Sakura sedang bergelung di bawah selimut di atas tempat tidurnya ketika seseorang mengetuk pintu kamarnya. Ia tak serta merta bangun dan lebih memilih untuk menyingkirkan selimutnya lalu berbaring terlentang. Ketukan di pintu dilakukan secara terus-menerus dengan nada yang semakin lama semakin tak sabar. Sakura lalu duduk, masih di atas tempat tidurnya, sambil menatap daun pintu yang tertutup rapat.
"Sakura, buka pintu ini sekarang juga!"
Nada memerintah yang sejak dulu selalu dingin dan menakutkan baginya kini terasa seperti angin lalu. Ia tak merasa takut sedikit pun apalagi berniat untuk segera mematuhinya. Sakura menggelengkan kepalanya sementara matanya menatap kosong ke depan. Tak sekali pun dalam ingatannya ibunya pernah meninggikan suara padanya. Alasannya tentu saja karena tak sekali pun Sakura pernah membantah atau menolak keinginan ibunya.
Ia selalu menjadi putri yang sempurna sampai beberapa waktu yang lalu. Sempurna dan membosankan, pikir Sakura sedih sembari turun dari tempat tidur.
Ia sudah tertidur sejak tengah hari. Itu artinya ia sudah tertidur nyaris selama delapan jam melihat jam dindingnya sudah hampir menunjukkan pukul delapan malam. Ia tak menyangka akan dibiarkan tidur dalam waktu yang lama. Atau mungkin seseorang sudah membangunkannya berkali-kali ketika ia tertidur pulas. Yang mana pun itu sama sekali tak penting lagi.
Sakura turun dari tempat tidurnya sambil menggumamkan senandung yang pasti hanya didengar oleh dirinya sendiri. Ia merasa tak harus terburu-buru membuka pintu. Ibunya bisa menunggu. Apapun yang ingin dikatakan oleh ibunya yang mulai kehilangan kesabaran di luar sana bisa menunggu.
Sakura berjalan ke kamar mandi, mencuci muka, memakai pakaiannya sambil menghadap pantulan dirinya di cermin. Mendapati raut wajah tak menyenangkan dan tatapan dingin di sana. Wajahnya terlihat pucat. Namun bibirnya menyunggingkan satu senyuman miring seperti mesin otomatis.
Ia terlihat seperti pecandu narkoba disaat ia tidak. Apa ia harus mencobanya? Sakura menggeleng cepat. Ia rasa sudah cukup untuk bermain-main. Pekerjaan menantinya di Munchen. Ia tak ingin mengambil resiko kehilangan kesempatan bagus hanya karena ingin membuat semua orang kesal. Ada waktu satu tahun sebelum tes universitas. Sebelum itu ia harus sudah mengumpulkan banyak uang dan memulai hidupnya dari awal lagi.
Bayangan tentang Sasuke yang meminta maaf dengan mata yang memerah sekilas memasuki pikirannya. Ini sudah hampir satu minggu dan tak sekali pun ia bertemu Sasuke setelah itu. Ia pikir dalam waktu singkat bayangan itu akan memudar dan menyisakan hanya kemarahan yang sudah ia simpan selama ini. Nyatanya ia memikirkan hal itu sepanjang waktu dengan perasaan yang tak percaya.
Sasuke meminta maaf. Sasuke yang selalu bertindak seenaknya tanpa memikirkan perasaan orang lain meminta maaf padanya sambil memasang wajah putus asa. Kecuali Sasuke sudah mengembangkan kemampuan lain untuk bersandiwara, pria itu mengatakan yang sebenarnya. Sasuke memang selalu egois tapi ia sama sekali tak pernah berpura-pura. Sakuralah yang pandai berpura-pura.
Sakura sudah berpura-pura sepanjang hidupnya. Ia berpura-pura bahagia. Berpura-pura baik-baik saja. Berpura-pura tenang sepanjang waktu. Dan yang paling memalukan, ia berpura-pura polos padahal ia pernah sangat sering membayangkan hal-hal liar dengan Sasuke sebagai objeknya.
Selalu Sasuke.
Dulu ia pernah berpikir, membayangkan seandainya Sasuke yang selalu bersikap dingin dan kejam padanya akan menyesali perbuatan pria itu jika Sakura memutuskan untuk menyerah dan pergi. Ia pikir mungkin Sasuke pada akhirnya akan menyadari keberaaannya dan mulai berhenti bermain-main dengan wanita lainnya. Seperti cerita-cerita fiksi yang kadangkala Sakura baca di waktu senggang, mungkin Sasuke pada akhirnya akan jatuh cinta padanya.
Tapi begitu Sakura memulai kehidupannya di Munchen dengan semua kemarahan yang sudah ditahannya sejak lama, ia menyadari bahwa bukan ungkapan cinta yang ia tunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Side Undercover
FanficStory List o Never Just be Friend o Stalker o Brother's Friend o I'm not Your Fans o A Little Braver o I say I Love You o Putus o Rain and Kisses o The Night Warrior o The Covenant of Marriage o Pain and Perfect Mate o Hanya Sakura o Dating Days For...