part 04

4K 224 18
                                    

Sinar mentari pagi memasuki celah celah ventilasi sebuah kamar disana terdapat pasang muda mudi yg masih bergumul di balik selimut. Shani terbangun terlebih dahulu karena merasakan mual yg begitu menyiksanya

"Huek.. huek.."Shani memuntahkan semua isi perutnya di wastafel kamarnya

Zee yg mendengarnya membuat ia terusik dengan suaranya lalu terbangun, segera menyusul shani masuk ke kamar mandi

"Ci, cici gak papa?"

"Nggak papa Zee ini sudah seperti makanan aku setiap pagi"

"Maaf ci" ucapannya sambil memijit tengkulak leher shani

Zee memapah tubuh Shani untuk merebahkan kembali di ranjangnya tanganya  menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuh shani

"Ci istirahat aja dulu yah jangan melakukan aktivitas yg berat berat dulu, aku pamit pulang nanti kalo ada apa apa jangan lupa kabarin aku"pamit Zee sembari mencium keningnya

"Iya Zee makasih hati hati di jalan"

Setelah Zee berpamitan pulang. Shani mengambil hp nya untuk mengabari Chika menyuruhnya pulang namun entah kenapa ia kepengen sekali makan rujak

"Chik pulang jam berapa?"

"Ini baru mau jalan ci"

"Yaudah nanti Cici nitip belin rujak yah?"

"Siap ci"

Chika langsung mematikan sambungan telpon itu segera untuk mencari penjual rujak. Saat ia menemukan penjual rujak ia di kejutkan dengan sosok laki laki yg ia kenal  juga sedang mengantri pesannya

"Zee kamu beli rujak juga"

"Iya ga tau kenapa tiba tiba lagi pengen banget, kamu mau beli juga"

"Enggak, titipan ci Shani"

Zee hanya ber ooohhh ria ia berpikir mungkin ini permintaan si calon bayinya

Di dalam kamar Shani bangkit dari ranjang untuk membukakan pintu kamar, ia senang karena yg datang adalah Chika sambil membawa sebungkus rujak di tanganya

"Ini pesenanya ci" Chika memberi rujak itu kepada kakaknya

"Muka Cici pucat banget gak papa kan ci?Tau gak ci tadi waktu aku beli rujak ketemu Zee, dia juga lagi pengen banget makan rujak katanya"

"Masa sih"

"Iya ci, kok bisa Saman gini sama Cici"heran chika

"Mungkin hanya kebetulan"

Shani menghabiskan rujak dengan lahapnya.namun tinggal suapan terakhir ia merasa mual kembali

"Huek... Huek..."

"Cici kenapa sih, di lihat lihat belakangan ini sering mual mual"

"Udah Cici ga papa kok mungkin cuma masuk angin, kamu sana keluar hus"

"Dih ngusir"

Chika berinisiatif untuk memasak untuk makan malam karena Shani yg biasanya memasak sedang tidak enak badan dari siang ia belum turun juga dari kamarnya, setelah menata masakanya di meja makan ia bergegas memangil Shani di kamarnya

My Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang