17. Mereka Berpisah

497 104 29
                                    

Setengah tahun sudah Rio meninggalkan mall, tak ada yang tahu kemana ia pergi, dimana sekarang, karena nomor ponsel nya juga sudah ganti, jika ia mau pasti sudah menghubungi Sean, Krystal, Joy, Wendy atau Yeri karena nomor ponsel mereka masih aktiv.

Sean datang ke distro nya tidak sendirian, melainkan bersama Evelyn, gadis kecil itu berjalan memasuki mall sambil menggandeng tangan kanan sang ayah, dan menggendong ransel kecil berisi botol susu dan camilan nya.

"Evelyn tidak boleh nakal ne, ingat pesan mommy" ujar sang ayah pada putri nya.

"Ne daddy" jawab nya patuh.

"Pagi semua" sapa Sean pada Krystal, Yeri, Joy dan Wendy, yang hendak membuka toko mereka.

"Pagi oppa" jawab mereka.

"Hey, siapa gadis kecil ini Sean?" Kaget Krystal penasaran, Evelyn mendongak menatap sang ayah.

"Kenalkan diri mu baby girl" Sean melepas genggaman tangan sang putri.

"Aku Evelyn, tiga tahun unnie" ucap nya sambil membungkuk hormat.

"Woah, lucu sekali Evelyn" seru Yeri, Krystal tersenyum, lalu kembali menatap Sean.

"Putri ku" jawab nya.

"No way" Krystal tak percaya, Sean hanya menggedikan kedua bahu nya, ia lalu membuka toko nya.

"Daddy, buatkan susu untuk Evelyn ne" pinta nya.

"Iya" jawab Sean, Krystal yang mendengar percakapan ayah dan anak itu pun akhir nya percaya, meski belum yakin sepenuh nya.

"Evelyn, unnie punya permen, mau tidak?" Yeri yang memang menyukai anak-anak pun menghampiri Evelyn di toko baju ayah nya, gadis kecil itu menatap sang ayah meminta ijin, Sean mengangguk, Yeri terkikik lucu menggandeng tangan Evelyn untuk ia bawa ke toko nya, disana Joy, Wendy dan Krystal sudah menunggu.

Mereka berdiri mengelilingi Evelyn yang di dudukan pada sebuah bangku tinggi, yang biasa mereka gunakan untuk menjangkau baju di tumpukan atas.

"Evelyn tidak sekolah?" Tanya Joy

"Belum unnie, kata mommy menunggu usia Evelyn empat tahun dulu" jawab nya.

"Dimana mommy mu?" Tanya Wendy

"Mommy sedang pergi mengurus sesuatu, Evelyn tidak tahu apa itu"

"Aku yakin mommy nya pasti cantik" gumam Krystal.

"Seperti siapa? Jika dia artis?" Yeri, mereka pun bermain tebak-tebakan.

"Tiffany SNSD" ucap Krystal

"Terlalu dewasa unnie" protes Joy

"Tapi selera Sean memang yang seperti itu, dia suka yang lebih dewasa" balas Krystal, mengingat Sean dulu mengatakan jika type ideal wanita idaman nya adalah unnie kandung Krysta, Jessica.

"Atau malah yang seperti Song Hye Kyo?" Celetuk Wendy.

"Sama-sama pendiam mana cocok" ujar Joy, Evelyn sendiri sibuk dengan coklat pemberian Krystal di kursi nya, dan di saat para wanita dewasa ini berdebat, tiba-tiba seseorang memanggil.

"Evelyn?" Joy, Yeri, Krystal dan Wendy pun menoleh ke sumber suara, mereka semua terbengong menatap wanita muda yang berdiri di pintu masuk toko.

"Evelyn?" Joy, Yeri, Krystal dan Wendy pun menoleh ke sumber suara, mereka semua terbengong menatap wanita muda yang berdiri di pintu masuk toko

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mommy" jawab Evelyn, kini keempat wanita itu menoleh pada Evelyn.

"Mommy?" Ucap mereka tak percaya, Somi tersenyum canggung.

"Maaf, jika Evelyn merepotkan" sungkan nya, lalu mendekati sang putri.

"Saya Somi, mommy nya Evelyn" Somi memperkenalkan diri, Joy, Yeri, Krystal dan Wendy pun saling melempar tatapan tak percaya.

"I-istri nya Sean?" Tanya Krystal.

"Iya" jawab Somi tersenyum ramah.

"Aku Krystal"

"Aku Joy"

"Yeri"

"Wendy"

"Senang bertemu kalian, dan salam kenal" balas Somi menjabat satu per satu tangan gadis-gadis itu yang tersenyum paksa karena masih shock, Sean pun menyusul.

"Kalian sudah berkenalan dengan istri ku?" Tanya Sean

"Sudah oppa, istri mu cantik sekali" puji Yeri, Sean lalu menggendong Evelyn.

"Kalau tidak, mana mungkin dia ku nikahi" balas Sean.

"Oh ya, kami sekalian mau pamit" ucap Sean

"Pamit kemana Sean?" Tanya Krystal.

"'Kami akan pulang ke Australia"

Duar

"Oppa jangan bercanda" Yeri tersenyum lucu.

"Besok pagi kami berangkat, ini ada hadiah buat kalian, Yeri, Joy dan Wendy, agar kalian selalu mengingat kami" Sean memberikan mug dengan warna senada untuk mereka bertiga.

"Dan untuk mu unnie" Somi memberikan handuk mandi dengan kain yang lembut berwarna pink, Krystal masih tak percaya mendengar kata-kata Sean.

"Gumawo unnie" ucap nya pada Somi

"Jangan panggil aku unnie, aku masih dua puluh dua tahun unnie" kekeh nya, yang lain pun semakin terkejut.

"Sampai jumpa semua, jangan lupa untuk saling mengabari ne" pesan Sean, ia memeluk Joy, Yeri, Wendy dan Krystal bergantian, Somi tak cemburu, karena ia percaya pada suami nya, sementara yang di peluk masih belum rela melepas kepergian Sean, setelah Rio pergi setengah tahun yang lalu, mereka masih belum bisa move on dari nya, dan sekarang di tinggalkan oleh Sean.

"Jaga diri baik-baik, karena sudah tak ada Rio dan aku lagi sekarang" pamit Sean, Krystal meneteskan air mata nya, sambil mengangguk, ia lalu bergantian memeluk Somi dan Evelyn yang baru pertama kali ini mereka bertemu.

"Sampai jumpa" Sean, Somi dan Evelyn pun melambaikan tangan nya pada Yeri, Joy, Wendy dan Krystal.

"Padahal aku sudah terbawa perasaan pada Sean oppa" tangis Joy, yang lain memutar malas kedua mata nya dengan tingkah Joy.

"Istrinya masih sangat muda, pantas oppa tak mudah tergoda" ujar Yeri.

"Akan sangat aneh memang jika pria seperti Sean oppa belum memiliki pasangan, dia tampan, cool, menghargai dan menghormati wanita, juga lembut" puji Wendy.

"Kita kehilangan penyemangat" gumam Yeri lagi, mereka masih menatap Sean yang menggandeng tangan istri nya sambil menggendong Evelyn, sementara distro nya sedang di bereskan beberapa orang, karena Sean juga tak memperpanjang sewa kontrak toko nya.

Rio dan Sean pergi mereka berpisah dengan para gadis, Joy, Wendy, Yeri dan Krystal, akan seperti apa kisah mereka tanpa dua pria yang bisa di bilang adalah penjaga mereka selama ini.



#TBC

Hati HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang