part 21

2.2K 127 4
                                    

Pada sore harinya kynal membantu mereka pindahan, memindahkan barang barang yang berada di kamar zee. Kemudian barang barang lainya yang tidak terpakai di rumah kynal dan di angkut lalu di pindahkan ke rumah baru Zee.

Setelah selesai pindahan dan membereskan seluruh barang yang tadi di bawa kynal dan Veranda tidak langsung pulang tapi mereka membantu Zee dan Shani membenahi rumah baru dengan merapihkan bersama sama.

Untung saja barang barang yang di berikan kynal sangat di butuhkan di sana seperti alat alat masak dan urusan dapur.

Malam harinya kynal dan Veranda menginap di rumah baru Zee, jadi setelah merapihkan semua barang barang mereka keluar mencari makan malam bersama dan membeli perlengkapan yang di butuhkan. Niat Zee lain kali saja membeli barang barang itu tapi kynal bersikeras untuk sekalian saja biar tidak bolak balik.

keesokan harinya Shani belajar memasak dan membantu Veranda di dapur tidak banyak yang bisa mereka masak karena masih serba kekurangan.

"Masak sarapan apa pagi ini? Enggak ada yang bisa di masak ya?" Tanya Zee kepada mereka sambil tertawa kecil

"Ada Sih, paling masak yang sederhana saja, seperti nasi goreng" jawab Veranda

"Yaudah bikin nasgor aja, enak keknya" saut kynal singkat

"Iya tapi pake bahan yang ada aja ya. Shani sayang tolong ambilkan bahan bahan di lemar pendingin"

"Iya Bun, tapi ini adanya cuma telor, enggak ada ayamnya"

"Yaudah pake telor aja, lagian mereka orangnya enggak perfeksionis ko, apa aja dimakan yang penting ada makanya"

"Oh gitu ya Bun, yasudah aku bantuin masak ya"

Veranda dan Shani sedang masak di dapur, sedangkan Zee dan kynal sedang duduk santai di halaman belakang rumah sambil menyeruput kopi panas. Kynal mungkin sudah menghabiskan beberapa batang rokok

"Kalo mau ambil aja"

"Iya pah"

"Inget Zee umur kamu baru 18 tahun, jalan masih panjang. Belum banyak hal yang bisa kamu capai dan belom kamu nikmati. Jangan sampai kamu mati muda karena ulahmu sendiri"

"Papah apaan sih! kok tiba tiba ngomongin kematian? Ngedoain aku yang engga engga " ucap Zee sedikit kesal

"Bukanya kita sebatas manusia biasa nak? Yang tidak tau kita meninggal dan dalam keadaan apa?"

"Atau papah yang terlalu sibuk mengejar dunia dan melalaikan kewajiban papah sebagai kepala rumah tangga yang seharusnya mengajarkan kamu tentang agama dan hidup setelah kematian"

"Enggak ko pah, papah nggak salah, emang aku aja yang belum bisa menjadi pribadi yang baik. Ya lagi pula kita  memang berasal dari keluarga yang tidak begitu fanatik tentang agama"

"Justru itu, kita harus belajar menjadi lebih baik lagi Zee. Papah meras gagal mendidik kamu dan merasa gagal akan diri papah sendiri. Maka dari itu sekarang papah berpikir berbeda, papah ingin mencoba berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi"

"Jika kamu mau, papah akan mengadakan syukuran untuk semuanya"

"Syukuran apa aja pah? Dimana?" Tanya zee

"Iya ada beberapa banyak hal yang begitu papah syukuri, pertama kita di berikan harta yang melimpah, kedua papah akan rujuk sama bunda kamu, ketiga kamu sudah berkeluarga dan akan memiliki momonga. Dan terakhir rumah baru mu ini"

"Yasudah aku nurut papah aja, mungkin untuk sekarang syukuran rumah dulu pa, istri aku juga baru awal kehamilan, nanti kalo udah 7 bulan baru syukuran lagi"

"Iya nanti kamu undang warga warga sekitar buat datang kerumah ini, sekalian undang ustad juga biar sekalian ceramah dan doa bersama"

"Iya pah, nanti aja deh sehabis magrib acaranya biar enak"

"Yasudah nanti papah juga bakalan nelpon anak buah buat kirimin sembako buat nanti di bagikan ke warga" ujar kynal

"Nasi gorengnya sudah siap nih, mau makan di mana? Di luar sini atau di dalam aja?"tanya Shani kepada mereka berdua

"Di sini ajalah, papah Suka sama udaranya enak, ada cahaya matahari pagi juga" ujar kynal

Zee dan kynal mempersiapkan alas tempat makan di sebuah gubuk belakang rumah. Lalu Shani dan Veranda membawa nasi goreng alat alat makan dan minumnya ke gubuk. saat semuanya sudah siap mereka pun makan bersama

"Sayang gimana rasanya?" Tanya Shani kepada Zee

"Enak kok, bumbunya pas. Kamu pinter juga meracik bumbu" ucap Zee

"Hehe kamu tau, ini yang mengajarinya bunda kamu" ucap shani

"Oh ya"

"iya nak,eh sebentar lagi kan kamu lulus sekolah, gimana mau lanjutin kuliah ke luar negri apa di sini saja?" Tanya Veranda

"Di indo aja Bun, aku gak mau jauh sama istriku! Aku maunya sama dia terus dari bangun tidur sampai tidur lagi"

Kynal tertawa mendengar perkataan anak kecilnya itu. Tak cuma kynal saja Veranda juga sama, mereka berdua sangat geli dengan ucapan anaknya itu

"Emang pasangan muda maunya nempel terus haha" ujar veranda

"Dia persis sama kamu, dulu kamu juga gitu waktu awal awal kita nikah" jelas kynal

"Itu karena matamu suka jelalatan kalo lihat cewek cantik" jawab Veranda

"Jadi papah suka begitu? Sama dong kaya Zee, dia juga suka godain cewe cewe" sahut Shani

"Hei mana ada aku kaya gitu? Aku kan sukanya godain kamu doang sayang" jawab Zee

Mereka pun terus berbincang sambil terus menghabiskan sarapan mereka. Mereka sudah seperti keluarga besar yang sedang berkumpul. Saat makanan mereka sudah habis Shani membantu Veranda meringkasi peralatan makan mencucinya dan membawanya kembali ke dapur. Sedangkan Zee dan kynal tersus berbincang di dalam gubuk.

"Ini kamu banyak pr yang harus di lakukan nih, lihat tuh agak merusak pemandangan"

"Apaan pah? Oh itu tanaman sama bunga kan?"

"Iya itu rapihkan nanti biar bagus lagi, kalo di lihat kan jadi indah"

Mereka berdua merapihkan tanaman itu dan membereskan seluruh halaman rumah hingga siang hari. Setelah selesai merapihkan semuanya, Zee mandi dan ganti baju lalu berkeliling ke setiap rumah yang berada di lingkungan rumah barunya.

Dari pintu demi pintu Zee mengundang setiap kepala keluarga untuk hadir ke acara syukuran rumahnya yang akan di selenggarakan sehabis magrib. Kemudian Zee pergi ke sebuah masjid untuk mencari keberadaan pak ustad

Setelah mengundang semuanya Zee langsung pulang kerumah dan kemudian mengkonfirmasi kepada kynal bahwa dia sudah mengundang ustad dan para warga untuk acara syukuran.

Singkat saja semua sudah siap, sembako sudah siap, para warga kemudian sudah pada berdatangan, begitu pula dengan pak ustad.

Zee bersama kynal dan para warga berbincang dan mengenalkan diri satu sama lain kemudian mendengarkan ceramah pak ustad yang di dalamnya berisi materi mengenai pernikahan, rumah tangga, rezeki serta petuah tentang kehidupan dan di akhiri dengan doa bersama yang menandakan acara telah selesai.










TBC

Vote dan komen


My Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang