Zee mengerjakan matanya perlahan merasakan tubuhnya sangat lengket selepas bangun tidur, jam menunjukan setengah empat pagi, mereka baru menyelesaikan pukul 2 pagi ia baru tertidur satu setengah jam saja.
Istri cantiknya sedang tertidur pulas dalam pelukan Zee dengan tubuh kedua nya yang masih polos. Zee tersenyum bahagia melihat istrinya yang tengah tertidur pulas
Tangan Zee menyingkirkan rambut shani yang sedikit menutupi wajah cantik istrinya lalu mengecup kening Shani dengan lembut
"I love you sayang, makasih selama ini sudah mau menjadi istri yang baik buat aku. Kau wanita terbaik yang pernah aku miliki, kedua setelah bunda" bisik Zee pelan
Ia tau Shani tidak mendengar perkataanya karena sedang tertidur namun Zee hanya ingin mengungkapkan nya dari lubuk hati yang terdalam dia kembali memeluk tubuh polos Shani, namun saat itu juga Shani sedikit mendongak dan membalas ucapan Zee
"I love you too sayang. Kamu juga laki laki terbaik yang pernah aku miliki, kedua setelah ayah hehe"
Zee mengernyitkan melihat Shani yang kini sudah membuka mata
"Kamu udah bangun? Sejak kapan?" Tanya Zee heran
"Sejak kamu gerak tadi, aku sudah bangun sebenarnya. Takut kalo kamu tiba tiba pergi dari aku"
Zee mencubit hidung shani dengan gemas "aku Ngak akan pergi, jangan berpikir seperti itu"
"Huh kebiasaan suka cubit hidung, bisa nggak sih nggak usah cubit hidung aku yang udah mungil ini" gerutu Shani mengusap hidung yang baru di cubit oleh Zee
"Ya maaf, gitu aja marah sini aku obati. Cupp" ucap Zee kemudian mencium hidung Shani
"Mumpung kamu sudah bangun, mau lanjut ronde ke lima?"
Shani membulatkan matanya mendengar perkataan Zee, yang benar saja! Bahkan bagian bawahnya masih terasa lumayan sakit karena Zee bermain dengan brutal semalam
Mungkin karena efek tidak melakukan sunah rasul selama dua Minggu lebih jadi membuat Zee menjadi ganas semalam dan juga milik Shani yang perutnya kini mulai membuncit sehingga menjadi lebih sempit, hingga ia menjadi sedikit kesakitan saat melayani lagi, tapi ada kenikmatan di balik kesakitan nya itu, justru rasa nikmat nya lebih besar dari pada rasa sakitnya
"Kamu mau lagi? Masih punya tenaga emangnya?" Tanya Shani gugup malu malu
Bahkan Shani menari Selimut sebatas dada saat Zee mulai kembali mengukang tubuh Shani kembali
"Aku selalu ada tenaga buat menggempur kamu, tinggal kamunya aja yang harus siap untuk mengimbangi aku?" Balas Shani dengan suara berbisik menggoda di dekat telinga Shani
Zee menyingkirkan selimut yang Shani gunakan untuk menutupi tubuhnya, memandang takjub pada tubuh Shani yang kini sudah di penuhi oleh bercak merah tanda cinta yang Zee berikan selama percintaan panas mereka semalam
Shani yang di tatap seperti itu pun seketika merasa malu, walau Zee sudah melihatnya berkali kali tetapi tetap saja masih malu saat Zee memperhatikan tubuhnya secara rinci
"Ay jangan di lihatin aja gitu! Malu tau!" Ucap Shani menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan
Zee menyingkirkan tangan shani hingga wajah istrinya terbuka kemudian mengecup bibir Shani dengan singkat
"Kenapa malu? Aku sudah lihat semuanya juga, gak perlu ada yang harus di tutupin lagi kan?" Tanya Zee menikam satu alisnya menggoda
Shani benar benar mengagumi wajah suaminya sendiri, apalagi di lihat dari bawah seperti ini membuat ketampanan Zee berkali kali lipat makin bertambah. Dia jadi takut jika suaminya di ambil oleh wanita liar di luar sana, hanya dia yang bisa memilki zee
Shani mengalungkan tanganya pada pundak zee, dia sedikit menaikan kepalanya untuk mencium bibir Zee terlebih dahulu, ciuman Shani di sambut baik oleh zee
Mereka saling melumat bibir satu sama lainya dengan penuh cinta, tangan Zee tak tinggal diam meremas salah satu bagian tubuh Shani hingga Shani melenguh pelan dalam ciumanya
"Sayang, lebih cepat" Tampa sadar Shani mendesah saat Zee memainkan gunung kembar di sana, meremas, mencubit puncaknya hingga membuat Shani mendesah tidak karuan
Ciuman mereka terlepas sejenak
Shani hanya bisa mengangguk pelan karena ia sudah kenikmatan, padahal tadi ia masih mengantuk dan sedikit sakit Namun saat Zee menyentuhnya semuanya berubah. Shani menjadi haus sentuhan
"Tapi kita harus main cepat ini, sebentar lagi udah mau subuh" ucap zee
Dia mulai melancarkan aksinya pada tubuh shani, pagi ini mereka kembali melanjutkan permainan panas di atas ranjang.
Suasana kamar yang tadinya sepi kini dipenuhi oleh desahan, lenguhan, erangan serta bunyi penyatuan kedua insan yang tengah memadu kasih
Setelah mendapatkan klimaksnya masing masing, Zee makin membenamkan batang saktinya pada milik Shani semakin dalam
Zee mengusap dahi Shani yang terdapat banyak peluh setelah penyatuan dan puncak kenikmatan merek bersama
"Capek ya?"
Shani mengangguk kecil "engga terlalu sayang, kamu hebat banget ay, masih kuat setelah semalam lembut hehe"
"Iya dong jelas! Lelaki sejati"
Kemudian mereka berciuman kembali, ciuman kali ini bukanlah ciuman napsu melainkan ciuman saling mencintai, seolah mengungkapkan rasa cinta mereka lewat ciuman itu namun ciuman lembut itu terhenti kala mendengar handphone yang berbunyi azan subuh
"Udah subuh yuk kita solat dulu" ajak Zee melepaskan penyatuan mereka dengan segera
"Mandi besar dulu baru solat sayang" ucap Shani
"Hm iya itu maksud aku"
Lelaki itu memunguti pakaian yang terlempar di lantai begitu saja karena permainan panas mereka tadi malam, dia memakai boxser pendek lalu beralih membopong shani
"Eh sayang! Aku bisa jalan sendiri, kenapa harus di gendong segala sih?"Ucap Shani terkejut
"Aku gak peduli, kita mandi bareng aja biar cepet"
Shani sontak membulatkan kedua matanya, jika mandi bersama pasti akan terjadi sesuatu yang iya iya lagi di dalam. Shani hapal betul bagaimana suaminya yang sangat mesum dan tak kenal lelah dalam bercinta
Tak disangka Zee walau masih muda tapi mempunyai tenaga yang seperti kuda saat bercinta kadang Shani merasa kelelahan mengimbangi permainan Zee yang tiada habisnya
"Ay, mandinya gantian aja ih. Kalo mandi bareng nanti malah lama, ini sudah waktu subuh loh" ucap Shani mengingatkan suaminya
"Enggak kamu tenang aja, aku cuma mau mandiin kamu doang kok"
Shani memicing matanya curiga pada suaminya, jadi telujuk Shani mendorong pipi Zee dari samping
"Aku tau yah. Otak mesum kamu seperti apa! Udah ah gantian aja!" Ucap Shani
"Gak papa kalo mesumnya sama istri sendiri. Kalo sama istri orang baru kamu bisa marah"
"Berani mesum sama istri orang siap siap kehilangan pusaka ajaib kamu!" Ucap Shani dengan tatapan sengit
Zee menurunkan tubuh shani kedalam bathub yang sebelumnya sudah berisi air namun bukan air hangat membuat Shani menggigil seketika
"Sayang airnya dingin banget!"
Namun Zee malah ikut masuk kedalam bathub dan duduk di belakang Shani
"Makanya mandinya bareng gini biar jadi anget airnya"
Paginya zee mondar mandir kesana kemari menyiapkan makanan untuk istrinya yang kelaparan dengan heboh sampai membuat dapur hampir terlihat seperti kapal pecah,
Shani berniat tidak membantu sedikitpun kali ini, karena ia kesulitan untuk berdiri maupun berjalan karena ulah Zee! Maka Zee harus bertanggung jawab akan hal ini
Benar apa yang Shani duga sebelumnya, pasti jika mandi bersama akan terjadi lagi di dalam Sana yang membuat Shani tak bisa berjalan sekarang.
TBC
Vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife
Fanfiction⚠️⚠️ "semua ini terjadi bukan salah Zee tapi bukan juga salah shani. Mungkin yg sesungguhnya bersalah adalah keadaan di hari itu" Kalo mau follow dulu juga boleh😊 AREA 18+ Kalo gak suka skip aja