Pagiharinya Zee bangun dengan percaya diri bahwa dirinya pasti bisa menghadapi semua ini dengan sebaik baiknya. Tepat pukul 5 pagi Zee bangun dan kemudian bersiap siap untuk melaksanakan acara pernikahan
Zee menghubungi Shani untuk menanyakan bagaimana prosesnya dan dia menjawab dengan memberikan rangakaian acara secara detail, kemudian Zee teruskan kepada ayahnya
"Ini semua sudah di atur ya pah?" Tanya Zee kepada kynal
"Iya sudah, semua sudah di atur. Tinggal kamu persiapkan diri kamu sendiri. Jangan lupa kamu memakai pakaian apa, nanti di sana sudah di persiapkan tinggal tanyakan saja kepada wo nya"
"Iya siap pah"
"Kamu jangan lesu gitu dong Zee, masa keponakan Tante yang ganteng ini. Kamu harus semangat! Masa sih pernikahan sendiri trlihat lesu seperti ini" ujar Tantenya Zee
"Iya Tan, Zee gak lesu kok hanya belum sarapan hehe"
"Yasudah lagi pula masih gelap, masih banyak yang kita lakukan, Oma tadi sudah masak di bantuin Tante kamu. Jadi sekarang sarapan sudah siap, tunggu sebentar lagi yah kita sarapan bersama sama"
"Wah ini calon mempelai prianya? Gimana kabar kamu Zee? Tidak terasa sudah besar dan mau menikah saja ni anak" ujar omnya Zee
"Iya om, waktu cepat berlalu yah, tidak terasa"
Zee berbincang bincang dengan keluarganya mengenai seluk beluk pernikahannya, dari mulai hantaran, prosesi akad dan lain sebagainya. Dia hanya mendengarkan mereka bercerita satu sama lain yang membuatnya semakin deg degan karena grrogi. Tiba tiba saja Veranda sudah siap berada di depan pintu dan Zee yang akan keluar mencari nafas segar pun terkejut
"Eh bunda sudah datang"
"Iya dong sayang, kan ini acara penting buat kamu bunda gak mau datang telat dong nak"
"Iya makasih Bun"
"Selamat bro, aku titip Shani jangan bikin dia sedih lagi!"
"Iya ka cio, maaf juga sudah membuat kalian berpisah"
"Secepat inikah kak gracio maafin aku minimal kita di bikin gelut dulu kek, dasar author gila senaknya saja patahin ekspetasi lebih ke si pembaca kaya om jot chuaksss wkwkwk" batin zee
"Gak papa kok, gak perlu di ingat lagi yang terpenting kita harus menatap kedepan menyongsong mas indah yang akan datang. oh iya kenalin Anin calon itri Kaka"
"Eh, iya aku Zee kak"
"Anin"
"Mari masuk Bun, ka cio, KA Anin gabung sama yang lain kita sarapan terlebih dahulu"
Setelah makanan siap, mereka bersama mengambil sarapan terlebih dahulu, mereka juga tidak terburu buru karena masih cukup banyak waktu dan biasanya acar penerimaan mempelai pria supaya tidak terlalu pagi dan siang akan di laksanakan pukul 8 pagi.
Selesai sarapan Zee hanya di suruh duduk di ruang tamu karena kata kynal dia harus banyak diam dan tidak melakukan hal hal yang berat. ya ditakutkan mungkin cedera atau kecapean
Zee sendiri sebenarnya ingin membatu membawakan barang barang untuk di serahkan kepada mempelai wanita. Mereka membawa bingkisan dan barang lainya seperti sembako.
Yang terpenting adalah cincin kawin dan logam mulia yang Zee bawa sekarang karena itu adalah mahar yang akan di gunakan untuk meminang Shani. Zee berharap perut Shani masih kecil, tidak terlihat bahwa dia sedang mengandung anaknya.
Setelah semuanya siap mereka sekeluarga mengunakan tiga mobil kemudian berangkat beriringan menuju tempat mempelai wanita. Di perjalanan tidak terlalu macet jadi tepat jam 7 mereka sudah sampai di halaman rumah mempelai wanita.
Melihat rumah Shani yang sudah mulai banyak di penuhi tamu undangan dan di hiasi dekorasi riasan yang menutupi dinding. Di sana hanya ada panggung dan organ tunggal
Itu memang yang sudah Zee pesan sebelumna hiburan umum. Zee dengan gagahnya berjalan mengenakan jas hitam, dia dan keluarganya di persilahkan berjalan dengan perlahan sambil menenteng barang bawaan masing masing menuju ke tempat penerimaan dengan di sambut dengan beberapa orang yg berada di depan rumah Shani
Zee di kalungkan bunga bunga kemudian bersalaman dan lain seterusnya, hingga perlahan Zee tiba di depan gerbang rumah Shani dan kemudian melihat kesekitar dengan tatapan fokus kedepan karena Zee adalah pemeran utamanya
Jadi semua orang tertuju kepada Zee, rasa grogi dan berdebar mulai bangkit kembali, dan sekarang Zee sedang menahan itu semua menjadi lebih tenang. Karena badanya mulai sedikit mengeluarkan keringat karena puluhan pasang mata sedang tertuju padanya dengan secara bersamaan
Rombonganya masuk dan duduk di ruangan semi aula cukup banyak orang yang berada di sana. Para tamu berjejer dengan rapih di kursi kursi yang sudah di sediakan. Zee sendiri berjalan di tengah diantara tamu yang sudah hadir tersebut.
Tidak semua kursi terisi, hanya bagian depan dekat panggung yang sudah terisi terlihat wajah wajah yang ia kenal dan sebagain besar tidak. Dia berjalan perlahan menuju ke tempat dimana Ijab kabul akan di gelar, kemudian duduk di kursi yang sudah di sediakan
Tak berselang lama Shani datang di tuntun oleh ibunya dan ayahnya menuju ke arahnya dengan gaun pengantin berwarna putih dan sangat elegan, kemudian duduk di kursi sebelah Zee.
Zee dengan perasaan gugup hanya tersenyum kepadanya. Tidak dapat di bohong kali ini memang Shani cantik sekali, balutan busana dan makeup nya yang membuat Zee pangling seketika
Pak penghulu menanyakan kesiapan Zee dan di jawab Zee dengan lantang "siap" tak begitu lama kemudian mengajak para tamu undangan untuk berdoa terlebih dahulu dan kemudian menjelaskan kepada Zee apa yang harus dia lakukan
Hingga pada akhirnya Zee harus menucapkanya dengan lantang
"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara alzeeon putra mahendra bin kynal Mahendra dengan saudara Shani Indira batik binti frisko Irawan natio dengan mas kawin cincin emas 15 gram dan mas batangan sebesar 100 gram, tunai" ujar penghulu
Lantang Zee menjawabnya dengan satu kali tarikan nafas
"Saya terima nikah dan kawinya Shani Indira natio binti bapak frisko Irawan natio dengan mas kawin yang tersebut, tunai" jawab Zee sambil memegang microphone
"Sah"
"Sah"
Lantas kemudian semua orang riuh mengucapkan syukur, pada akhirnya Zee juga menarik nafas dalam dalam karena sudah melewati proses yang melelahkan ini. Dia duduk di antara orang orang yang berada di sana yang sedang menjalankan suatu proses ijab qobul.
Duduk di sana rasanya sangat menegangkan sekali. Zee terlihat jelas dari wajah yang tidak bisa di bohongi seperti orang yang ketakutan
Acara berjalan dengan lancar dan khidmat. Zee melihat kesamping kirinya, Shani menangis bahagia sambil tersenyum kearahnya mungkin karena dia merasa bahwa tidak menyangka akan di nikahi oleh zee. Melihat itu Zee juga bahagia namun sesekali dia tidak memperlihatkan rasa bahagianya
Zee kemudian mengusap air mata Shani dan kemudian mencium keningnya. Ya sekarang sudah sah bahwa Zee dan Shani sebagai sepasang suami istri
Setelah selesai ajara ijab qobul dan dinyatakan bahwa Zee dan Shani adalah pasangan suami istri. Kemudian Zee dan Shani menadatangani buku nikah dan lain sebagainya lalu di persilahkan untuk duduk di pelaminan.
Di lanjutkan denga para tamu undangan yang telah datang memberi ucapan selamat dan menyalami kedua pengantin. seperti yang di minta Shani sebelumnya kini giliran teman teman Zee dan cewek cewek ABG kecintilan menyalami Zee dengan muka masam ke arah Shani di pimpin oleh Chika adik dari Shani yang menemani temanya yaitu ashel, fioni, Lala dan briel.
Dobel nih! Sepesial Pake telor sama cabe nya dua!
TBC
Vote dan komen🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife
Fanfiction⚠️⚠️ "semua ini terjadi bukan salah Zee tapi bukan juga salah shani. Mungkin yg sesungguhnya bersalah adalah keadaan di hari itu" Kalo mau follow dulu juga boleh😊 AREA 18+ Kalo gak suka skip aja