Aku hanya melihatnya sejak awal. Mata hijau yang teduh, rambut merah muda yang lembut dan penampilan yang selalu terlihat kasual. Pembawaannya terlihat lebih dewasa dibandingkan orang-orang seumurannya. Raut wajahnya selalu serius, tak terusik dan nyaris dingin. Satu-satunya waktu ketika ia terlihat tersenyum lebar adalah saat ia bersama dengan gadis berambut hitam yang selalu bersamanya.
Pertama kali aku melihatnya juga adalah hari pertamaku menginjakkan kaki di universitas secara resmi setelah melewatkan kegiatan orientasi. Aku yang berasal dari luar kota dan hanya memiliki satu dua orang yang aku kenal di tempat itu memutuskan untuk menghabiskan waktu istirahat di bangku-bangku panjang di lapangan atletik.
Di sanalah aku pertama kali melihatnya. Gadis itu duduk satu bangku di bawahku, sedang membuat sketsa bentuk bangunan di buku gambar kecilnya dengan menggunakan pensil yang panjangnya tinggal setengah. Gadis yang bahkan tak memerhatikan orang-orang yang berlari di lapangan itu terlihat begitu fokus dengan apa yang ia lakukan hingga aku sedikit terlalu terkejut ketika ia menoleh ke belakang. Seolah aku tertangkap basah telah mencuri pandang untuk waktu yang cukup lama.
Tapi ia tak melihatku. Sebenarnya kurasa ia melihatku dengan cara seperti yang biasa kulakukan ketika berada di tempat umum. Aku hanya melihat bukan memerhatikan. Jadi ingatan tentang orang yang kulihat sambil lalu sama sekali tak membekas. Begitulah aku di matanya.
Aku mendatangi lapangan yang sama sehari setelahnya dan ia ada di sana. Aku mendatangi lapangan itu selama berminggu-minggu, duduk di tempat yang sama ketika ia berada di sana, dan hanya akan lewat dan mencari keberadaannya ketika ia tak ada di sana.
Aku tahu aku sudah melakukan hal yang aneh. Tapi penampilannya, pembawaannya, gambaran tentang dirinya yang duduk sendiri dan baru akan pergi setelah seorang temannya datang terlihat sangat konsisten tapi kesepian. Seolah ia menjalani hidup dengan melakukan hal yang sama tanpa pernah berubah.
Dua bulan setelah aku memerhatikannya dalam diam, aku mulai mendekatkan jarak kami. Aku duduk di bangku panjang yang sejajar dengannya. Memilih tempat yang sama selama satu bulan, berharap setidaknya mendapatkan sedikit lirikan atau perhatian yang tak pernah ia berikan pada keadaan sekitarnya.
Nihil. Aku hanya bisa menarik napas, memberikan senyuman pahit yang bahkan tak ia lihat.
Sampai suatu hari ia tak pernah mengunjungi lapangan itu lagi.
Aku mengutuk sikap pengecutku dan cara bersosialisasiku yang buruk. Hal yang sebenarnya tak pernah menggangguku sebelumnya. Aku seharusnya mendorong diriku untuk setidaknya menyapa, melakukan sesuatu yang lebih aktif untuk menarik perhatiannya. Bukannya membuang-buang waktu dengan mencoba menarik perhatiannya dengan hanya keberadaan semata.
Sakura, aku hanya tahu nama panggilannya. Itu juga karena teman yang selalu menjemputnya memanggilnya dengan nama itu. Aku tak tahu nama belakangnya, tak tahu ia berada di jurusan apa. Jika aku bertanya pada orang-orang di kampus ini, aku khawatir ia akan mendengarnya dan menjadi takut padaku.
Ya, aku memang bodoh. Sulit mengakui hal itu. Cinta pertamaku hampir kandas bahkan sebelum dimulai karena kebodohanku sendiri.
Lalu aku bertemu dengan Hyuga Hinata. Gadis berambut hitam yang kelihatannya cukup populer di jurusan Desain Grafis. Orang yang sama yang selalu menjemput Sakura di lapangan atletik.
Aku menemukan jalan pintas untuk melihat Sakura lagi, namun belum menemukan cara yang tepat untuk menggunakan jalan itu dengan benar. Mendekati Hyuga dan bertanya akan menarik terlalu banyak perhatian. Lagipula gadis-gadis lain selain Sakura membuatku sedikit takut. Cara mereka melihatku, tersenyum dan mendekatkan diri membuatku bergidik. Entah kenapa aku merasa para gadis sedikit terlalu agresif akhir-akhir ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Side Undercover
FanfictionStory List o Never Just be Friend o Stalker o Brother's Friend o I'm not Your Fans o A Little Braver o I say I Love You o Putus o Rain and Kisses o The Night Warrior o The Covenant of Marriage o Pain and Perfect Mate o Hanya Sakura o Dating Days For...