part 10

3.3K 175 2
                                    

Pada malam hari setelah mendapatkan kabar yang tidak mengenakan untuk dirinya membuat gracio menjadi geram. Pasalnya kekasih yang telah di jaganya bahkan kesuciannya kini akan dipersunting oleh adik kandungnya sendiri. Kecewa yang kini gracio rasakan mau marah pun sudah percuma dia hanya bisa merelakannya yang sudah sepantasnya terjadi

Suara dentuman musik dj bergema memenuhi ruangan. terlihat orang orang meliukkan tubuhnya di atas dance floor dengan bergembira ria disana.

Tapi bukan itu tujuan gracio kesana, segera gracio berjalan menuju ke bartender untuk memesan minuman. Hari ini dia benar benar sedih, stres dan patah hati setelah mengetahui Shani akan menikah dan sialnya lagi laki laki yang akan menikahinya adalah Zee adik kandungnya

Memikirkannya sungguh membuat gracio kembali sakit dia sudah terlanjur mencintai Shani tapi kenapa malah ia akan menikah dengan laki laki lain apakah ini benar benar akhir kisahnya bersama shani

"Berikan aku minuman lagi" pinta gracio kepada bartender

Bartender itu menyodorkan satu gelas berisi minuman beralkohol sambil tersenyum "selamat menikmati "

Tampa basa basi lagi gracio segera di tengguk habis minuman itu hingga habis. Rasanya ia sangat frustasi memikirkan semuanya hingga ia ingin menghilangkan beban pikiran ini dengan meminum minuman keras
Entah beberapa gelas besar yang gracio habiskan, namun ia belum kunjung puas tiba tiba saja ada seorang wanita yang merebut gelasnya lalu ia menoleh kesamping

"Ah Anin"

"Udah cukup cio! kamu sudah mabuk"

"Hmmm iya"

"Gimana kabar hubungan kamu dengan Shani?"tanya Anin

"Kita udah berakhir nin" jawab gracio tertunduk lesu

"Hah kok bisa padahal sejak SMA kalian kapal terbaik loh"

"Emng kenyataanya gitu, mau gimana lagi coba"

"Yaudah deh, sekarang aku tau maksud kamu datang kemari"

Akibat minum yang terlalu banyak membuat kepalanya pusing dan perutnya menjadi mual. Karana merasa cukup mual ia segera beranjak dari duduk, kepalanya cukup pusing sehingga jalanya sempoyongan

"Biar ku bantu cio"

"Ah iya makasih nin"

"Tolong bawa aku ke toilet, perut aku mual"

Beberapa saat kemudian gracio berhasil memuntahkan isi perutnya yang memberontak sedari tadi. Ia merasa sedikit lega setelah memuntahkan isi perutnya akibat minuman itu, baru kali ini ia meminum sebanyak ini

Saat Gracio keluar dari kamar mandi pandanganya menjadi kabur dan pusing di kepalanya belum saja hilang sehingga jalanya kembali oleng dan Anin yang sedari tadi menunggunya di depan pintu toilet langsung menangkap tubuh gracio agar tidak jatuh

"Sorry aku gak bermaksud" ucap Anin dan gracio menatapnya dengan tatapan sayu

Anin terkejut saat tiba tiba gracio meraih pinggangnya gracio menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan. Anin mencoba untuk melepaskan diri darinya namun tenaganya lebih kecil darinya dia malah memperkikis jarak di antara tubuhnya

"Lepaskan"

Gracio mengeleng cepat lalu mencium bibir Anin. Sontak membuat Anin membulatkan matanya sempurna. Gracio mencium bibirnya dengan tergesa gesa sampai Anin tidak bisa mengimbangi ciumanya

Perlahan gracio menurunkan tempo ciumanya memberi ruang untuk Anin mengimbanginya sekarang tangan Anin melingkar sempurna di leher gracio. sungguh ciuman itu membuat perasaan gracio sedikit membaik hari ini adalah hari yang cukup melelahkan baginya lelah hati, fisik dan juga pikiran










My Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang