part 01

11.9K 308 17
                                    

"aaghhh" desahan itu lolos dari bibir sepasang muda mudi

"Ze..... terus dinginya mulai hilang"kata seorang gadis dengan suara paruhnya, ia tidak henti hentinya mendesah nikmat, saat sang pemuda terus memompa tubuhnya dengan ritme naik turun

Hujan deras dan langit malam di luar gubuk tua di tengah hutan menjadi saksi pergulatan panas kedua anak manusia yg Tampa ikatan. Tubuh basah kuyup serta hawa dingin yg mereka rasakan kini hilang seketika setelah mereka menyatukan diri mereka.

"Ahh...ci, Zee udah ngga tahan lagi!" Pemuda yg memompa tubuh gadis itu, mendesah nikmat. Seakan akan ia menahan sesuatu di bawah sana yg siap meledak.

"Zee jangan di lepas, badan Cici udah mulai hangat" pinta gadis itu agar pemuda yg bernama zeeon tidak melepaskan pelukannya

Kedua anak manusia yg berbeda usia itu seakan lupa dengan dosa dan kesalahan yg mereka lakukan. Cuaca hujan lebat dengan kilat dan suara petir yg menggelegar semakin mendukung kegiatan panas mereka di dalam gubuk tua yg hanya beralaskan tikar

"Emmm.." lenguh gadis itu saat Zeeon mengecup dan memainkan lidahnya.

"Ahhhh.."Zee mengejang ia telah melepaskan pelurunya di dalam sarang milik gadis itu. Cairan putih bercampur merah mengalir dari area selangkanganya

"Zee makasih ya" ucap gadis itu sambil merebahkan kepalanya di dada bidang milik Zee

"Maafin Zee ya, ci!! Zee udah menodain kesucian ci Shani"bisik Zee di telinga gadis yg bernama Shani. Nada menyesal begitu terdengar dari suara yg ia keluarkan pasalnya gadis yg bernama Shani adalah kekasih dari kakaknya

Ini semua terjadi disaat Zee dan Shani sedang mencari sumber air bersih di tengah hutan, kemudian tiba tiba langin menjadi gelap lalu menurunkan hujan dengan lebatnya, hingga sampailah mereka bertemu dengan gubuk tua tempat ia berlindung sementara dari derasnya sang hujan, Berjam jam kemudian hujan pun tak kunjung reda. Tubuh Shani yg basah kuyup menjadi menggigil dan membuat wajahnya menjadi pucat membuat Zee menjadi panik dan takut.

Dengan beraninya Zee membuka pakaiannya dan menempelkan tubuh hangatnya pada tubuh Shani yg menggigil, Shani menggeliat kecil ia memeluk tubuh Zee yg polos Tampa sehelai benang. Semakin lama gerakan Shani membuat sesuatu milik Zee bergerak dan membuat Zee berani melakukan hal yg lebih, dengan perlahan tangan Zee bergerak menuju balik kaos berwarna hitam yg di kenakan oleh Shani

Tampa sadar Shani mengeluarkan suara indah saat Zee menyentuh dan memainkan pucuk bukitnya yg berwarna pink itu.

"Auchh...Zee"desah Shani yg seperti terbuai menerima sentuhannya

Pemuda ABG yg baru berusia 17 tahun itu sekaligus adik dari kekasihnya memberanikan diri untuk melucuti pakaian shani.

Kini tubuh keduanya sudah polos, Zee menjamah seluruh tubuh gadis yg sebagai kekasih kakanya itu dengan lidahnya, ia mencium, menggigit bahkan menghisap di area sensitif gadis itu. Membuat Shani semakin meracu tidak jelas.

Pagi pagi sekali Shani terbangun dari tidurnya terlebih dahulu. Ea mengedipkan matanya perlahan, ia melihat Zee yg masih tertidur di sampingnya masih dengan keadaan bugil, ia pun menyingkap jaket Zee yg lembab dari tubuh polosnya

"Auchh"rintihnya saat ia hendak bangkit dari tidurnya. Ia merasakan sakit, perih, dan nyeri pada area selangkangannya

Zee yg mendengar rintihan dari bibir Shani perlahan mulai membuka matanya

"Sakit" ucap Shani dengan lirih

"Maafin Zee ya ci, Zee sudah bikin Cici kaya gini" ucap Zee

"Jangan minta maaf Mulu, anggap ini semua tidak pernah terjadi, lagian orang gak akan tau kalo kita gak kasih tau, iya kan?" Perkataan bodoh itu keluar dari mulut Shani

My Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang