part 28

1.9K 143 5
                                    

Setelah puas berada di air terjun bidadari kini merkea berdua pun keluar dari kolam, mereka kemudian mengambil pakaian ganti dari dalam ransel lalu mereka memakai pakaian ganti masing masing

"Sayang nanti turunya aku gendong lagi ya?" Ucap Shani

"Nggak mau, kita jalan bareng aja pelan pelan" balas Zee

"Huh pelit! katanya sayang sama aku, tapi aku minta gendong aja kamu gak mau" ucap Shani cemberut

"Sayang bukanya pelit, tapi kalo kamu jalan kaki kamu jadi tambah sehat, itung itung olahraga untuk memperlancar lahiran kamu"

"Heleh alasan bilang aja nggak mau gendong!"

"Ok gini aja, kita jalan dulu nanti kalo kamu capek aku gendong, gimana?"

"Beneran ya"

"Ya bener lah, tapi nanti kamu ngak boleh minta gendong kalo baru jalan sebentar"

"Yaudah deh iya"

Mereka berdua mulai menuruni anak tangga, setengah jam kemudian Shani mengeluh capek dan meminta Zee untuk menggendongnya, Zee pun mengendong Shani di belakang punggungnya sambil berjalan menuruni anak tangga, beberapa saat kemudian mereka hampir sampai di akhir anak tangga

"Sayang sekarang aku tau alasan kenapa jarang sekali ada orang yang sampai di lokasi air terjun, kamu pengen tau nggak?"

"Emang apa alasannya?"tanya Shani

"Kamu baca aja tulisan yang ada di gapura itu" ucap Zee sambil menunjuk gapura yang berada di anak tangga terakhir

Shani pun membaca tulisan yang ada di gapura, di sana tertuliskan 'selamat anda telah menuruni 2456 anak tangga, terimakasih sudah berkunjung di air terjun bidadari'. Shani pun langsung terkejut setelah membaca tulisan itu

"Hah, jadi ada dua ribu empat ratus limapuluh enam anak tangga disini? Pantesan lututku rasanya Gempor"

"Aku juga kaget melihat tulisan itu wkwk"

"Nanti kalo kita Samapi penginapan kamu harus pijit kaki aku"

"Iya tenang aja, kamu ratu ku. Aku akan melayani mu sepenuh hati"

Mereka berdua terus berjalan menuju pintu keluar area wisata itu, saat mereka sudah keluar dari pintu, mereka langsung menuju ke parkiran lalu menaiki mobil dan pulang ke penginapan

***

Setelah menempuh perjalanan yang cukup menguras tenaga akhirnya mereka sampai ke tempat penginapan. Zee sebelumnya memesan sebuah vila yang terkesan asri dan indah

Vila yang Zee pesan ini termasuk vila pribadi yang cukup luas, nyaman dan tenang terletak di sebuah pedesaan yang lumayan jauh dari pemukiman sehingga membuat suasana menjadi makin tenang

Bangunan dengan satu lantai yang luas dan terkesan minimalis, ada beberapa kamar yang terdapat di vila itu tiap kamar memiliki interior yang cukup unik.

Mereka sudah menyusun semua makanan yang di bawa dari rumah ke dalam kulkas yang tersedia. Semua fasiltas yang berada di sana cukup bersih karena ada pekerja yang merawatnya sebelum di tempati.

Shani meregangkan otot ototnya saat baru membuka mata setelah puas tidur sejak dari sore tadi. jam menunjukan 7 malam Shani tidak melihat Zee berada di kamar ini. Dia pun memangil nama Zee dengan sedikit berteriak, rupanya sang suami sedang berada di dapur 

"Sayang kamu lagi apa?" Tanya Shani sesampainya di dapur melihat Zee yang tengah loncat loncat takut kecipratan minyak panas

Zee yang tengah membawa alat masak untuk perlindungan nya pun hanya menyengir lebar melihat kedatangan istrinya

My Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang