Tengah malam berikutnya di saat Zee dan Shani baru saja terlelap setelah kelelahan mengurus kedua buah hatinya tiba tiba terdengar suara tangisan kencang dari box bayi yang terdapat Rara dan raka di sana
Shani segera bangun mendengar tangisan kencang dari salah satu bayinya tersebut dan langsung menghampiri, Shani mengetahui jika yang menangis saat ini adalah Rara
Wanita itu segera mengangkat tubuh Rara yang menangis, namun kemudian bayi Raka pun ikut menangis membuat Shani panik
Zee yang mendengar tangisan dari kedua anaknya pun langsung terbangun dan langsung menghampiri sang istri yang tengah kewalahan tersebut karena kedua bayi mereka sama sama menangis kencang
"Ya ampun ada apa ini kok jadi nangis semua?" Tanya Zee ikut panik saat melihat Shani menangis juga
Zee segera Mambawa baby Raka kedalam gendongan untuk menenangkan Raka yang menangis. sedangkan shani menangis saat merasakan tubuh Rara yang begitu panas
"Sayang tubuh Rara panas banget gimana ini?" Tanya Shani khawatir, Zee langsung mendekat untuk menyentuh Rara yang memang sangat panas
"Kita kerumah sakit sekarang"
Dengan tergesa gesa Shani tak peduli hanya mengunakan daster rumahan yang cukup panjang, dia segera keluar menyusul Zee yang tengah mempersiapkan mobil terlebih dahulu dengan Raka yang ada dalam gendongan Zee sedangkan shani membawa Rara yang sudah kejang kejang tak lupa membawa selimut untuk menutupi kedua tubuh bayinya agar tidak kedinginan dalam perjalanan menuju rumah sakit
"Ay aku takut Rara kenapa Napa hiks.." ujar Shani selama perjalanan dia merasa sangat takut dan khawatir jika Rara sampai kenapa Napa
Zee kesulitan menyetir karena membawa Raka dalam gendongannya hanya dengan satu tangan
"Kamu jangan panik, jangan nangis tenangkan diri kamu dulu ay, berdoa supaya Rara nggak kenapa Napa dia pasti akan baik baik aja kok"
Tak bisa di pungkiri zee sebenarnya juga khawatir dan panik saat ini, namun ia mencoba untuk tetap tenang agar keluarganya tetap aman.
***
Zee dan Shani menunggu dengan harap harap cemas saat melihat Rara tengah di periksa oleh dokter saat ini. setelah selesai memeriksa dokter itu menghampiri shani dan Zee dan menyuruh mereka untuk duduk sedangkan rata tengah di tangani susster yang lain
"Dok, anak saya baik baik saja kan? Apa yang terjadi dok?"
Dokter menghela napas panjang sebelum menjawab "anak kalian berdua mengalami demam tinggi saat ini dan harus di rawat dirumah sakit beberapa hari"
"Tapi apakah berbahaya dok demam tinggi tersebut?" Tanya Zee yang saat ini membawa Raka dalam gendonganya
"Tidak terlalu berbahaya, namun bisa juga menjadi parah bila di biarkan begitu saja. Takut nanti akan menyerang otak maupun mental anak tersebut saat pertumbuhan nanti, jadi harus di rawat dengan baik sampai sembuh" jelas dokter
Shani tak dapat membendung tangisannya lagi, dia benar benar tak tega melihat anaknya sakit. Jika bisa di tukar lebih baik dirinya saja yang sakit dari pada melihat anaknya yang sakit seperti itu
"Baik dok, tolong berikan pelayanan yang terbaik untuk anak kami dok, saya mohon jangan biarkan anak saya kenapa Napa dok" pinta shani memohon
"Tentu saja kami akan memberikan pelayanan serat perawatan yang terbaik untuk anak kalian berdua"
"Tapi ada satu hal yang perlu saya sampaikan, jangan membawa bayi yang sehat Terlalu lama berada di rumah sakit. Anak kecil terutama bayi sangat rawan terhadap penyakit, jadi lebih baik membawa satu anakan kalian untuk pulang. Salah satu kalian menjaga di sini, kasihan anak kalian yang masih dalam keadaan sehat itu nanti bisa tertular penyakit" jelas dokter menatap bayi Raka yang berada di gendongan zee
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife
Fanfiction⚠️⚠️ "semua ini terjadi bukan salah Zee tapi bukan juga salah shani. Mungkin yg sesungguhnya bersalah adalah keadaan di hari itu" Kalo mau follow dulu juga boleh😊 AREA 18+ Kalo gak suka skip aja