36. Playing Game

643 100 40
                                    

Miyeon terus melirik suami nya sambil tersenyum, adegan Rio yang tiba-tiba mencium nya tadi pagi masih terus berputar di otak nya, ia masih tak percaya, antara malu dan senang, Rio tiba-tiba menoleh menatap sang istri.

Miyeon terus melirik suami nya sambil tersenyum, adegan Rio yang tiba-tiba mencium nya tadi pagi masih terus berputar di otak nya, ia masih tak percaya, antara malu dan senang, Rio tiba-tiba menoleh menatap sang istri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Blush

Miyeon langsung merona malu, tertangkap basah tengah menatap suami nya, ia pun pura-pura menatap keluar jendela mobil, masih sambil tersenyum salah tingkah, Rio tak curiga.

Miyeon langsung merona malu, tertangkap basah tengah menatap suami nya, ia pun pura-pura menatap keluar jendela mobil, masih sambil tersenyum salah tingkah, Rio tak curiga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nanti sepulang dari mall, kita ke rumah appa Cho dulu ne?" Ujar Rio

"Ne oppa"

Rio pun menjemput sang istri, di malam hari nya, jalanan mulai ramai karena malam Minggu, tanpa sengaja, ia berpapasan dengan Sullyoon di jalan, Rio pun menghentikan mobil nya tepat di samping sang dongsaeng ipar.

"Sullyoon-ie" panggil Rio, gadis itu menoleh.

"Oppa" seru nya.

"Ayo masuk" ajak Rio, dan sang ipar pun masuk, ikut mobil Rio pulang ke rumah keluarga Cho.

"Dari mana?" Tanya Rio yang mulai melajukan mobil nya.

"Mencari kertas kado oppa, di rumah ada pembeli yang minta mainan nya di bungkus kado untuk hadiah" jawab Sullyoon.

"Oh iya, oppa lupa, besok oppa bawakan kertas kado di gudang masih banyak stock nya" ujar Rio, mereka pun sampai dan ada sepasang muda-mudi yang menunggu di depan toko, mungkin mereka yang dimaksud Sullyoon tadi, Rio pun buru-buru turun, dan meraih kertas kado di tangan dongsaeng ipar nya.

"Maaf membuat anda menunggu, sebentar kami kemas dulu" ujar Rio.

"Ne hyung, tak masalah, kami tidak terburu-buru" jawab pria muda itu, Rio pun dengan cekatan membungkus maianan itu dengan kertas kado, karena dia dulu terbiasa melakukan hal itu saat ditoko mainan nya.

"Nah ini" Rio menyerahkan nya pada sang pembeli setelah memasukan nya me dalam kantong.

"Terima kasih hyung"

"Sama-sama dan jangan lupa untuk berkunjung lagi" balas Rio membungkuk hormat menerima pembayaran.

Miyeon menyusul sambil membawakan air minum untuk suami nya, Rio tengah mengajari Sullyoon membungkus mainan, setelah makan malam bersama keluarga Cho, Rio pun pamit pulang.

Hati HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang