Sasuke menatap hantu pembantu sewaannya tanpa sekali pun menoleh ke tempat lain. Itu adalah sejenis hantu yang dipenuhi oleh kebencian dan rasa dengki. Hantu ini juga tidak bersedia berbicara dengannya dan lebih memilih untuk berdiri di sudut ruangan seperti menunggu ia pergi.
Apa yang Sasuke lakukan sebelumnya untuk melepaskan Sakura dari pengaruh hantu itu tak membuat hantu itu menghilang untuk selamanya. Efek yang dihasilkan dari keberadaan dan sentuhannya hanya berguna selama ia berada di dekat Sakura. Kecuali ia menemukan cara untuk mengusir hantu itu sepenuhnya, Sakura akan tetap berada dalam bahaya.
Sasuke menghela napas lelah. Ia sudah memerintahkan hantu di basement dan hantu di lift agar tak dekat-dekat Sakura saat ia tak berada di sini. Hantu lift menyetujuinya tanpa banyak bertanya, sedangkan hantu basement menyetujuinya setelah banyak bertanya. Tapi keduanya memang bukan sejenis hantu yang akan menempel pada orang-orang dan menyimpan kebencian seperti hantu pembantu sewaan ini. Jadi ini sama sekali tak bisa disamakan.
"Kau masih tak mau berbicara?" Dari ekspresinya di balik wajahnya yang mengerikan itu, sebenarnya banyak yang ingin disampaikan oleh hantu ini. Tapi kelihatannya hantu pembenci memang ditakdirkan untuk tak bisa diajak berkomunikasi dan hanya memiliki satu tujuan.
Ino dan Hinata masuk ke kamar setelah sebelumnya terlihat sangat mengantuk dan memutuskan untuk tidur di kamar lain. Tapi setelah satu jam, mereka berdua datang lagi sambil membawa tempat tidur tambahan yang langsung mereka bentang di lantai di sebelah tempat tidur Sakura.
"Kami tak merasa bisa tidur nyenyak meninggalkan Sakura dengan kondisi seperti ini." Hinata menjelaskan setelah menutup mulutnya yang terbuka dengan punggung tangan. Ini sudah pukul tiga pagi. Tentu saja membuka mata pada waktu ini akan sangat menyiksa. Apalagi besok bukan libur akhir pekan. Sasuke sendiri tak terpengaruh dengan jadwal biasa seperti kebanyakkan orang karena ia bekerja sendiri dengan jadwal yang bisa ia atur sendiri.
Ino naik ke tempat tidur, menempelkan telapak tangannya di pipi Sakura. Raut wajahnya terlihat sangat khawatir.
"Apa kau yakin ia sudah baik-baik saja? Ia tidur terlalu pulas padahal sedang dikelilingi tiga orang di ruangan ini," kata Ino, mencubit pelan pipi Sakura yang mulai terlihat bersemu normal seperti biasa.
Sasuke tak bisa memberikan jawaban pasti atas pertanyaan itu. Ia sendiri merasa sedikit takut dan tak sanggup bergerak selain duduk di ujung tempat tidur. Tubuh Sakura sudah terasa lebih hangat, pipinya bersemu, dan napasnya sudah terdengar teratur. Tapi tak ada tanda-tanda yang menunjukkan Sakura akan terbangun hari ini.
"Kurasa ia tidur untuk memulihkan energinya." Ino berkomentar dengan nada menenangkan. "Jangan memasang ekspresi seperti dunia akan berakhir besok."
"Tapi duniaku akan berakhir kalau Sakura tak ada," aku Sasuke sambil berbaring menyamping kembali di sebelah Sakura, menatap wajah cantik itu dengan rasa khawatir yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Hidupnya biasa saja sebelum bertemu Sakura. Ia juga tak pernah membayangkan akan menggantungkan semangat hidupnya selain pada dirinya sendiri.
Tapi setelah bertemu dengan Sakura, ia terjebak dengan yang namanya jatuh cinta. Ia tak sebodoh itu untuk tak menyadarinya. Tapi ia sebodoh itu untuk menyerahkan semuanya pada satu-satunya orang yang ia cinta.
Sasuke menatap hantu pembenci yang masih berdiri di tempat yang sama. Dan ia mendapati untuk yang pertama kalinya kalau ia merasa sangat marah. Ia tahu kemarahan adalah sesuatu yang normal yang bisa dirasakan manusia sama seperti cinta. Tapi merasakan hal ini sendiri membuatnya sangat tidak nyaman. Kemarahan itu membuatnya ingin melakukan sesuatu yang buruk yang tak sekali pun pernah terbersit di dalam kepalanya.
"Kau tahu," kata Sasuke dengan nada merenung. "Mungkin aku bisa mendekati hantu pembenci itu dan melakukan sesuatu."
"Sesuatu?" Hinata terdengar penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Side Undercover
FanfictionStory List o Never Just be Friend o Stalker o Brother's Friend o I'm not Your Fans o A Little Braver o I say I Love You o Putus o Rain and Kisses o The Night Warrior o The Covenant of Marriage o Pain and Perfect Mate o Hanya Sakura o Dating Days For...