part 08

3.1K 208 8
                                    

Shani sedang menunggu kedatangan keluarganya ke rumah sambil menonton film di ruang tengah, tepat pukul 08:39 ada suara mobil tiba di depan rumah

"Ah itu keluargaku sudah datang" pikir Shani

Jadi ia melangkahkan kakinya menuju ke depan membukakan pintu

"Ibu akhirnya pulang juga" kata Shani kemudian ia memeluknya

"Anakku ada apa sayang"jawabnya kemudian mencium kening Shani

"Gimana di jalan macet gak? Makasih udah nyempetin pulang buat nengokin aku"

"Ya begitulah sayang kaya gak tau Jakarta aja di hari weekend, kamu udah sembuh sakitnya?" Tanya Veranda

"Udah sembuh kok Bu, kan ibu sama ayah obatnya, lagipula Shani sakit hati bukan sakit badan" jawab polos Shani

"Oh pantes garcio tidak menemani kamu hari ini"

"Itulah yg mau Shani jelasin pada kalian semua termasuk Lo Chik"

Sambil berbincang bincang ia menuntun keluarganya memasuki rumah, mereka langsung menuju meja makan karena mereka sudah lapar katanya pengen langsung makan. Jadi mereka makan bersama dengan lauk pauk dan oleh oleh yg Veranda bawa.

Mereka sama sama membereskan, percakapan demi percakapan mereka lontarkan satu sama lain. Tapi Shani masih belum berani membicarakan kondisinya kepada orang tuanya

"Ibu sama ayah dan kamu Chika janji gak marah ya?" tanya Shani kepada mereka

Chika yang sudah mengetahui arah pembicaraan Shani hanya terdiam menunduk

"Marah kenapa? emang ayah pernah marah sama kamu sayang" tanya Boby

"Enggak dengerin dulu, aku belum kelar ceritanya, jadi aku mau minta maaf dulu sama ayah dan ibu"

"Maaf karena apa? lebaran kan masih jauh" jawab Boby seketika semua orang tertawa

"Untuk sekarang kalian bisa tertawa entah setelah mendengar penjelasan ci Shani bagaimana" batin Chika

"Ih bukan itu, yaudah deh aku males cerita" kata shani

"Ayah udah dengerin dulu Shani cerita" kekeh Veranda

"Jadi begini loh Bu, tempo hari ketika aku bersama pacar aku dan yg lainya pergi mendaki gunung. Aku yg di temani Zee sedang mencari sumber air bersih di tengah hutan, tiba tiba hujan lebat mengguyur tubuh kamu aku dan Zee yg kedinginan menepi di sebuah gubuk tua, waktu itu tubuh aku menggigil dan pucat Zee yg menyadarinya kemudian memeluk tubuh aku, entah setan apa yg merasuki kami Tampa sengaja kita berhubungan intim, jadi sekar..." Sebelum selesai Shani berbicara Boby memotongnya

"Jadi kamu hamil sekarang? Kurang ajar sekali dia? Siapa tadi namanya Zee? Berani berani sekali sudah menghamili anak gadisku"jawab Boby dengan nada emosi

"Ci Cici bohongkan gak mungkin Zee yang lakuin ini kan ci?" Ucap Chika menggelengkan kepala masih belum percaya apa yang di ucapkan

"Maaf Chik, tapi itu kenyataanya"

"Sudah dengarin dulu ceritanya Shani, ayo lanjutkan sayang" ujar veranda

Shani sebenarnya sudah tidak sanggup lagi melanjutkan cerita, karena mendengar bicara Boby saja sudah cukup membuat ia menangis dan ketakutan. Tapi Shani mencoba menarik napas dalam dalam dan menghempaskannya

"Iya sekarang aku hamil Bu, maafin Shani yang telah membuat kalian kecewa dan merasa gagal mendidik aku, tapi ini bukan sepenuhnya salah Zee ini juga salah aku kami sama sama salah yang tidak mendengarkan perkataan orang tua"

"Maafkan aku Bu"

Boby terdiam dengan tatapan kosong, Chika pergi menuju ke kamarnya Shani yakin chika sangat kecewa padanya sedangkan Veranda merubah posisi duduknya pindah di sebelah Shani sambil memeluknya dan mengusap usap rambutnya

Shani bersandar di bahu Veranda dan suasana tidak seceria sebelumnya berubah menjadi dingin Shani masih menangis tersendi sendu di bahu veranda

Untung saja Veranda jauh lebih mengerti dengan kondisinya dibandingkan dengan Boby yang agak sedikit tempramen terlebih mendengar anaknya hamil di luar nikah.

Hati orang tua mana yang biasa saja mengetahui anak perempuannya di hamili oleh laki laki yang bukan suami sahnya. Tidak ada bukan? Jadi buat kalian yang baca ini di mohon jangan gampang percaya sama laki laki manapun bahakan kekasihmu!!


Shani berharap besok atau lusa kedua keluarga ini dapat bertemu untuk menyelesaikan masalah yang mereka buat. Ya Shani bersama Zee mereka berdua melakukanya dengan penuh gairah Tampa sedikitpun paksaan Tapi sekarang semua orang yang mendapatkan keresahannya

POV Zee

Setelah aku bicara terusterang kepada papahku aku merasa lebih lebih baik sekarang, namun aku belum tau apa respon yang nanti di terima oleh kaka gracio, yang pasti sekarang aku lebih terfokus pada ci shani, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan sekarang, biarkan papahku yang akan mengurusnya

Kemungkinan besok pagi aku bersama papah akan bertolak kerumah ci Shani bersilahturahmi mengenai masalah yang aku hadapi. Agak sedikit was was sih karena ini akan memicu pertikaian antara keluarga

Aku tau yang aku lakukan selama ini bersama ci Shani itu merupakan hal yang lumrah, yang mengingat menurutku banyak di luar sana orang yang bersenggama Tampa ada ikatan sah

Aku tidak membenarkan tindakan ku dan tidak menyalahkan orang di luar sana karena itu adalah manisiawai, setiap manusia pasti akan merasakan hal yang sama akan ada keinginan untuk melakukan perbuatan tersebut, namun ada yang bisa menahannya dan tidak.

Dalam hal ini kami melakukanya atas dasar kemanusiaan, beda dengan kasus pemerkosaan lainya atau bersenggama yg di lakukan orang lan. Menikahi korban kejahatan seksual yang tidak terikat hubungan dan melakukanya dengan terpaksa merupakan kesalahan yang besar karena akan menjadi penderitaan seumur hidup bagi si korban. Tapi itu menurutku tidak berlaku bagi kami karena dialah yang menginginkannya dan dialah yang ingin aku menikahinya aku rasa dia juga mulai mencintaiiku pun sebaliknya

Tapi sejauh ini mungkin kalian akan mendapatkan pengalaman baru, berita baru, pengetahuan baru dan dapat mengambil hikmahnya jadikan ini sebuah pelajaran jangan seperti diriku di hadapkan dengan kasus seperti ini.

POV end



















TBC

Jangan lupa vote dan komen
Tunggu kelanjutanya



My Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang