Shani mengeleng cepat
"Enggak ah. aku nggak butuh baby sitter ini sudah menjadi resiko buat aku untuk mengurus anak anak ku sendiri sayang, walaupun aku kewalahan tapi insyaallah aku masih sanggup untuk mengurus anak anak kita"
Zee mengangguk paham mendengar jawaban istrinya, dia juga sebenarnya tidak suka menyewa baby sitter karena ingin merawat anaknya dengan usaha nya sendiri sebagai orang tua. Karena sudah menjadi tanggung jawabnya untuk mengurus keluarganya.
"Hmm baiklah kalau kamu memang nggak butuh baby sitter untuk membantu. Aku pikir kamu membutuhkan karena kewalahan mengurus mereka, walau sebenarnya aku juga nggak terlalu suka sih sewa baby sitter segala. Aku ingin kita mengurus anak dengan jerih payah sendiri" jelas zee
Shani tersenyum senang, untung saja Zee tidak memakanya baby sitter seperti yang di lakukan dalam sinetron ku menangis yang sering Shani menonton lalu sang suami akan berselingkuh dengan baby sitter yang masih cantik dan muda
Setelah Rara merasa puas menyusu, bayi itu melepaskan puncak dada Shani dari mulutnya dan tertidur begitu saja dengan cepat Rara sudah tenang sekarang dan Shani berniat memindahkan bayi itu ke dalam box nya
Sesudah meletakan Rara kembali ke dalam box nya, Shani kembali merebahkan diri di atas ranjang sembari menghembuskan nafas panjang
"Huh rasanya lelah sekali, baru aku tau ternyata menjadi orang tua se melelahkan ini. Tapi aku juga merasa senang karena bisa menjadi orang tua sekarang, walaupun aku belum bisa menjadi orang tua yang sempurna untuk mereka" ujar Shani
Zee memeluk istrinya dari samping dan mengecup pipi Shani dengan lembut
"Makasih ya kamu udah mau menjadi ibu dari anak anak aku ay. Kamu juga nggak mudah menyerah dan menghadapi mereka"
"Mereka kan anak anak aku juga ay, Tetu saja aku akan menjaga mereka dengan baik dan mengorbankan apapun buat mereka" jawab Shani sembari berbalik dan mengusap rahang tegas suaminya
Zee mendekatkan wajahnya sejenak untuk mengecup bibir shani
"Kamu udah makan belum ay" tanya Zee setelah melepaskan kecupannya
"Belum, aku belum sempet makan malam ini kan dari tadi mereka rewel banget"
"Aku juga belum makan, yuk kita makan malam dulu jangan sampai telat makan dan tetap jaga kesehatan jangan sampai drop. Kalo kamu sakit siap yang akan ngerawat si kembar dong?"
"Kan ada kamu?" Jawab Shani cepat
"Huh iya sih, tapi kan aku sendiri juga kewalahan sayang. Lagian aku juga nggak mau kamu kenapa kenapa apalagi Samapi jatuh sakit. Intinya kamu harus bisa menjaga kesehatan diri kamu juga sebelum kamu menjaga bayi kita" jelas Zee
"Hem iya deh aku paham maksud kamu kok. Yaudah yuk kita makan malam dulu, aku juga laper nih. Eh tapi makan malamnya kita gantian aja deh" balas shani
"Loh? Kenapa harus gantian?" Zee mengernyitkan alisnya heran
"Ya jaga jaga klau nanti Rara atau Raka nangis lagi, kamu makan duluan aja nanti aku nyusul" ucap Shani
"Gak mau ah, yuk kita makan malam bareng pokoknya, baby Rara dan raka nggak bakal nangis kok kalo kita tinggal sebentar" tegas zee
Mau tak mau ya harus mau, Shani pun mengikuti kemauan Zee untuk makan malam bersama malam ini walaupun Shani sedikit khawatir saat makan nanti kedua bayinya akan menangis dan tidak ada siapa siapa di dalam.
Sesudah makan malam benar saja dugaan Shani jika salah satu dari bayi mereka ada yang menangis baru saja di tinggal makan malam sebentar
Kalo ini Raka yang menangis, Rara masih terdiam tenang dalam tidurnya tumben sekali sekarang kebalikannya. Biasanya raka yang akan tidur anteng dan Rara yang menangis
Shani segera membawa baby Raka ke atas ranjangnya dengan Zee untuk menyusui putranya, sedangkan Zee hanya memperhatikan sang istri yang masih menyusui putar mereka
Tiba tiba tatapan Zee salfok pada payudara Shani yang masih menganggur satu
"Kayaknya yang satu nganggur tuh ay, bisa dong jadi jatah buat aku"ucap zee
"Kamu udah tua masih aja mau nyusu? Ini udah pas buat jatah anak anak kita masih mau kamu ambil juga?"
"Justru semakin tua itu semakin gemar nyusu ay, Eh tapi aku belum tua juga sih orang masih ganteng begini di bilang tua" balas Zee dengan santai
Shani hanya mengenakan daster dengan kancing depan yang mudah di lepas untuk bisa dengan cepat untuk mengeluarkan payudaranya itu makin mengundang gairah karena terlihat seksi
Zee pun mendekatkan bibirnya untuk mengecup pipi baby Raka lalu beralih mengecup dada Shani, membuat Shani sedikit terkejut
"Kamu ini modus ih, main cium cium baby kita tapi tiba tiba cium yang lain" ucap Shani
"Aku juga mau nyusu dong sayang, aku kan juga bayi besar kamu, masa aku nggak di kasih susu sendiri sih?"
"Ini udah pas buat anak anak kita, bayi besar ku nanti ya belakangan" balas Shani membelai rambut suaminya
"Huh masa aku di nomer terakhir nih?"
Shani terkekeh pelan melihat raut wajah Zee yang kesal karena tidak di utamakan
"Iya iya maaf, iya nggak deh kamu nggak di nomer terakhir. Tapi anak anak kita yang lebih utama"
Zee pun memeluk Shani yang tengah menyusui dari samping lalu berbisik pelan di telinga shani
"Aku udah puasa lama nih, kamu berhenti nifasnya kapan sayang?"
"Ini kan baru dua Minggu sayang, paling ngak itu sebulan lebih sepuluh hari atau 40 hari nifas pada umumnya" jawab shani
"Yah masih lama dong berarti?"
"Iya. tapi awas aja ya kalau kamu jajan di luar sana karena udah nggak tahan! Akan aku potong itu kebanggan kamu kalo Samapi jajan di luar sana selagi aku nifas" ancam shani
"Eh, enak aja main Potong potong, jangan dong nanti nggak ada yang bisa muasin kamu lagi dong" balas Zee
"Makanya jangan sampai kamu berani jajan di luar!"
"Ya enggak lah, mana mungkin aku jajan yang nggak berkualitas di luar sana sedangkan di rumah aja udah ada istri yang lebih berkualitas dan halal. Aku akan nunggu kamu Samapi bersih kok" jawab zee
Tangan Zee Yang tak bisa diam itu tiba tiba masuk menelusup ke dalam pakaian yang Shani kenakan hingga menyentuh satu buah dada Shani yang tidak di susu oleh baby Raka
"Tapi mau main ini malam ini boleh kan?" Tanya Zee memelas
Shani yang tak bisa menolak suaminya hanya mengangguk pelan
"Iya boleh. nanti aku juga bakal bantuin kamu buat nuntasin kemauan kamu deh, tapi nggak dengan punya aku dulu karena masih nifas" jawab Shani yang tak tega melihat suami menahan hasrat
Sebenarnya Shani juga ingin, tapi ia masih dalam keadaan nifas jadi tidak bisa melakukan. Hanya bisa memuaskan Zee malam ini setelah meletakan baby Raka di dalam box nya kembali
TBC
Vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife
Fanfiction⚠️⚠️ "semua ini terjadi bukan salah Zee tapi bukan juga salah shani. Mungkin yg sesungguhnya bersalah adalah keadaan di hari itu" Kalo mau follow dulu juga boleh😊 AREA 18+ Kalo gak suka skip aja