1 bulan berlalu dengan cepat kini sepasang suami istri itu tengah di sibuk kan dengan urusan pendidikannya. dimana Shani sedang menunggu sidang skripsi sedangkan Zee dengan kegiatan ujian sekolah yang akan di hadapinya
Selepas pulang sekolah Zee tidak langsung pulang, ia akan nongkrong di sebuah cafe yang tidak begitu jauh dari sekolah. Ia mengendarai motor besarnya dengan kecepatan sedang menuju ke cafe yang cukup terkenal di Jakarta tentunya tidak sendirian ia di temani oleh teman temanya, setelah menempuh perjalanan yang memakan waktu setengah jam akhirnya tiba di tempat tujuan
***
Marsha beranjak dari duduknya berjalan menuju toilet yang berada di cafetaria ini, tidak lama kemudian Marsha keluar dari toilet terkejut saat mendapati ada laki laki di hadapanya
"Hai"
"Ngapain kamu di sini"
"Nungguin kamu"jawab laki laki itu dengan wajah tanpa dosa
"Apasih mau kamu berhenti mengangguku Lukas, bukankah kamu sudah punya pacar"
"Tapi aku tidak mencintainya, aku masih mencintai wanita imut di hadapanku ini"
"Cihh dasar gila! Hilangkan obsesimu itu Lukas! Ingat sampai kapanpun aku tidak akan pernah mencintaimu, justru aku semakin membencimu"
"Sebenarnya apa kurangnya diriku Marsha? Mengapa kamu masih menolak ku seperti dulu padahal aku kaya ganteng lagi"
Marsha menggelengkan kepala tak percaya, dia tidak tahu apa yang ada dalam pikiran Lukas sampai sebegitunya kepada marsha. Apa yang Lukas rasakan pada Marsha ini hanya obsesi, namun lelaki itu masih juga tidak menyadarinya
"Cukup Lukas! Hentikan obsesi mu kepadaku! Mau tidak bisa melihat raut wajah bahagia kekasihmu itu, dia sangat mencintaimu!"
"Tapi aku tidak mencintainya Marsha! Aku hanya mencintaimu, selama ini aku berjuang mati Matian hanya untuk mendapat pengakuan darimu, ingin kamu menerima cintaku. Dan gadis itu, aku bisa memutuskanya jika ini yang kamu mau! Dia hanya gadis kecil yang terobsesi padaku" ucap Lukas dengan menggebu gebu
"Benar benar gila. lalu apa bedanya denganmu?! Bukanya kau juga sama terobsesi dengan ku hah? Sadar kak Lukas, dari dulu aku tidak pernah menyukaimu" sentak Marsha kasar
Lukas tidak terima dengan penolakan Marsha kali ini, dia mencekal tangan Marsha dengan kasar hingga membuatnya kesakitan
"Aww Lukas lepaskan, sakit! Tolong!! Brontak Marsha namun ia masih belum bisa melepaskan cekalan tangan Lukas dari tanganya
Lukas tersenyum iblis menatap Marsha "tidak akan aku lepaskan sebelum kau menerima cintaku"
"Dasar gila lepaskan! Brengsek!!, Cuih"
Marsha sampai meludahi wajah Lukas karena geram dengan tingkah menjijikan lelaki itu
Lukas masih menunjukan senyum iblisnya pada Marsha "oh berani sekali kau meludahiku! Rupanya mulutmu harus di kasih pelajaran"geram Lukas, ia hendak mencium Marsha namun Marsha memberontak dan terus berteriak. Berharap ada seseorang yang datang menolongnya
"AA tolong tolong!! Lepaskan brengsek!!"
Bugh
Tepat saat Lukas mendekatkan wajahnya di depan wajah Marsha, tiba tiba seseorang memukul rahang Lukas dengan keras hingga lelaki gila itu tersungkur.
Marsha bernafas lega, namun kemudian nafasnya tercekat saat melihat siapa yang baru saja memukul Lukas
"Zee"
"Siapa Lo? Ngapain ikut campur urusan gua bangsat!!" Sentak Lukas yang sudah berdiri mendekati Zee dengan wajah penuh amarah
"Saya hanya tidak suka lelaki yang kasar terhadap wanita!" Balas Zee dengan tegas
"Ini bukan urusan Lo! jangan ikut campur!" Lukas hendak melayangkan pukulan ke wajah Zee, namun Zee lebih dulu menahannya
"Lebih baik kamu sekarang pergi, atau saya laporkan ini ke pihak yang berwajib. Asal kamu tau ayahku adalah seorang jaksa dan ibuku pengacar?" Ucap Zee
Mendengar hal itu membuat Lukas kaget. Ternyata laki laki di hadapanya ini bukan sembarang orang. Lukas segera menarik tanganya dari Zee, dia tidak ingin main main sama hukum
"Sekalipun kamu berhenti, saya akan tetap melaporkanmu, atas tindakan kekerasan. Ucapan saya tidak main main" tegas Zee
"Jaj jangan. Baiklah maafkan aku, jangan laporkan ini kejalur hukum kumohon, aku tidak mau masuk penjara" ucap Lukas memohon kepada Zee
Lukas segera melenggang pergi dari hadapan Zee, sepeninggal Lukas, Zee mendekati Marsha yang masih syok dengan pandangan datar
"Marsha? kamu Marsha kan? Kamu tidak apa apa?" Tanya Zee melihat ke adaan Marsha
Marsha masih terdiam membeku, hatinya berkecamuk hebat saat melihat Zee kembali. Rasanya begitu memalukan mengingat kejadian memilukan di bar waktu itu. Kini orang itu ada di hadapan Marsha dan baru saja menyelamtkanya
Saat ini, Marsha dan Zee duduk berhadapan di salah satu meja yang berbeda dengan teman teman Zee sebelumnya. Marsha masih syok atas kejadian tadi, Lukas hampir saja melecehkannya, untung saja Zee datang dan menyelamatkannya
"Nih minum dulu biar tenang"
Zee menyodorkan segelas minuman untuk Marsha. Marsha menerima minuman itu dan meminumnya hingga setengah gelas agar membuat dirinya lebih tenang
"Makasih ya Zee, untung saja ada kamu. Kenapa kamu bisa ada di sini?"
"Iya kebetulan aku habis nongkrong dengan teman temanku, mereka sudah pulang duluan. Waktu aku mau ke toilet tiba tiba terdengar suara minta tolong makanya aku langsung kesana ternyata itu kamu"jelas Zee
Marsha terdiam kembali, bingung harus mulai obrolan apa lagi. Semenjak kejadian waktu itu sangat antusias pada Zee kini diliputi rasa canggung
"Kamu sendiri! Kesini sendirian?"tanya Zee memecah keheningan di antara mereka
"Aku mau janjian sama teman eh giliran aku tiba di sini. Tiba tiba mereka membatalkannya mendadak dan gak tau kenapa Lukas bakalan kaya gitu"
"Dia siapa? Mantan kamu atau pacar kamu?" Tanya Zee
"Bukan siapa siapa, dia dulu salah satu cowok yang pernah nembak aku, tapi aku tolak. Dan dia gak terima sama penolakan aku dari dulu sampai sekarang, makanya dia berbuat kasar sama aku"
Wanita itu kemudian melirik arloji di pergelangan tangannya, dan ternyata sudah jam 1 siang
"Aku rasa cukup waktu ngobrol kita hari ini, sekali lagi terimakasih ya Zee" dia beranjak dari duduknya. Tapi sebelum pergi Marsha ingin memastikan sesuatu terlebih dahulu
"Sepertinya aku harus pulang, bisa mengantarku sampai depan"
"Oh tentu, aku juga mau pulang" Zee ikut beranjak dari duduknya
Mereka berjalan keluar dari cafe, sebelum Marsha masuk ke dalam mobil, dia tiba tiba memeluk Zee membuat laki laki itu terkejut
"Marsha, kenapa..."
"Aku mohon, biarkan aku memelukmu"ucapan Marsha mengentikan perkataan Zee
Wanita itu sedikit berjinjit untuk memeluk Zee semakin erat, menaruh dagunya di pundak zee. Menghirup dalam dalam aroma tubuh Zee yang menjadi candu ketika semasa itu.
"Balas pelukan ku Zee, aku mohon.."
Dengan berat hati. Zee membalas pelukan Marsha mengusap rambut gadis itu dengan lembut untuk kedua kalinya. Seolah menyalurkan kehangatan dan memberikan kekuatan bagi Marsha lewat pelukan itu.
Tampa mereka sadari,keberulan ada seseorang dari dalam mobil yang menyaksikan mereka berpelukan di tempat umum. wanita itu tiba tiba dadanya menjadi sesak dan di bawah kantung mata sudah membentuk danau yang akan segera tumpah
TBC
Vote dan komen🙏
Ngeluarin draf biar gak busuk di simpan Mulu wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife
Fanfiction⚠️⚠️ "semua ini terjadi bukan salah Zee tapi bukan juga salah shani. Mungkin yg sesungguhnya bersalah adalah keadaan di hari itu" Kalo mau follow dulu juga boleh😊 AREA 18+ Kalo gak suka skip aja