, Krystal mendekat, mengambil mug ditangan Rio dan ikut meminum nya.
"Unnie, mau tidak?" Seru Joy, Krystal mengacungkan ibu jari nya, ia menarik tangan Rio untuk diajak ikut bergabung, rupanya Joy, Yeri dan Wendy tengah memasak ramen di toko mereka, menggunakan panci listrik, karena tak ada kompor di sana, mereka memakan nya langsung dari panci itu, bersama Rio dan Krystal yang juga ikut makan.
"Hey, aku juga mau" Sean muncul dari belakang Rio sambil membawa sumpit sekali pakai dari toko nya sendiri.
Siang itu, cuaca cukup menyengat, Sean berdiri di depan toko nya.
Krriiingg. . .
Ponsel Sean berdering
"Hallo"
". . ."
"Okey"
Sean berjalan menuju drop out mall, ia menerima bungkusan dari seseorang yang mengendarai SUV hitam, Miyeon memperhatikan itu, tapi ia tak tahu apakah yeoja atau namja yang berada di dalam mobil itu, Sean kembali ke toko nya.
"Ambil sendok kalian" perintah nya pada Joy, Yeri dan Wendy.
"Ada apa oppa?" Tanya Wendy.
"Sudah ambil saja" Sean masuk ke toko nya, mengambil sendok.
"Ini jatah kalian ya" Sean menyerahkan satu porsi patbingsu pada Yeri agar dimakan bertiga.
Sean sendiri juga membagi patbingsu nya dengan Krystal dan Rio yang berbagi sendok yang sama, hanya Sean yang memakai sendok nya sendiri.
Sean hanya memakan beberapa suapan, lalu menyerahkan sisa nya untuk dihabiskan oleh Rio dan Krystal yang saling menyuapi, ia terdiam menyaksikan romantisme pasangan itu, lalu memilih bergabung dengan para pegawai Krystal
"Oppa, terima kasih untuk bingsu nya" ucap Yeri, Sean hanya tersenyum.
"Aku ada film baru, oppa mau tidak?" Tanya Joy menyodorkan ponsel nya, Sean mengangguk, tak ada salah nya menghibur diri dengan tontonan dewasa, ia menyahut ponsel Joy dan membawa nya ke sudut ruangan, menonton nya sendiri, Sean berkali-kali menyisir rambutnya ke belakang dengan tangan nya, sambil sesekali ia jambak sendiri, mungkin frustasi, entah tak ada yang tahu.
Padahal di luar, Irene tiba-tiba datang dan melihat Krystal menyuapi Rio bingsu pemberian Sean tadi
Prank
Irene yang di landa rasa cemburu pun menampar mangkuk di tangan Rio sampai hancur berantakan, ketiga nya menjadi pusat perhatian, termasuk Miyeon, tapi gadis itu acuh, melirik sekilas lalu melanjutkan tujuan nya mengambil air di toilet.
"Dasar gadis genit!" Hardik Irene, ia nyaris mencakar Krystal tapi Rio berhasil menahan tubuh kecil sang kekasih.
"Oppa!" Teriak Yeri mengagetkan Sean.
"Gawat" tunjuk Yeri, Sean mengintip dari kaca jendela di samping ia tiduran, melihat keributan di luar, ia pun langsung melompat turun dan berlari menghampiri Rio, Krystal dan Irene.
Set
Sean langsung memeluk tubuh Krystal dan membawa nya pergi ke lantai atas toko baju sang gadis, Rio sendiri juga mengangkat tubuh Irene memasuki toko nya, dan menutup dari dalam.
Irene meronta, Rio pun menurunkan nya, gadis itu terus memukuli dada kekasih nya.
"Apa maksud mu Rio? Apa kamu tidak sadar perbuatan kalian telah menyakiti hati ku?" Tangis Irene
"'Ini tidak seperti yang kamu lihat, kami tidak hanya berdua, Sean juga ada di sana tadi" Rio berusaha membela diri, tapi selalu di saat yang tak tepat.
"Alasan, kamu selalu memanfaatkan Sean, padahal sudah jelas hanya ada kalian berdua yang saling berbagi dan saling suap, aku melihat nya sendiri, aku tidak buta!" Teriak Irene.
Yeri dan Wendy membersihkan bingsu yang tumpah di lantai tadi, sementara Sean terus memeluk Krystal yang masih shock, ia membalas pelukan Sean tanpa berkata apa-apa, sampai air mata nya jatuh membasahi baju Sean, tatapan Krystal nampak kosong.
#TBC