part 05

3.6K 209 15
                                    

Kalo menuruti nafsu Zee mau aja langsung meng eksekusi Marsha, tapi Zee masih takut dengan kejadian tempo dulu akan terulang kembali walopun ia melihat bungkusan bertuliskan sutra di atas meja ruangan itu, ia takut akan merenggut mahkota dari wanita yg memiliki paras cantik ini dan masih kelihatan polos

"Gak papa kak, aku mau kok kasih tubuh aku seutuhnya buat Kaka anggap saja aku milik kaka" kekeh Marsha menyibak selimut yg membungkus tubuhnya lalu ia bangkit mendekatkan diri duduk di tepian ranjang bersama Zee dengan posisi saling berhadapan.wajahnya mulai murung dengan dahi sedikit mengkerut

"Kenapa kak? Udah setengah jalan" ia menarik tangan Zee menempelkannya pada gunung kembarnya

"kita seharusnya tidak melakukan ini, lagian aku gak bisa harus merenggut itu dari kamu" jawab zee

"Kenapa kak? Lagian ini aku yg mau, aku suka sama Kaka aku mau kasih itu buat kaka?" Bentak marsha

Gak heran kenapa Marsha suka kepada Zee karena dia adalah pria paling populer di sekolah tak jarang juga banyak wanita yg menyatakan perasaannya secara terang terangan kepadanya, tapi entah apa alasannya ia selalu menolaknya

"Bukan itu Marsha!, Cuman..."

Belum sempat Zee berkata sepenuhnya, Marsha mulai memakai pakaiannya yg terlepas dari tubuh mungilnya itu, sepertinya Marsha sangat kecewa, Zee bisa merasakan perasaanya secara langsung. Tapi bagaimanapun juga dia harus menjaga itu dan Zee tak seharunya merenggut dari dirinya

Zee menarik tangan Marsha yg akan melangkah kan kakinya keluar ia menarik tubuh Marsha ke dalam dekapannya dapat ia rasakan Marsha sedang menangis sesenggukan

Zee merasakan ada kejanggalan pada dirinya saat bertemu marsha bukan hanya respon tubuh saja tapi hatinya pun merespon sama seperti ketika ia berada di dekat shani

"Apa ini yg namanya cinta!.... tapi..... Entah lah aku gak mau memikirkan hal yg rumit seperti sekarang" ucap Zee dalam batinnya tanganya terus mengusap bahu marsha

Cukup lama mereka dalam posisi berpelukan Zee melepas kan tangan yg mendekap Marsha tanganya berpindah di kedua pipi Marsha untuk menyeka air matanya sambil berucap

"Maaf sha"

"Iya Kaka Zee aku juga minta maaf gak seharusnya gak memaksa Kaka, lagian kak Zee sudah jadi milik kak Chika kan?"

"Chika! Kita cuman berteman doang sha" jelas Zee.

Tampa di sadarnya ucapan Zee membuat bibir Marsha terukir senyuman indah nya selanjutnya zee mengusap bibir lembutnya dengan jari tanganya

"kak Zee orang pertama yg telah menjajaki tubuh aku dan kak Zee juga yg pertama kali mencium bibir aku" jelas marsha

"Maaf sha gara gara terpengaruh minuman keras aku jadi merenggut segalanya" ia menundukkan kepala

"Nggak papa kok kak, aku juga ikhlas kok kasih itu buat Kaka, Bahakan jika harus melakukan itu aku juga mau kok"

Zee kembali mencium singkat di bibir Marsha ia belum sempat melumatnya tiba tiba di kejutkan dengan handphone yg berada di sakunya bergetar

"Iya hallo kak ada apa?"

"Baik aku segera kesana"

"Sha maaf, aku harus segera pergi sekarang!"

"Iya gak papa kok kak Zee"

"Sekali lagi maaf sha" setelah mengucapkan itu Zee meninggalkan Marsha di dalam kamar kosong tersebut sambil melambaikan tanganya

Setelah mendapatkan pesanan kakaknya itu Zee langsung menancap gas motornya, 39 menit kemudian ia sampai di kediaman bunda. Zee mengendap ngendap masuk kamar kakanya karena ia sedang membawa 1 botol wine yg di pesan gracio lewat sambungan telpon,ia melihat gracio sedang duduk di balkon kamar sambil menghisap batang rokok

"Kenapa kak? pasti Kaka lagi gak baik baik saja kan! biasanya anti banget kalo soal rokok apa lagi minuman keras" ucap Zee ikut duduk setelah meletakan pesananya di atas meja

"Heemmm entah lah aku lagi pengen ngelupain sesat masalah ini" jawabnya sambil membuka botol wine

"Ceklakkk"

Gracio menuangkan air yg berwarna merah kedalam gelas kecil yg sudah ia siapkan lalu ia meneguknya Tampa keraguan dan kembali menuangkan untuk adiknya

"Masalah itu harus di hadapan bukanya di lupain kak!" ucap Zee mulai terbata bata karena malam ini ia sangat banyak sekali meminum alkohol

"Ya Aku tau! tapi masalah ini terlalu berat untuk aku hadapin, orang yg selama ini aku jaga sampai mati Matian malah seenaknya main belakang dari aku" jelas gracio

"Maksud Kaka apa?" kelopak matanya melayang layang saat mendengar ucapan gracio

"Shani zee, ia orang yg paling aku sayangi ternyata sedang mengandung anak dari laki laki lain" jelas gracio kembali meneguk minuman itu

Deg

"Kok Kaka bisa tau kalo ci Shani sedang hamil?"tanya panik zee

"Tadi sore Shani pingsan aku di telpon Chika disuruh kerumahnya sambil membawa dokter" jelas gracio

"Terus kak?"

"Dokter itu memeriksa keadaan shani ternyata ia sedang berbadan dua" sambung gracio

"Maaf kak gara gara aku Kaka jadi hancur begini" ucap batin zee

Gracio menatap wajah Zee ia ternyata masih sama seperti yg dulu hobi sekali bengong lalu ia kembali menuangkan air merah itu ia menyodorkan gelas di hadapan Zee

"Woy kenapa bengong"

"Eh gak papa kak" ia mengambil gelas yg berada di hadapannya lalu meneguknya habis

"Terus rencana kedepannya kaka gimana?" Celetuk Zee tiba tiba

"Aku sebenernya marah, kecewa, dan sakit tapi semua rasa itu terkalahkan oleh rasa cintaku yg besar kepadanya, aku mau menikahi Shani" jelas gracio

"Tapi kak, anak yg di dalam kandungan ci Shani bukan anak kak, terus misalnya kalo laki laki yg menghamilinya mau bertanggung jawab gimana kak"

"Terus kenapa? Aku gak peduli!!, apa jangan jangan laki laki itu kamu dek?" Ucapan gracio membuat Zee terdiam dan menegang

"Benar kak aku yg menghamili ci Shani dan aku juga sudah berjanji untuk menikahi ci Shani!!" ucap Zee dalam barinya

"Santai aja kali Kaka hanya bercanda"celoteh gracio bangkit dari duduknya sambil menepuk bahu Zee lalu ia masuk ke dalam kamar

Gracio merebahkan badanya di ranjang miliknya memang gracio sangat sensitif dengan minuman beralkohol sehingga pada akhirnya ia sudah memejamkan mata tergeletak tidur di ranjang

Selanjutnya apa yg di lakukan Zee ia membuka handphone segera menghubungi Shani ia rasa Shani juga sekarang tidak baik baik saja, membuat Zee kepikiran

"Hello ci, Cici gak papa kan?"

"aku gak papa zee"

"Aku dapat kabar dari kak gracio katanya tadi Cici pingsan"

"Iya Zee, tapi sekarang udah baik kok"

"Semua udah tau kalo Cici lagi hamil?"

"Hanya gracio dan Chika karena aku menyuruh untuk merahasiakan ini terlebih dahulu"

"Maaf ci, gara gara aku Cici jadi kena masalah seperti ini hiks hiks"

"Iya sayang gak papa kok ini juga salah aku, kamu jangan terus menyalahkan diri sendiri dong, udah jangan nangis nanti gantengnya ilang"

"Ci pengen peluk"

"Iya nanti kalo kita ketemu di mimpi, tidur gih udah malam besok kan sekolah"

"Iya ci, Cici juga jangan lupa istirahat"

Zee memutus sambungan telepon tersebut lalu ia bergegas ikut merebahkan tubuhnya di sebelah gracio ia menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua.


























Tbc

jangan lupa vote end comen!!
See you soon

My Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang