3 bulan sudah berlalu, saat ini Shani tengah bersolek di depan cermin dengan penampilan sudah rapi karena akan menghadiri pernikahan gracio dan Anin yang akan diselenggarakan dengan meriah
Usia kandungan Shani yang baru menginjak 8 bulan itu tapi perutnya sudah terlihat sangat besar hingga kadang kali kesulitan untuk berjalan
Zee yang sedang menunggu di depan itu kini masuk kembali karena istrinya belum kunjung keluar, melihat sang istri yang baru saja selesai dari bersoleknya dan kini sedang memantau penampilannya di depan cermin, Zee memeluk tubuh Shani dari belakang
"Sayang, kok malah meluk meluk gini sih? Nanti kita telat ke acara pernikahan Kaka kamu loh" ujar Shani mengusap tangan Zee yang kini melingkar di perutnya
Zee menyandarkan kepalanya pada bahu Shani yang lebih rendah darinya
"Kamu terlihat cantik banget, jadi gak mau kalou istriku dilihat banyak orang, nanti banyak yang kepincut lagi"
"Apaan sih kamu ada ada aja! Aku udah gendut berbadan tiga gini mana ada yang tertarik kecuali kamu"
Ya Shani saat ini sedang berbadan 3 karena beberapa bulan lalu di ketahui bahwa Shani sedang mengandung bayi kembar namun saat itu belum bisa bisa di ketahui secara pasti jenis kelaminya. Karena mengandung bayi kembar itulah yang membuat perut Shani terlihat lebih besar dari sewajarnya
"Oh..jadi kamu mau ada lelaki lain yang tertarik sama kamu gitu?" Tanya Zee
"Enggak gitu sayang, ih tau ah kenapa kamu malah ngajak ribut sih? Udah yuk buruan berangkat, kado pernikahan untuk mereka udah disiapkan kan?"
"Udah aku taruh mobil kok" balas Zee sembari melepaskan pelukannya dari Shani dan beralih menggandeng tangan sang istri
Shani berjalan agak kesulitan karen perutnya sudah semakin membesar membuatnya semakin menahan berat beban yang bertambah, namun Zee dengan sabar mengimbangi langkah Shani yang tidak bisa cepat itu
Kadang juga kalou Shani kelelahan Zee akan menggendongnya, tak peduli walau berat beban Shani semakin bertambah Zee tetap kuat membawa berat tubuh Shani
Sesampainya di mobil, seperti biasa mereka menghiasi perjalanan dengan obrolan obrolan ringan
**
Sesampainya di gedung tempat pelaksanaan pesta pernikahan gracio dan Anin. Shani menatap takjub pada seisi gedung yang di hias sangat mewah dan banyak sekali tamu undangan
Bahkan pesta pernikahan Anin mengalahkan mewahnya pernikahan Shani yang di gelar secara sederhana
Shani berjalan dengan terus menggandeng tangan Zee, satu tangan Zee yang lain membawa kado pernikahan yang ada di dalam paper bag berukuran besar
Mereka datang sedikit terlambat tidak menyaksikan berjalannya pernikahan dari awal. Saat mereka tiba di sana sudah nampak mempelai di depan sana yang sudah berdiri di hadapan banyak orang, Shani di buat takjub melihat Anin yang terlihat cantik Lalu mereka menghampiri mempelai
"Selamat ya atas pernikahan kalian, semoga kalian selalu bahagia dan tentram dalam menjalani rumah tangga" ujar Shani memberi selamat pada gracio dan Anin
Kedua mempelai itu tersenyum senang mengangguk mengaminkan doa yang Shani berikan
"Terima kasih ya Shan, udah Dateng dan doa pada pernikahan kita. Semoga kamu juga di lancarkan dalam melahirkan nanti ya"
"Terima kasih sudah datang Shan, ku kira tidak akan datang di acara pernikahan mantanmu ini"
"Ekhem, memangnya salah kalou istriku datang ke acara pernikahan mantannya? Lagian cuma mantan kan, kalou sudah tidak ada perasaan ya tidak masalah untuk datang" balas Zee sambil menekankan kata mantan
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife
Fanfiction⚠️⚠️ "semua ini terjadi bukan salah Zee tapi bukan juga salah shani. Mungkin yg sesungguhnya bersalah adalah keadaan di hari itu" Kalo mau follow dulu juga boleh😊 AREA 18+ Kalo gak suka skip aja