Zee mengantarkan kedua mertuanya dan istrinya yang akan berbelanja kebutuhan dapur dan lainya, setelah mobil mertuanya pergi Zee langsung saja masuk ke dalam rumah dan segera menuju dapur untuk sarapan
Karena pagi ini dia terbangun agak telat jadi ketinggalan sarapan bersama"Kamu belum sarapan Zee? Emang tadi istri kamu enggak ngebangunin kamu?"tanya Chika dengan nada ngeledek
"Enggak kok, aku kesiangan bangun, semalam habis nonton bola soalnya. Tapi istriku ngebangunin aku kok cuma aku aja yang sudah di bangunin"
"Yasudah sarapan dulu, biar kuat ngejalanin harinya"
"Iya, aku makan dulu"
"Kalo di pikir pikir hidup terkadang gak Adil ya Zee? Yang suka adiknya yang nikahin malah kakanya?"
"Maksud kamu apa Chik, aku gak ngerti?" tanya bodoh Zee
"Ya kaya kita ini, aku suka sama kamu eh malah nikahnya sama Cici aku"
"Ya begitulah hidup memang susah untuk di tebak. apa yang kita mau belum tentu juga kita dapatkan"
Chika melihat sekeliling rumah seperti sedang memastikan situasi rumah. Dia melihat ke kiri dan ke kanan untuk memastikan tidak ada orang di sekitar yang mendengar percakapan mereka.
"Zee, kamu memang hobi banget menggenjot istrimu itu? Se Nafsu itu kamu kepadanya?" Tanya Chika berbisik pelan
Zee tidak menjawabnya hanya fokus makan dan wajahnya mulai memerah karena malu
"Gak Usah Malu jawab aja"
"Iya Chik, apalagi ci Shani sekarang sudah menjadi isti aku, saya rasa semua orang juga akan sama denganku jika menjadi suaminya ci Shani"
"Hm ngomong ngomong bruntung banget ya ci shani, dapatin punya kamu yang gede. Pasti ci Shani tidak bisa menolak nya ya, mau aja di ajak main sama kamu. semalam kuat berapa ronde?"
Dengan tangan yang merapihkan meja makan Chika berbicara seperti itu kepada Zee. Dan seketika itu Chika duduk di sampingnya Zee dan berbisik pelan
"Esemenjak memergoki kalian bercinta aku jadi kepengen merasakan enaknya bercinta itu seperti apa sih? tapi sayang itu hanya sebuah khayalan saja bagiku. kecuali kamu mau menolong aku, mungkin aku akan bersuka rela melepas keperawanan buat kamu"
"Kamu tau sendiri kan, aku juga putus dengan mantan aku yang sebelumnya gara gara aku gak mau ngasih itu kepadanya"
"Ngomong apa sih kamu chik, inget aku ini Kaka ipar kamu, suami dari Kaka kamu loh"
Setelah kelar sarapan tiba tiba saja kepala Zee menjadi sedikit pusing dan rasa kantuk yang sudah dia tidak bisa tahan lagi. Di mulai memejamkan matanya di sofa ruang tengah.
Malam tadi setelah Chika memergoki Zee dan Shani yang sedang bercumbu mesra membuat dia tidak bisa tertidur chika terus membayangkan jika dirinya yang berada di posisi Shani. Jujur itu bukan tujuan awal Chika untuk memergoki mereka tapi ingin mengambil casan yang sempat Shani pinjam.
saat semua penghuni rumah melaksanakan sarapan pagi dan Chika belum juga melihat Zee bergabung. dia sedikit tersenyum lega karena obrolan di meja makan mengetahui jika semua keluarganya akan pergi berbelanja, sebenarnya Chika juga di ajak tetapi demi menuntaskan hasrat terpendam di dalam dirinya dan melaksanakan ide gilanya yang telah di rencanakan semalam Chika menolak untuk ikut
Entahlah setan apa yang merasukinya! Dia menjadi nekat dan mulai melakukan hal yang tidak pernah dia sangka
Chika mulai meraba perut Zee dengan pelan pelan sampai tiba jarinya tiba pada bagian selangkangan Zee. Kemudian Chika mulai melorotkan celana kolor yang Zee pake, tanganya bergetar ketika mencoba untuk menggenggam mainan tersebut, tapi lama kelamaan mainan tersebut mulai mengeras dan membesar secara ajaib
Setelah melihat bahwa Zee masih tertidur dan nafsunya yang sudah memuncak, Chika menelan ludahnya ketika melihat mainan itu berdiri dengan kokohnya, dia memandanginya sambil sesekali melihat wajah zee
Chika takut bila Zee bangun tiba tiba dan melihat apa yang sedang dilakukannyaSetelah yakin Zee tidak bangun Chika mulai menggengam mainan baru milik Zee yang hangat dan keras itu dengan tangan kananya
Chika pun mendekatkan wajahnya pada mainan barunya untuk mengamatinya dengan jelas, ini pertama kalinya dia melihat kemaluan milik laki laki apalagi memegangnya. nafasnya mulai tidak beraturan di hadapan benda itu.
Chika mulai mencium ujung tombak tersebut dengan teknik yang baru semalam dia lihat di film edukasi dan merancang ide gila ini sama persis dengan film yang di tonton.
Lalu Chika memejamkan matanya sejenak dan membuka mulutnya lebar lebar, Chika memasukan ujung tombak itu kedalam mulutnya dan mulai menghisap dengan pelan pelan, matanya memandangi wajah Zee yang masih tertidur
Sensasi yang dapat Chika rasakan benar benar luar biasa sekali, ketegangan karena takut ketahuan dan sensasi mengulum kemaluan laki laki
Chika mulai menurunkan celananya beserta celana dalamnya dan mulai mengusap usap kemaluannya yang sudah basah itu menggunakan jarinya secara perlahan
Dia ber masturbasi sambil mengulum tombak milik Zee dengan pelan, namun gerakan di tanganya menjadi cepat tak lama kemudian pun mencapai klimaksnya
Setelah perasaanya sedikit tenang Chika memandang Zee yang masih tertidur, Dia menjadi sedikit bersalah karena telah melakukan hal itu, tapi sensasi yang dapat dia rasakan menjadi lebih nekat.
Chika juga mulai berpikir mungkin tidak apa apa bila dia hanya mencoba memuaskan rasa penasaran sedikit saja, salah siapa gak mau menolongnya. lagi pula kesempatan seperti ini tidak mungkin datang dua kali
Napas Chika semakin tidak karuan dan dia melirik ke kiri dan kanan dengan hati hati lalu naik ke atas sofa panjang dengan perlahan menduduki tubuh Zee
Lalu dia memandangi wajah Zee yang masih tenang dan tertidur pulas"Maaf Zee aku gak kuat lagi"
Chika berjongkok di atas selangkangan Zee dan tanganya mulai menggengam tombak milik Zee. Lalu mengesek gesekan kepala tombak itu kepada permukaan kemaluan Chika yang sudah basah kuyup. Chika menurunkan pantatnya dengan cepat
"Aw....aduh..... Sa....kit" Chika memejamkan matanya dia mengerang kesakitan sambil memeluk tubuh Zee
Chika tidak tau jika memasukannya secara langsung terasa sesakit ini! Dia merasa ada sesuatu yang robek di dalam kemaluannya, dan dia tidak menyangka jika tombak milik Zee terasa besar dan memenuhi seluruh lubang kemaluannya
Rasa sakit itu membuat Chika memejamkan matanya
Setelah membiarkan beberapa menit kemudian Chika mulai menggerakkan pinggulnya dengan naik turun ketika mulai merasa bahwa rasa sakit itu sudah berganti dengan kenikmatan yang tiada tara
"Shhh....ah jadi gini rasanya ..ah"
Chika menarik turunkan dengan perlahan sambil berbisik di telinga Zee yang masih tertidur
"Ahh.... Enak..... Zee.. penuh banget di dalam"
20 menit kemudian Chika merasakan tombak itu terasa berdenyut dia mulai mempercepat memompanya, disusul oleh semprotan cairan hangat dan kental bercampur dara segar mengalir dari celah kemaluannya
Chika menatap wajah Zee yang terlihat bernafas lebih cepat, karena mengalami organisme di dalam tidurnya. Setah puas mendapatkannya chika turun dan melepas tombak milik Zee dari kemaluannya
Saat tombak itu terlepas dari kemaluannya Chika meraih tisu untuk mengelap larva putih yang tercampur darah itu di kemaluannya, dia tidak ingin menodai sofa tempat kumpul keluarga itu.
Lalu Chika mulai mengulum kembali tombak itu yang masih terlihat tangguh itu sampai bersih. Dia juga menaikan kembali celana dalam dan kolornya dengan rapih. Lalu chika berjalan ngangkang menuju ke kamarnya
"Duh.. kaya masih ada yang mengganjal"
TBC
Vote dan komen🙏
Maaf Kalo ada yang ngerasa gak berkenan dengan cerita ini, kalo ada plis chat atau komen aja nanti saya unpublish cerita ini!🙏
TTD
Author baik!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife
Fanfiction⚠️⚠️ "semua ini terjadi bukan salah Zee tapi bukan juga salah shani. Mungkin yg sesungguhnya bersalah adalah keadaan di hari itu" Kalo mau follow dulu juga boleh😊 AREA 18+ Kalo gak suka skip aja