26. Keluarga Rio

501 98 15
                                    

"Susah tidak menemukan alamat rumah ini?" Tanya Rio lagi, Miyeon masih pura-pura menatap ke arah lain.

"Tidak, aku langsung bisa menemukan nya dengan mudah" jawab Miyeon.

"Sullyoon-ie, jangan lupa diminum air nya, dan cake buatan eomma itu yang terenak" ujar Rio menatap Sullyoon

"Ne oppa" Sullyoon menatap sekilas ke arah Rio, ia tak menyadari posisi nya yang berbaring dengan berbantalkan paha sang unnie, gadis muda itu meminum air nya, lalu mengambil satu cup cake coklat buatan Tiffany tadi dan mulai memakan nya sambil membaca komik.

"Di toko ahjuma Oh ada sales baru, apa itu arti nya kamu tidak akan kesana lagi?" Tanya Miyeon.

"Seperti apa sales nya?" Tanya Rio mengerutkan kening nya

"Tinggi, kurus, putih dan sering memakai topi" jelas Miyeon.

"Apa seperti ini?" Rio menunjukan foto di ponsel nya.

"Apa seperti ini?" Rio menunjukan foto di ponsel nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya ya, orang itu" Jawab Miyeon, Rio tertawa lucu.

"Dia hyung ku" kata Rio.

"Jangan bohong" Miyeon tak percaya

"Aku pulang" seru Wonyoung yang baru datang dari sekolah nya, di jemput oleh sang kakek.

"Itu suara siapa?" Tanya Miyeon, karena memang pintu kamar Rio tidak di tutup

"Wonyoung-ie, keponakan ku, putri hyung ku yang tadi" jawab Rio.

"Uncle, bagai. . . " Wonyoung mamatung di depan pintu kamar paman nya, kaget karena ternyata ada tamu di kamar Rio.

"Wonyoung-ie, kemarilah" panggil Rio.

"Unnie. . ." Tunjuk Wonyoung pada Sullyoon, keduanya sama-sama terkejut.

"Unnie yang di kelas 9 kan?" Tanya Wonyoung menunjuk Sullyoon tak percaya.

"Kamu yang di kelas 7 kan? Ekstra seni vokal?" Tebak Sullyoon, Wonyoung mengangguk cepat.

"Kalian satu sekolah rupa nya" ujar Rio, Wonyoung pulang lebih sore karena ia ikut ekstra seni vokal, jadi harus berlatih dulu di sekolah, seminggu dua kali.

"Unnie kenal uncle?" Tanya Wonyoung yang lebih talk aktif dari pada Sullyoon.

"'Iya, oppa teman nya unnie, jadi kami kenal" jawab Sullyoon lirih, karena ia pemalu, Wonyoung lalu sibuk mengajak Sullyoon berbicara, dan mengabaikan sang paman.

"Wonyoung, dia seperti mu" ucap Miyeon menatap Wonyoung dan Sullyoon yang sedang berbincang.

"Jika kamu melihat ayah nya, aku yakin perkataan mu saat ini akan kamu ralat" balas Rio, Wonyoung berpamitan untuk ke kamar nya, Miyeon dan Sullyoon sudah lebih dari tiga jam di rumah Rio, Tiffany pun menyusul.

"Kalian jangan pulang dulu ne, sekalian kita makan malam bersama" ujar nya.

"Tapi kami sudah mau pulang nyonya" tolak Miyeon merasa sungkan.

Hati HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang