part 35

1.7K 129 19
                                    

Shani Samapi kegelian karena baru pertama kali ini ia memeras payudarahnya sediri seperti ini, Zee hanya membawa dua botol air susu Shani karena ia sudah kesakitan

"Segini dulu nanti kamu lakuin sendiri kaya tadi dan telpon aku untuk ambil asi kamu yang udah di tampung untuk di berikan ke baby Raka" ujar Zee setelah selesai menutup kedua botol berisi asi tersebut

Shani kembali mengancingkan daster bagian atasnya lalu merapihkan bajunya dengan benar

"Gimana caranya aku ngelakuinya sendiri sayang? Ya kali aku mancing asi dengan mulut aku sendiri, ngak bakalan bisa" jawab shani

"Bukan gitu maksud aku nanti kalo Rara habis minum asi kamu, langsung kamu peres dan tampung ke dalam botol ini" jelas zee

"Ok aku paham, nanti aku lakuin apa yang kamu omongin. Kamu buruna pulang sekarang takutnya baby Raka nangis kelaparan atau apa" pinta shani

Zee seketika teringat tengah meninggalkan baby Raka dengan bi Sumini Tampa memberikan apa apa untuk berjaga jaga kalo Raka rewel. Zee pun beranjak dari duduknya dengan membawa dua botol bayi yang sudah berisi asi istrinya

"Yaudah aku pulang dulu ya kasian baby Raka di rumah cuma berdua sama BI Sumini. Kamu hati hati ya disini" ujar Zee seraya mengusap pucuk kepala Shani dengan kasih

"Iya kamu juga hati hati di jalan. Jaga baby Raka dengan baik loh, jangan kamu cubitin sampai nangis lagi"

"Iya nggak lah buat apa aku nyubitun anak aku sendiri sampai nangis?" Tanya Zee

"Waktu itu kamu pernah cubit pipi Raka sampai nangis"

"Itu kan pas lagi gemas gemasnya, sekarang nggak lagi kok yaudah aku pergi dulu yah, bay"

Setelah Zee pergi, saat itu pula baby Rara menangis dengan kencang mendengar tangisan itu, mungkin baby Rara menangis karena laper atau haus, namun Shani bingung harus bagaimana menyusuinya karena pada tangan baby Rara terdapat selang infus kecil

Sehingga Shani memangil dokter dan suster karena saking paniknya mendengar tangisan anaknya, untung saja baby Rara tidak terlalu lama nangisnya sehingga Shani sedikit bisa bernapas lega

Shani sangat khawatir mendapati anaknya sakit ibu mana yang tidak sedih apalagi khawatir kalo anaknya ada yang sedang sakit. Jika saja penyakitnya bisa di tukar ia ingin memindahkan rasa sakitnya itu kedalam dirinya sendir dari pada putrinya. Siapa biar ia saja yang merasakan sakit tapi anak anaknya tetap sehat.



****




Hari ini zee izin tidak berangkat kuliah dulu karena harus mengurus Raka sendirian karena Shani tengah berada di rumah sakit untuk menjaga Rara

Zee yang kerepotan saat Raka menangis karena kelaparan, sedangkan air asi yang di berikan Shani sudah habis membuat Zee panik, dia meminta bantuan bi Sumini untuk menjaga Raka sebentar karena dia akan kerumah sakit untuk mengambil asi dulu, namun Raka tak mau lepas dari zee

"Duh sayang, kamu sama BI Sumini dulu dong sebentar. Dady mau ngambil asi dulu buat kamu" ujar Zee mengajak ngobrol putranya

Namun respon yang Zee dapatkan Raka hanya menangis keras saat Zee berusaha memberikan Raka pada bi Sumini, tangan mungil Raka menggengam kaos yang Zee kenakan seolah tak ingin lepas darinya

"Bibi kerumah sakit untuk mengambil asi istri saya bisa nggak? Raka seperti tak mau di tinggalin saya bi"

"Bisa den, sekarang bibi ijin pergi ke rumah sakit ya"

"Iya Bi dipercepat ya Bi kasihan si Raka dia pasti sudah kelaparan"

BI sumin segera bergegas keluar dari rumah untuk memesan ojek online biar nggak kejebak macet, guna mengambil asi Shani buat Raka

Tapi baru berapa langkah keluar dari pekarangan rumah dan belum sempet memesan ojek online, tiba tiba terlihat sebuah mobil yang sangat tidak asing memasuki pekarangan rumah

Mobil berhenti tak jauh dari BI Sumini dan seseorang  perempuan bersetelan casual keluar dari dalam mobil, bi Sumini langsung mendekati perempuan itu yang tak lain adalah Chika

"Non Chika mau main kerumah, non? Non Rara masih di rumah sakit dan non Shani sedang berada di rumah sakit untuk menjaga non Rara" sapa bi Sumini

"Saya sudah tau kalo Rara di rumah sakit baru saja saya mau kesana dan ci Shani menitipkan ini ke saya untuk Raka" Chika mengangkat tas kecil yang ia bawa dan berisikan dua botol asi

"Oh sudah di bawa non Chika toh? Baru saja saya mau kerumah sakit untuk mengambil itu"

"Iya udah saya bawa bi, bibi nggak usah pergi, baby Raka sama Zee di dalam kan bi?" Tanya Chika

"Iya non, mereka di dalam. mari masuk non"

Sebelum Chika dan bi Sumini masuk, datang sebuah mobil lagi memasuki pekarangan rumah. Saru orang lelaki dan seorang perempuan keluar dari mobil itu. Mereka adalah Aldo, ashel yang datang berkunjung

"Chika, tadinya gua mau ngajak Lo barengan buat main kesini, ternyata Lo sudah sampe sini duluan" sapa ashel menyapa Chika

"Zee ada dirumah kan? Tadi dia bilang mau ijin kuliah?" Tanya aldo

"Kalian ngapain kesini bukanya kalian ada jadwal kuliah hari ini?" tanya Chika heran

"Kita nggak ada makul hari ini woy jangan sotoy deh" jawab ashel

"Kita emang sengaja mau main kerumah Zee hari ini, pengen liat si kembar. Cuma gua doang yang bolos hari ini, tapi gua udah ijin sakit sih" alibi Aldo

"Huh terserah kalian aja, ayo masuk"

Lalu mereka memasuki rumah Zee dengan bi sumini yang berjalan mendahului mereka. Zee nampak heran melihat bi Sumini yang datang sangat cepat dan lebih terkejut lagi melihat temanya ada disini

"Loh bi kok cepet banget? Udah bawa susu buat Raka?" Tanya Zee heran

"Maaf den saya nggak jadi datang ke rumah sakit karena ASI-nya sudah di bawa non Chika" jawab bi Sumini

Lalu bi Sumini langsung pergi ke dapur meninggalkan Zee dan teman temanya untuk menyuguhkan minuman para tamu Zee hari ini

"Ngapain Lo semua kesini? Nggak pada kuliah Lo pada?" Tanya zee

"Kita mau main kesini untuk melihat si kembar" Jawab Aldo

Lalu Zee mempersilahkan mereka duduk, Chika memberikan tas berisi asi yang Shani titipkan padanya lalu ia ikut duduk di samping baby Raka

Aldo Menyerahkan tas lumayan besar berisi mainan perempuan dan laki disana

"Nih gua bawa sesuatu buat si kembar, mainan boneka sama mobil mobilan"

"Gila Lo do, anak gua masih pada bayi, mana bisa mainan kaya gitu"

"Kan bisa buat nanti kalo mereka sudah besar Zee" ashel dengan cepat membalas

"Keburu rusak mainannya, bayi tuh mainanya nenen, belum main sama mainan kaya gitu. Bukan cuma bayi sih Lo juga kan do?"

Reflek ashel menyilangkan tanganya pada dadanya lalu mengeleng dengan cepat

"Nggak! Ngada yang boleh sentuh saya kecuali sudah resmi menikah" jawab ashel dengan cepat

Zee tertawa pelan sembari memberikan asi yang berada di dalam botol itu untuk Raka "haha udah kepikiran mau nikah Lo do?"

"Kepikiran sih belum, tapi kalo mainin nenen sih sudah kepikiran"

Chika mengambil bantal yang ada di sebelahnya lalu melemparkan tepat di wajah Aldo

"Jangan ngomongin mesum disini ada anak kecil, Lo juga Zee jangan mancing mancing deh!" tegur Chika










TBC

Vote dan komen

My Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang